70%

66 9 0
                                    

"lo seperti kakak gue.. kakak pertama gue." ujar Wonyoung. Sunghoon tersenyum tipis.

"berarti sekarang gue punya 2 adik nih?" ujar Sunghoon.

"enggak gitu juga."

---

Jam sudah menunjukkan pukul 12.09. Sunghoon mengajak Soojin Wonyoung untuk pergi ke sebuah restoran yang paling enak di wilayah yang mereka tinggalin.

"enak banget kak. Aku kira gak bakal suka makanan barat." ujar Soojin saat memakan makanannya. Sunghoon dan Wonyoung tersenyum.

"makan yang banyak supaya sembuh total. Kamu udah gak muntah kan?" tanya Sunghoon.

"enggak kok kak." jawab Soojin.

"kamu muntah juga?" tanya Wonyoung ke Soojin. Soojin mengangguk.

"tapi sekarang udah baikan kok, tenang aja." ujar Soojin.

"luka lo gimana?" tanya Sunghoon ke Wonyoung.

"gak gimana-gimana, sembuh kok. Tapi emang kadang ada bekas rasa nyerinya." ujar Wonyoung.

"emang lo di pukul pakai apaan sih? kok kaya pakai cambuk? soalnya di keningnya kaya bekas garukan?" tanya Sunghoon ke Wonyoung.

"emang di pukul pakai cambuk kecil kak." ujar Soojin, Wonyoung yang sebenarnya tidak ingin kasih tau langsung menutup mulut Soojin dengan mulutnya.

"beneran Won?" tanya Sunghoon.

"ee.."

"kamu tau darimana dek?" tanya Sunghoon ke Soojin.

"aku kan di tempat sebelahnya, tapi mungkin kakak Wonyoung gak lihat aku." ujar Soojin.

Wonyoung terdiam.

"cambuk.. pasti sakit kan kak?" tanya Soojin. Wonyoung hanya tersenyum.

Sunghoon terdiam.

---

Saat malam hari, Sunghoon mengajak Wonyoung pergi jalan-jalan memutar wilayah yang ada di ****.

Sunghoon dan Wonyoung sama-sama memakai mantel karena cuaca yang dingin.

"sorry gue gak kasih tau ke lo kalau gue dicambuk. Gue pikir itu hal yang gak perlu gue ceritain ke lo." ujar Wonyoung.

"dicambuk. Sakit banget pasti. Karena gue pernah ngalamin itu." ujar Sunghoon.

"kapan?"

"waktu gue kecil, papa gue orangnya tegas banget dan kasar. Makanya mama gue gak tahan, tapi pada akhirnya papa gue meninggal di usia gue 15 tahun." ujar Sunghoon.

"ohh.."

"gue minta maaf sama lo karena udah biarin lo masuk ke urusan keluarga gue yang rumit. Gue gak tau Jihu sampai bertindak sejauh ini sama lo, gue gak pikir dia iri dengki sama lo. Tapi dia pasti punya maksud lain bebasin lo dan Soojin." ujar Sunghoon menjelaskan. Wonyoung mengangguk.

"kenal lo... akhirnya gue tau apa itu keluarga." ujar Wonyoung sembari tersenyum. Sunghoon sebenarnya agak bingung maksudnya, soalnya diri tidak pernah menunjukkan apa itu keluarga? pandang dirinya dan Wonyoung sungguh berbeda.

---

Besoknya mereka sudah siap-siap untuk pulang ke Seoul, karena malam harinya pukul 21.00 mereka sudah berangkat ke Seoul.

Dan Soojin itu pinjam pakaian Wonyoung, walau Wonyoung lebih tinggi darinya, tapi badan Wonyoung itu kecil.

"kak, nanti waktu pulang ke seoul, aku mau ajak ke kakak ke tempat rahasia keluarga aku." ujar Soojin saat sedang membantu Wonyoung merapikan pakaiannya untuk masuk ke koper.

Why do you care about me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang