♦ Chapter 3 ♦

656 79 59
                                    

Seharusnya, Keigo tak ikut campur rencana Insu yang ingin mengolok-olok Jongsuk, Si Tua Bangka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharusnya, Keigo tak ikut campur rencana Insu yang ingin mengolok-olok Jongsuk, Si Tua Bangka. Cukup menyerahkan Yoshi pada Insu dengan baik tanpa drama apapun. Dengan begitu, tak perlu ada kesalahpahaman ... dan lebam di pipinya!

Iya! Yoshi, keponakannya yang paling menggemaskan ini tadi memukulnya! Jelas pukulannya tak menggemaskan! Semua ini berkat Insu yang berhasil menciptakan situasi buruk di otak Yoshi yang polos bagai bayi. Si bayi tadi marah, merasa dikhianati, lantaran mengira Keigo akan menjualnya untuk melayani om-om tua seperti yang dilakukan beberapa pegawai lainnya.

"K-Ken bilang, Paman gemas karena aku selalu menolak permintaan pelanggan. Jadi, kupikir Paman akan...."

"Oh, astaga. Aku justru gemas karena kau langsung percaya dengan apa yang Ken katakan." Keigo hampir-hampir menggunduli rambutnya sendiri saking gemasnya dengan keponakannya satu ini. "Bocah itu selain sesat ia juga penganut kepercayaan bumi itu trapesium! Oh, astaga!"

Dan begitulah akhir mengenaskan niat Keigo. Yang awalnya hanya ingin 'menyerahkan' Yoshi untuk membantu Insu, justru karena hal tersebut, ia dituduh oleh sang keponakan sendiri. Tentu sang penganut bumi trapesium harus dihukum, karena ikut sertanya dalam pencemaran otak suci Yoshi.

Dan ini semua adalah untuk menolong Insu, sebenarnya. Semua bermula dari permintaan gila Insu.

"Aku ingin pinjam si pelayan baru, keponakanmu."

Keigo mengernyit heran kala itu. Sebabnya adalah seorang Yeom Insu yang tanpa angin tanpa hujan datang ke bar miliknya, lalu tanpa memesan apapun tiba-tiba mengatakan ingin meminjam keponakannya. Sinting. "Kau pikir aku buka rental keponakan, hah?!" ujarnya ketus.

"500 ribu won semalam."

Harusnya, ia tak terkejut kenapa Insu bisa tahu tentang Yoshi. Pria ini bahkan akan dengan mudah menyebutkan nomor rekeningnya jika ia ingin. Dasar mafia kepo! "Yak! Kau tak dengar aku tadi, huh? Sudah kubilang aku tak buka rental keponakan!"

"Ayahku sakit. Ngidam cucu manis. Kau tak kasihan dengannya?"

G.I.L.A! Keigo langsung saja mendelik mendengar penuturan Insu saat itu. Ia tahu, Yoshi menggemaskan. Sangat menggemaskan malah. Bahkan ia berani bertaruh, anak kucing sekalipun minder dekat-dekat dengan Yoshi. Tapi ... alasan macam apa itu?! Dipikir keponakannya permen, hah?! Lagipula, sejak kapan genre cerita ini bertambah sesat jadi M-Preg?!

"Sinting! Kau pikir aku akan percaya?! Sudah pergi sana! Lagipula, Yoshi tak akan mau meski aku merengek padanya." Persetan dengan mafia yang katanya bisa tanpa hati melakukan apa saja. Keigo tak takut jika itu dengan Insu. Lagipula, bajingan ini dulu adalah temannya. Dulu sekali tapi.

Dan untuk sesaat, Keigo merasa bangga. Seorang ahli waris keluarga Yeom tak bisa berkutik di hadapannya. Insu yang katanya amat sangat menyeramkan itu kini hanya berdiri di hadapannya. Tak melakukan apapun selain merogoh sesuatu di balik jas. Mau mengambil pistol, huh? Keigo mendengus geli. Insu pikir ia adalah orang yang gampang diancam? Tentu saja tid—

CHERRY BOY || YOSHI || JunJiJaeShiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang