Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RAMAIKAN KOMENTARR AKU MAKSAA !!
••
Setelah tau keberadaan Nara, Jevan bergegas ke sungai yang sering didatangi oleh Nara
Sampainya disana, Jevan langsung memarkirkan mobilnya dan berlari mencari Nara, bagaimana dia bisa mencari di banyaknya kerumunan saat ini?
Jevan menengok ke berbagai arah, "dia kemana sih"
dan kaki Jevan terhenti saat melihat gadis terduduk di dekat sungai besar, tempat yang sepi dan jarang ada pengunjung yang duduk disini. padahal pemandangan ditempat itu benar benar luar biasa.
bisa Jevan lihat bahu gadis itu bergetar sangat hebat. Tetapi dia tidak menyuarakan tangisannya
Jevan menatap gadis itu lalu mendekatinya, dan ikut duduk disampingnya.
Ia merangkul pundak gadis itu
"Jev"
Nara menatap Jevan lalu buru buru menghapus air matanya dan menutupi wajahnya. Jevan melepaskan rangkulannya, kedua tangannya memegang tangan Nara yang ada di wajah, guna menutupi wajahnya
"jangan lihat wajah gue"
"kenapa? cantik kok"jawab Jevan
"jelek Jev, gue nangis"ucap Nara
"lo kalau senengnya bareng sama gue, ajak gue sedih juga. Jangan di tanggung sendiri"ucap Jevan, ia menjauhkan kedua tangan Nara dari wajahnya
Nara menatap Jevan lalu meneteskan air matanya, "g-gue malu. G-gue g-gue nangis jev. l-lo seharusnya ga lihat g-gue nangis jev"
Jevan menghapus air mata Nara lalu menggiring kepala Nara dan ia jatuhkan pada dadanya, "Kenapa gue ga boleh lihat lo nangis?"
"g-gue jelek, g-gue gasuka lo lihat gue pas gini"ucap Nara
Jevan mengelus rambut Nara dengan lembut, "Hsst, gaada yang bilang lo jelek. Gue ga ngejek tuh? gapapa lo nangis, gue akan dengerin, gue akan disini, sama lo"
“ada cerita hari ini? coba cerita ke gue”ucap Jevan
Nara terdiam sebentar lalu menyuarakan suaranya
"Jevan hari ini gue sedih banget"
"hari ini hancur banget"
"gue kecewa, marah, sedih, kesel"
"gue gasuka jev"
"kenapa hidup gue rasanya ga adil Jev"
"kenapa jevan"
"Jev"
"kenapa gue ga beruntung"
Tangis Nara pecah saat itu juga, ia melingkarkan tangannya ke pinggang Jevan