Lucy POV
Sudah berapa lama aku di sini? Aku hanya melihat matahari naik dan turun, Virgo yang datang dan pergi untuk menyiapkan kebutuhanku. Bagaimana kabar Gray-Niisan? Bagaimana kabar Loke? Bagaimana kabar Natsu...?
Berapa hari setelah Lucy ditahan
Natsu POV
'Di mana Lucy? Sudah berapa hari ini dia tidak terlihat' batinku mengkhawatirkan Lucy. Dia biasanya selalu hadir dan ceria. Loke juga tidak masuk sekolah beberapa hari ini. Padahal, biasanya dia sangat rajin dan tidak pernah absen. "Ke mana mereka? Apa aku menyakiti perasaan mereka tanpa sengaja? Ataukah ada sesuatu yang terjadi yang aku tidak tahu?"
"NA~~~TSU~~~~" panggil Lisanna berusaha menggodaku. "Apa kau mau apple pieku? Ini kubuat dengan sepenuh cintaku padamu," sambungnya dengan senyum manis. 'Gadis ini sangat menggangguku,' pikirku sambil menarik napas panjang. "Maaf Lisanna, aku tidak suka apple pie," kataku sembari melepaskan pegangan tangan Lisanna. Aku bisa melihat kekecewaan di wajahnya, tapi aku harus jujur. Aku berharap dia akan mengerti dan berhenti menggodaku seperti ini.
"Kalau begitu katakan apa yang kamu suka, aku berjanji akan membuatnya dengan sepenuh hati," goda Lisanna sembari mencoba menggenggam tanganku. "Kamu mau tahu apa yang aku inginkan?" tanyaku sambil berusaha menjauhi Lisanna. "Aku ingin kamu berhenti berbicara kepadaku, kumohon," lanjutku dengan nada memohon. Seketika, perhatianku teralihkan oleh nada dering panggilan dari nomor tidak dikenal yang muncul di layar handphoneku. Aku merasa lega sekaligus penasaran saat melihat panggilan itu.
"Ahhhh... Sepertinya ini panggilan penting, hehe... Jadi... Aku harus pergi," kataku sambil melepaskan tangan Lisanna dan segera kabur darinya. Aku merasa sedikit bersalah meninggalkannya seperti itu, tetapi aku benar-benar butuh jeda dari godaannya. Dengan cepat, aku menerima panggilan itu sambil bergegas menjauh, berharap panggilan ini bisa menyelamatkanku dari situasi canggung ini.
Setelah aku merasa sudah cukup jauh darinya, aku menghentikan langkah dan mengangkat panggilan tadi. "Halo?" tanyaku, berharap suara di seberang bisa memberikan petunjuk tentang siapa yang menelepon. Jantungku berdegup kencang, masih terpengaruh oleh interaksi dengan Lisanna tadi dan rasa penasaran akan panggilan ini.
"Natsu," suara di seberang terdengar akrab namun misterius.
"Siapa kau dan mau apa?" tanyaku dengan nada curiga.
"Pergilah ke atap sekolah, selepas pulang sekolah besok," jawab suara itu sebelum sambungan terputus. Aku berdiri terpaku, bertanya-tanya siapa yang menelepon dan apa yang akan terjadi besok.
Setelah itu, panggilan diputus secara sepihak oleh orang misterius tersebut. Aku masih terpaku sejenak, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Namun, bel pun berbunyi, menandakan kelas akan dimulai. Dengan enggan, aku harus pergi menuju kelas yang paling kubenci, 'Kimia'. Aku berharap waktu segera berlalu dan hari esok cepat datang, agar aku bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Dikediaman Heartfilia
Lucy POV
Virgo membawakan makanan kesukaanku untuk menghiburku setelah Ayahku memutuskan untuk mengurungku. "Hime-sama, Anda harus mencoba makanan ini. Ini dibuat khusus oleh koki menggunakan resep yang ditinggalkan oleh Nyonya Besar," ucap Virgo, berusaha meyakinkanku. Aku menggeleng perlahan. "Taruh saja, Virgo. Aku tidak lapar," kataku sambil memalingkan wajah ke arah jendela.
"Virgo............ Sudah berapa lama aku di sini?" tanyaku. Virgo menghela nafas sebelum akhirnya menjawab, "Hime, Anda sudah seminggu penuh di sini. Tuan besar juga sudah menetapkan tanggal pertunangan Anda. Setelah itu..." Suaranya terhenti sejenak.
"Tentang Gray-niisan?" potongku, khawatir tentang kakakku.
"Hime, Tuan Gray... Dia telah memutuskan untuk meninggalkan Heartfilia," kata Virgo dengan nada sedih, mencoba menyampaikan berita yang mungkin sulit bagimu.
Pernyataan Virgo tersebut seakan petir menyambar pada siang hari.
"kau bohong, kan Virgo? Gray-niisan tidak akan pernah meninggalkanku dan Loke." Air mata jatuh membasahi pipiku. Aku tidak pernah menyangka bahwa kakakku akan pergi. "Hime, maafkan saya. Anda bisa menghukum saya dengan apa pun yang Anda mau, tapi itu tidak akan mengubah apa yang akan terjadi. Tuan sudah bertekad, saya yakin tuan besar pasti akan mengusir tuan jika ia mengacau. Kuatkan dirimu, Hime," kata Virgo, mencoba menenangkanku sambil memelukku.
Mengalirkan air mata, aku berbisik dalam hati, 'Kenapa orang-orang yang aku sayangi selalu pergi? Kenapa Tuhan menghukumku seperti ini?' Malam itu, terombang-ambing dalam hampa dan kesedihan yang mendalam, aku menemukan sedikit ketenangan saat aku menghabiskannya dengan menangis bersama Virgo, kucing kesayanganku yang selalu setia di sampingku. Kami duduk bersama di sofa, aku memeluknya erat sambil merasakan getaran halus dari bulu lembutnya, seakan-akan dia mencoba memberi kehangatan dan pengertian pada kesedihan yang melanda hatiku.
??? POV
'Aku tidak tahan lagi! Aku harus bertemu dengannya! Lucy sangat tersiksa. Aku harus membantunya kali ini,' gumamku sambil meraih handphone dan menghubungi seseorang.
'Pergilah ke atap sekolah, setelah pulang sekolah besok,' ucapku dalam panggilan itu.
Kuakhiri panggilan tersebut dan menatap langit malam ini. 'Mulai sekarang, aku hanya ada untuk Lucy.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Dont wanna live without you
RomanceNaLu fanfic character belongs to hiro mashima Update every Sunday (>y<)