Taeyong mengerucutkan bibirnya itu sedari tadi, ia menatap malas Jaehyun yang sedari tadi memperhatikannya. Sesekali lelaki itu terkekeh pelan hingga lubang dikedua pipinya terlihat, bahkan ketika kedua pipinya dijepit oleh Jaehyun pun ia hanya diam. Bibirnya yang mengerucut itu tambah maju ketika Jaehyun menjempit kedua pipi gembul itu, membuat Taeyong menukikkan kedua alisnya menatap Jaehyun tajam. Yap, saat ini posisi keduanya adalah Jaehyun yang menindih tubuh Taeyong diatas kasur.
"Hywunie ishh!"
Dengan gemas Jaehyun mencubit kedua pipi gembul itu dan diakhiri dengan kecupan, bahkan Jaehyun tidak segan-segan untuk menyesap pipi itu. Membuat Taeyong bisa merasakan pipinya itu basah akibat ulah Jaehyun.
"Jangan memainkan pipi Yongie terus, sakit tau."rengek Taeyong, bibirnya melengkung kebawah menatap Jaehyun.
"Siapa suruh kau menggemaskan?"tanya Jaehyun santai, ia menatap Taeyong dengan satu alis yang mengangkat.
Taeyong menggeleng. "Tidak tau, nanti Yongie tanyakan dulu pada ibu ya?"ucapnya menatap Jaehyun, diiringi dengan senyuman lebarnya itu.
Jaehyun menggeleng. "Tidak usah, aku sudah menemukan jawabannya."
"Apa?"
"Karna kau, Taeyong."
"Yongie Jeje! Bukan Taeyong."koreksi Taeyong, ia memasang wajah garangnya itu.
"Ya ya, karna kau Yongie."ucap Jaehyun.
"Kenapa seperti itu?"tanya Taeyong tidak paham.
"Tidak mengerti?"tanya balik Jaehyun, yang dijawab gelengan oleh Taeyong.
"Kau anak kecil, jadi mana mungkin jika langsung mengerti."ucap Jaehyun, ia mencubit gemas hidung Taeyong.
Taeyong mempoutkan bibirnya mendengar ucapan Jaehyun, sangat menyebalkan. Taeyong itu sudah besar, bukan anak kecil. Kenapa orang-orang suka sekali menyebutnya anak kecil?
"Hyunie!"panggil Taeyong.
Jaehyun menatap Taeyong, ia menaikkan kedua alisnya itu. "Kenapa?"tanya Jaehyun.
"Eum, bagaimana caranya agar Yongie bisa mempunyai tubuh yang besar dan berotot seperti Hyunie?"tanya Taeyong antusias, ia memiringkan kepalanya itu.
Jaehyun terkekeh kecil. "Sekuat apapun kau berusaha untuk mempunyai tubuh besar seperti ku, itu akan cuma-cuma."jawab Jaehyun.
"Kenapa?"tanya Taeyong
"Dimana ada seorang ratu yang mempunyai tubuh besar dan berotot?"tanya balik Jaehyun.
Taeyong mengerutkan keningnya. "Banyak kok! Yongie suka melihat, ada ratu yang tubuhnya besar!"ujar Taeyong.
"Dimana?"tanya Jaehyun mengangkat satu alisnya.
"Ummm... Di-- tidak tau Hyunie..."giggles Taeyong, ia menenggelamkan kepalanya itu pada kedua bahunya yany terangkat.
Jaehyun yang melihatnya mendengus pelan, ia mengusap rambut Taeyong. Sedangkan sang empu ia memainkan baju Jaehyun. Sampai akhirnya pandangan mereka bertemu, keduanya saling menatap menikmati ciptaan Tuhan itu.
Mata bulat, hidung mancung, bulu mata lentik, rahang tegas namun cantik, bekas luka disamping mata membuat Taeyong semakin indah dilihatnya, dan bibir yang mungil namun seksi. Jaehyun menjilat kedua bibirnya yang terasa kering, ia berdehem sebentar.
"Tidak akan tidur?"tanya Jaehyun.
Taeyong menggeleng dengan tangan yang mengalung pada leher Jaehyun. "Tidak mau, Yongie tidak mengantuk."jawab Taeyong.
"Lapar?"tanya Jaehyun.
"Hum! Aku ingin makan Hyunie..."rengek Taeyong.
"Aku juga."
"Hyunie lapar?"tanya Taeyong polos.
Jaehyun mengangguk. "Aku lapar, ingin memakanmu."
Taeyong membulatkan matanya itu. "Hyunie ingin makan Yongie?! Huaaaa tidak bolehh!!" Taeyong mencebikkan bibirnya ke bawah, matanya itu mulai berkaca-kaca siap menangis.
Jaehyun yang melihatnya tersenyum, sangat menggemaskan. Taeyong sangatlah polos, hingga kata makan yang dimaksud Taeyong adalah memakannya hidup-hidup. Ayolah, Jaehyun masih waras! Tidak mungkin ia memakan orang yang ia cintai.
"Stttt... Aku tidak akan memakanmu, sayang."bisik Jaehyun, ia menenggelamkan wajahnya itu pada ceruk leher Taeyong.
"Harumnya seperti harum bayi."batin Jaehyun.
Taeyong mengerjapkan matanya itu, ia membiarkan tubuh besar Jaehyun menindih tubuh mungilnya. Taeyong memeluk erat leher Jaehyun, sedangkan kedua kakinya itu ia lingkarkan pada pinggang Jaehyun. Membuat sang empu menjauhkan wajahnya dari leher Taeyong.
"Kenapa memelukku sangat erat seperti ini?"tanya Jaehyun.
"Karna Hyunie hanya milik Yongie!"jawab Taeyong tersenyum menggemaskan, membuat Jaehyun yang melihatnya langsung mencium pipi si mungil.
"Taeyong."
"Heung?"
Jaehyun menatap intens Taeyong, tatapannya jatuh pada bibir Taeyong. Errr-- terlihat basah dan sangat memabukkan. Taeyong yang melihatnya memasang wajah bingung. "Hyunie? Hyunie kena-- mmhhh"
Taeyong sontak memejamkan matanya ketika ia mendapati benda lunak dibibirnya itu. Kedua tangannya meremat bahu Jaehyun, Taeyong bisa merasakan jika kedua bibirnya itu dijilat oleh Jaehyun.
"Buka bibirmu, Taeyong."ucap Jaehyun serak.
Taeyong membuka matanya perlahan, ia menatap Jaehyun dengan tatapan sayu. Perlahan, bibir mungilnya terbuka, Jaehyun yang melihatnya langsung memainkan ibu jarinya dimulut Taeyong.
"Keluarkan lidahmu."
Nafas Taeyong tersengal, dengan mulut yang terbuka Taeyong menuruti ucapan Jaehyun. Ia menjulurkan lidahnya itu, membuat Jaehyun yang melihatnya kembali menyatukan bibir mereka. Jaehyun melumatnya dengan kasar, ia menyatukan kedua tangannya itu disamping kepala Taeyong.
Taeyong bergerak gelisah, ia memejamkan matanya itu menikmati perlakuan Jaehyun. Hingga tak lama kemudian ciuman itu terlepas ketika Jaehyun mendapati Taeyong memukul dadanya.
Jaehyun mengusap bibir basah Taeyong, rasanya enak. Bahkan Jaehyun rasanya ingin terus menerus mencium bibir Taeyong. Jaehyun menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Taeyong, mengedus bau tubuh Taeyong.
Tubuh Taeyong bergetar ketika ia merasakan rasa hangat dilehernya. "H-hyunie... I-itu apa?"cicit Taeyong.
"Diam dan nikmati."ucap Jaehyun tegas, membuat Taeyong bungkam menutup mulutnya.
Jaehyun menjilat leher Taeyong, bahkan ia tak segan-segan membuat tanda banyak pada leher Taeyong. Sehingga ia meninggal jejak warna kemerahan dikulit Taeyong yang putih itu.
Taeyong melepaskan genggaman kedua tangannya dengan Jaehyun, ia menutup bibirnya menggunakan punggung tangannya itu. Sedangkan tangan satunya lagi ia gunakan untuk meremat bahu Jaehyun.
"Ngghh"
Taeyong memejamkan matanya, ia langsung membekap mulutnya itu. Membuat Jaehyun menjauhkan wajahnya dari leher Taeyong. "Kenapa ditahan?"tanya Jaehyun, membuat Taeyong terdiam dengan mengatur nafasnya.
"Keluarkan desahanmu, Taeyong."suruh Jaehyun.
Taeyong yang mendengar ucapan Jaehyun pun mengerucutkan bibirnya. "Tadi kata Hyunie cukup diam dan nikmati! Giliran Yongie diam dan nikmati malah disuruh berisik, bagaimana sih..."ucapnya, ia menatap sebal ke arah Jaehyun.
Jaehyun yang mendengar ucapan Taeyong pun menghembuskan nafasnya pelan. Oke, ini salah dirinya. Bukan Taeyong.
•••
TBC
YOU ARE READING
FATE A BOTH
Fantasy[JAEYONG] [BXB] [MATURE] [FANTASI] [MPREG] Pangeran vampire yang memiliki keturunan Drakula jatuh cinta kepada seseorang dari bangsa peri yang selalu ia temui dalam mimpi. Namun cintanya selalu ditentang oleh sang ayah, karna adanya perbedaan oleh b...