22. Big Decision

1.1K 277 137
                                    

"Manusia terlahir polos dibalut darah, dalam catatan yang Tuhan beri tidak memiliki noda. Semua manusia itu bersih hakikatnya, hanya beberapa manusia lain yang membuat catatan yang Tuhan beri menjadi hitam legam, campur tangan iblis ikut serta di dalamnya. Jadi siapa yang harus disalahkan?"

.
.
.

"JANGAN MENDEKAT, ATAU DIA AKAN MATI!"

Mulutnya terbuka lebar, acungkan senjata api yang mengarah pada pelipis korban dan sesekali mengancam puluhan polisi yang berusaha mencegah pelaku.

Lee Jeno, anggota militer angkatan udara dengan beberapa luka di tulang pipi. Tanda goresan akibat luka sayatan yang masih baru, darahnya terus keluar dari luka tersebut sebab sayatannya cukup panjang.

"Jatuhkan senjata atau...

DORRR.....

Salah satu polisi menggertak membuat Brian melotot ke arah salah satu polisi tersebut.

'Jangan ada yang memprovokasi, ketinggian 250 meter diatas permukaan laut. Korban dalam bahaya. Jatuhkan senjata kalian dan maju perlahan.'

DORRR.....

Na Jaemin, balas dengan berikan senyum simetris dengan acungkan senjata kemudian membidiknya ke langit. Siapa takut? Bahkan dia tidak pernah absen satu haripun dari latihan membidik di militernya.

"Apa? Cih, kamu pikir aku takut? Kalian kalah. Wahh, dunia sungguh tidak adil."

"Tolong...." lirih Jeno saat itu. Pergelangan tangan yang diikat kebelakang

"Kami sudah menaruh senjata. Kemarilah, kami tidak akan menyakitimu." Brian berkata lembut di sela nafasnya yang tersenggal.

Jaemin berdecih mendengarnya.

DORR....

"JENO!"

"Divisi kriminal satu, butuh bantuan. Kirimkan tandu dan ambulance. Korban mengalami pendarahan di kepala, pelaku melompat dari ketinggian 250 meter diatas permukaan laut. Kerahkan tim pencarian dan awasi seluruh area! SEKARANG!"

.
.

| Bermuda Triangle |

.
.

Malam pukul dua dini hari. Udara menusuk hingga ke ujung jari. Terlihat masing-masing dari mereka saling tarik selimut tuk tutupi diri dalam kondisi tak sadarkan diri sebab sudah dijemput mimpi.

Seungmin tak terkecuali, selimutnya sudah direbut oleh teman seperjuangan disampingnya, Lee Felix. Yang tidurnya rusuh gak bisa diam sudah seperti arah jarum jam yang muter-muter, padahal lima kali di tendang oleh Changbin yang sepertinya gak sadar sebab risih dengan lelaki di sampingnya.

Seungmin mematikan layar ponsel, alihkan pandangan ke plafon yang warnanya semu hitam sebab lampu ruangan mati. Hembuskan nafas sejenak kemudian kembali nyalakan ponsel, pandangan pertama masih serupa. Video berdurasi tiga menit yang ia simpan dari akun tik tok milik Yang Jeongin.

Dua jemarinya memperbesar layar, iya jelas sekali nampak ada seseorang dibalik pohon besar itu. Tapi siapa?

Duakk...

"Arghh, Felix!"

Seungmin terkejut sebab Felix yang kepalanya ada disamping kaki Seungmin, sementara kakinya ada di samping kepala Seungmin tiba-tiba bergerak miring dan memeluk dirinya, bukan apa-apa, masalahnya kakinya mengenai ponselnya yang tepat berada di hadapan wajah, dan berakhir jatuh di tulang hidung Seungmin.

Itu sakit, jujur saja.

Dengan kesal ia melempar kaki Felix hingga tepat mengenai wajah Changbin. Syukur keduanya tidak sadar.

Bermuda Triangle - StrayKidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang