"Terkadang kebaikan tak bisa diukur dengan ungkapan diksi yang nyata, namun dapat dijelaskan melaui tindakan tanpa banyak kata. kamu adalah wujud kebaikan yang bersinar terang di dalam kegelapan egoisme, mengubah dunia gelap menjadi lautan cahaya, memperkuat ikatan persahabatan yang terjalin diantara kita dan mengukir jejak abadi dalam hati manusia. Mari kita ukir kisah baru dengan pancaran cahaya yang mengubah dunia dengan cinta tanpa pamrih."
.
.
.
Remang cahaya yang berasal dari lampu belajar dan suara detak jam menemani malam yang terasa sunyi. Brian melirik jam sekilas, tidak terpikir bahwa ini sudah larut malam, sebab pikirannya sibuk melerai benang-benang kusut yang diciptakan oleh manusia yang tidak kenal dosa, ia kembali membaca data diri yang tadi sore dikirimkan dari kepolisian dan DNA yang di dapat dari pemilik helai rambut yang ditemukan pada salah satu jasad korban militer yang terbunuh.
Fokusnya terpecah manakala ponselnya berdering tanda panggilan masuk dari komisaris Jung. Sejenak ia melihat jam, pukul tiga dini hari, ada keperluan penting apa di jam segini komisaris Jung menghubunginya.
"Halo? Ya Pak? Aahh... belum, saya belum bisa tidur....
"Hah? A-apa? Bagaimana maksudnya?"
Brian menggigit bibir, pikirannya semakin kacau setelah panggilan berakhir. Buru-buru ia mencari berkas riwayat hidup Shin Minah, dan membaca kembali riwayat hidup perempuan tersebut.
Tak lama, pesan masuk dari Hyunjin. Pesan yang memberikan keterangan bahwa sempat adanya pertengkaran dari Jendral Kim dan Shin Minah mengenai perselingkuhan. Informasi tersebut Hyunjin dapatkan dari Seungmin langsung yang sempat beberapa kali mendengar pertengkaran, namun tidak diketahui alasan dan motifnya apa. tentu hal tersebut tidak bisa dijadikan landasan kuat atas meninggalnya Shin Minah, sebab tidak ada bukti atas dugaan tersebut.
"Tunggu...
"Shin Minah, teman dekatnya Ibu Hyunjin semasa di panti asuhan?" Brian bergumam.
"Mereka tinggal di panti asuhan?"
Lantas ia memastikan kembali dengan mencari tahu daftar nama anak panti asuhan yang terlampir juga tiga lembar foto yang ada di dalam berkas.
Foto pertama ketika keduanya masih sekitar usia tujuh tahun, foto kedua diambil ketika mereka mulai masuk sekolah menengah pertama dan foto terakhir adalah ketika mereka remaja. Brian tidak tahu yang mana Shin Minah yang mana Ibu Hyunjin, sebab yang ia ingat adalah rupa Ibu Hyunjin yang sudah menua.
Ia kenal betul Ibu Hyunjin, sebab dulu pernah ditolong ketika mabuk di jalan.
Wanita paruh baya itu yang membawanya ke rumah sederhana, dan memberikan ia teh hangat dan sup malam itu, dan dengan ramah mengizinkan ia bermalam disana sebab khawatir jika pulang tengah malam dalam kondisi setengah sadar. dan semenjak itu menjadi awal mula bagaimana ia bisa kenal dan cukup dekat dengan Hyunjin.
"Mungkin aku bisa mendapatkan informasi Shin Minah melaluinya....
Lantas Brian kembali merapikan berkas riwayat mendiang Ibu Seungmin dan beralih menuju berkas satunya. Berkas pemilik helai rambut yang ditemukan di tkp.
Baru saja membuka map coklat, Brian dibuat terkejut ketika melihat Nama, foto, usia dan lokasi tempat tinggal yang mungkin akan menjadi tersangka yang ke empat.
"Astaga Tuhan......
"Apa motifnya? Bagaimana bisa?
"Hwang? Kim?" Brian bergumam. Ketika membuka berkas lainnya yang mana terdapat dua akte kelahiran dengan dua marga yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bermuda Triangle - StrayKids
Fiksi IlmiahTHE DEVIL TRIANGLE THEORY Kejadian ratusan tahun silam mungkin sudah buyar di sebagian Manusia dan beberapa orang mungkin melupakannya. Tapi kembali lagi kabar saat kapal yang hilang S.S COTOPAXI pada tahun 1925 silam kembali ditemukan dalam keadaan...