29

2.3K 395 71
                                    

Setelah mendapatkan alamat Una, Nara membuka garasi luas miliknya dan memilih mengendarai motor ninja hitam miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mendapatkan alamat Una, Nara membuka garasi luas miliknya dan memilih mengendarai motor ninja hitam miliknya. Tapi tunggu, kurang elegan jika dia memakai motor

Nara merotasikan matanya lalu mengambil mobil hitam Lamborghini keluaran terbaru miliknya. Bukan, sebenernya itu punya kakaknya, si sepuluh tapi gapapa lah

Nara masuk kedalam mobil dan langsung mengendarai menuju rumah Una. Ia harus siap bukan dengan apa yang ia lihat nanti?

Sebenernya, kalau boleh jujur. Nara percaya dengam Jevan, tapi dia ga percaya dengan Una. Mungkin benar jika ini settingan Una, tapi bagaimana pun Nara marah karena Jevan tidak mengabarinya. Apakah Nara terlalu childish?

Dia marah karena dia khawatir. Dia takut Jevan kenapa kenapa, hanya itu

setelah mengendarai mobil selama 25 menit, Nara menatap sekitar terlihat rumah besar berwarna pastel. Ini sudah malam, apakah baik jika bertamu malam malam begini?

Tidak peduli. Nara keluar mobil dan mengetuk pintu rumah milik Una

tok tok tok

Kreott

Nara menatap orang didepannya, benar. Kecil dan mungil, hehe ia tersenyum tipis

"Jevan ada?"tanya Nara langsung to the point sembari tersenyum kearah wanita didepannya.

"tau dari mana lo Jevan disini?"tanya cewe itu songong

Nara merotasikan matanya, kalau dia gatau sopan santun dia pasti langsung masuk kedalam rumah nya dan berteriak nama Jevan. Tapi maaf, Nara masih punya

"ga penting tau dari mana, Tapi dia pacar gue. Tolong panggilin"ucap Nara

Tampak kesal dengan ucapan Nara barusan, Cewe itu mencibir "cih. pacarnya ya? gue mantan nya loh"

Nara mengangguk, "iya tau."

"Oh, jangan jangan lo lihat status gue ya?"ucap Una, Gadis itu tampak tidak tau malu menatap Nara sembari menyunggingkan senyum miliknya..Tapi senyum itu cukup menjengkelkan bagi Nara

"gua ga nyimpen no lo, ga penting soalnya"ucap Nara, ia menghela nafanya "panggilin Jevan ya"

"dia lagi tidur, di kasur gue. Lo pacarnya? serius? tega banget mau bangunin Jevan. Gue dulu waktu masih jadi pacarnya Jevan ga pernah tuh bangunin dia"ucap Una

"Pamer mulu. Mantan doang, gua pacarnya sekarang"tegas Nara

"ya terus? Lo bisa jadi pacarnya tapi Jevannya masih suka nih sama gua. Jangan jangan lo pelampiasan nya ya?"Ucap Una sembari tersenyum remeh

"kan lo udah diputusin Jevan, gausa ngarep dia masi punya rasa sama orang tukang selingkuh kayak lo"ucap Nara, ia tidak bisa mengatur emosi nya sekarang. Una benar benar menyebalkan dan menguras emosinya

"tukang selingkuh? lo ngatain diri lo apa ya?"tanya Una, sembari tertawa

Nara menghela nafasnya sembari membenarkan poninya yang sedikit tertiup angin, "buat apa gua selingkuh kalau pacar gue Jevan? sekarang, panggil in Jevan. Gua butuhnya Jevan, bukan lo"ucapnya

PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang