30%

57 7 0
                                    

"siapa dia?" tanya Jihu pada Juno dan Sunghoon.

Juno panik dan terus melirik Sunghoon, sedangkan Sunghoon terdiam.

"gue udah bilang, kalau mau ke apartemen gue harus bilang gue dulu, gak asal masuk." ujar Sunghoon.

"kenapa? aku kan tunangan kamu? dia yang berhak?" ujar Jihu sembari menunjuk Wonyoung.

Sunghoon menghela nafasnya lalu membawa Jihu dengan cara memegang tangannya untuk pergi ke bawah apartemen. 

"dia tunangannya?" tanya Wonyoung pada Juno.

"hee, tapi tenang aja, semua akan berjalan lancar." ujar Juno.

"tapi, ... kalau dia punya tunangan, lebih baik gue gak usah ikut deh? itu sama aja takutnya bakal ada perselisihan."

"sebenarnya mereka itu dijodohin, dan Sunghoon itu sebenernya gak suka sama Jihu, karena tingkah laku Jihu itu gak banget." ujar Juno.

"Jihu? namanya Jihu?"

Juna mengangguk.

---

Sunghoon membawa Jihu ke bawah cari tempat duduk untuk bicara. Sunghoon hanya ingin mengalihkan perhatian Jihu.

"kamu mau ngomong sesuatu?" tanya Jihu. Sunghoon hanya diam saja.

"yaa.. aku cuman mau kamu temenin aku sebelum aku pergi ke AS." ujar Sunghoon walaupun itu bukan keinginannya. Jihu tersenyum.

"ohh.." ujar Jihu.

Sekarang jam 12 siang. Juno membawa Wonyoung diam-diam masuk mobil ke bandara di perintahkan oleh Sunghoon.

---

Sunghoon sudah ada di bandara setelah Wonyoung di sana. Wonyoung hanya sendirian, Sunghoon menghampiri Wonyoung dan menanyai dimana Juno.

"dia langsung pulang." ujar Wonyoung.

---

Perjalanan ke AS bisa mencapai 18 jam. Mereka akan sampai sana jika memakai jam korea jam 7, jika di AS berarti akan sampai sana jam 6 sore.

Mereka berdua duduk sebelahan, ditengah.. 2 jam telah berlalu. Sunghoon masih tetep sibuk dengan laptopnya karena banyak pekerjaannya. Wonyoung mendengarkan lagu dengan earpodsnya putih kesayangannya. Dipikiran Wonyoung hanya ada rasa bersalah dirinya yang kenapa dirinya harus ikut kalau udah tau Sunghoon punya tunangan. Wonyoung tidak bisa membayangkan Jihu akan sesakit apa.

"Sunghoon, ... kalau tunangan lo tau, gue takut dia salah paham dan mikir kita ada apa-apa." ujar Wonyoung. Wonyoung tetap masih bisa mendengarkan omongan Sunghoon.

"dia tidak berhak berpikir seperti itu." ujar Sunghoon dingin.

"kenapa? dia itu tunangan lo." ujar Wonyoung tegas.

"terus? saya gak pernah anggap dia ada dihidup saya." ujar Sunghoon.

"kalau lo ada diposisi dia, apa lo mau digituin?"

"kamu tidak tau apa-apa tentang hubungan saya dengan dia."

"cringe banget denger lo manggil gue pakai saya kamu, gue gak terbiasa."

Sunghoon menghela nafasnya.

"mending tidur, jangan ajak ngomong saya dulu, saya lagi sibuk." ujar Sunghoon.

---

Sekarang sudah jam 8 malam di Korea. "kok perut gue bunyi terus sih." uajr Wonyoung pelan tapi tetap bisa didengar Sunghoon. Sunghoon masih saja mengerjakan tugasnya di laptop miliknya.

Why do you care about me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang