FAB - 01

1.9K 265 21
                                    

Disebuah ruangan gelap, terdapat tiga lelaki yang kini sedang melingkari meja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Disebuah ruangan gelap, terdapat tiga lelaki yang kini sedang melingkari meja. Ketiga lelaki itu masing-masing memegang gelas, yang dimana gelas itu berisi darah manusia yang segar. Diantara salah satu mereka, kembali meneguk darah itu, mungkin jika para manusia melihatnya mereka sudah mual.

 Diantara salah satu mereka, kembali meneguk darah itu, mungkin jika para manusia melihatnya mereka sudah mual

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagaimana dengan suruhanmu itu?"tanya lelaki yang memiliki mata tajam, panggil saja ia Jaehyun.

Ia bertanya pada salah satu temannya, Johnny. Lelaki itu memiliki badan kekar, sedikit besar daripada Jaehyun. Ia adalah Death Vampire (Kematian Vampire).

Johnny menggeleng, namun matanya tak lepas dari genggaman gelasnya itu yang ia goyangkan. Jaehyun yang melihatnya mendengus kecil. "Tidak berguna."decak Jaehyun.

"Bukankah kau sudah menyuruh ayahmu sendiri untuk mencari keberadaannya?"tanya lelaki disampingnya, Yuta. Strength Vampire.

Jaehyun mengangguk. "Tapi aku belum menanyakannya lagi, mungkin nanti malam?"ucap Jaehyun.

Yuta mengangguk paham, ketiganya kembali dengan keheningan itu. Sibuk dengan pikirannya masing-masing, sampai tidak sadar ada seseorang yang masuk kedalam ruangan mereka.

Ketiga menoleh ketika mendengar suara itu, mereka hanya mendengar lawan bicaranya tanpa membalas perkataannya. Jaehyun yang disebut namanya hanya mengangguk singkat, kemudian ia mengusir perempuan itu.

"Aku pergi dulu, lelaki tua itu sudah memanggilku."ujar Jaehyun, ia berdiri dari duduknya dan pergi dari ruangan itu. Meninggalkan kedua lelaki yang masih betah dengan pikirannya masing-masing.

Tanpa lama Jaehyun berjalan ke arah kamar sang ayah, ia mengetuk terlebih dahulu sebelum suara dari dalam menyuruhnya masuk. Jaehyun membuka pintu tinggi itu pelan, ia melihat sang ayah yang berdiri menatap keluar jendela.

"Ayah."panggil Jaehyun.

Lelaki tua namun masih terlihat tampan itu membalikkan badannya, ia tersenyum melihat putranya.

"Kemari, Jaehyun."

Jaehyun menghampiri sang ayah, wajah datarnya tidak pernah berubah sedikit pun. Mata tajamnya itu menatap sang ayah menunggunya untuk bicara.

FATE A BOTHWhere stories live. Discover now