012 | NYINDIR

577 56 5
                                    

Assalamualaikum!

Sudah siap untuk
Membaca?
_

_________________________________

HAPPY READING!!!

"Dia hanya putra saya satu - satu nya jika dia seperti ini saya bagaimana? Saya tidak bisa melihat dirinya" lanjut Alena prustasi karena mendengar perkataan dokter itu ia memegang rambutnya dan menarik - narik walaupun sakit tetapi tidak ada yang bisa mengalahkan rasa sakit terhadap apa yang sedang putranya alami

"Tidak...." Teriak Alena sembari terbangun dari tidurnya, mimpi. Tentu saja Alena sedang bermimpi dirinya kini telah di hantui oleh mimpi nya tadi ia bergegas untuk mendekati putranya itu dan mengusap rambut Reza. Air mata kini telah menetes dan jatuh tepat di pipi anak nya itu "bunda gak mau mimpi bunda jadi kenyataan!"

"Sayang bangun" lanjut Alena

"Permisi Bu saya mau mengecek keadaan pasien sebentar di harapkan ibu keluar yah" ujar dokter yang baru saja masuk ke dalam ruangan Reza

"Dok boleh saya di sini sebentar! Saya tidak bisa meninggalkan dirinya di dalam ruangan ini" balas Alena

"Dia tidak sendiri. Ada saya setelah selesai saya mengecek keadaan nya ibu boleh masuk lagi" kata dokter tersenyum tipis. Alena mengangguk pertanda setuju

"Baik lah dok saya permisi keluar sebentar!" Lirih Alena sembari keluar dari ruangan VIP

Setelah selesai Alena keluar dari ruangan itu dokter Farhan segera mengecek kesehatan tubuh Reza. Kini Reza sudah lebih membaik dari sebelumnya walaupun dia belum sadar juga akan tetapi tidak perlu waktu lama untuk dirinya sadar

Selesai memeriksa Reza kini dokter Farhan segera keluar dan membuka pintu dan terlihat Alena yang mondar - mandir kesana kemari. Setelah menyadari bahwa dokter Farhan sudah keluar kini Alena menanyakan keadaan anak nya itu

"Bagaimana keadaannya dok? Apakah dia sudah lebih membaik dari sebelumnya?" Tanya Alena yang di anggukan dokter Farhan

Alena tersenyum manis "terimakasih banyak dok" ujar Alena

"Dia hanya butuh istirahat dan in syaa Allah pasien tidak lama lagi akan cepat sadar" balas dokter Farhan sembari berjalan meninggalkan Alena

Senyuman yang terukir di bibir nya kini Alena sangat senang apa yang di ucapkan dokter Farhan sesungguhnya dia merindukan senyuman putranya itu yang begitu manis

Alena segera membuka pintu itu dan masuk ke dalam ruangan ia menghampiri anak nya yang masih terbaring di brankar "cepat sadar ya sayang bunda kangen sama kamu"

Tak henti - henti dirinya mengusap rambut putranya itu dan mencium beberapa kali kening nya

*****

"Vin gimana sama balapan mobilnya? Bukannya nanti malam yah? Tapi Reza masih di RS apa kita yang gantiin aja?" Tanya farel melirih Kevin

"Ohh iya yah ntar malam kan acara balap mobil ehh tapi kayaknya di batalin dulu aja ygy kan sih boss masih di RS" Balas Kevin

"Tapi mendingan Lo putusin aja buat gak ada lagi balapan mobil coeg" sahut Azka kini dengan tangan memainkan hp nya itu

"Tapi rugi lah woy kalau gak ikut uangnya kan lumayan gede ygy" gumam bara yang di anggukan mereka

"Al gimana pendapat lo tentang balapan ntar malam Di batalin atau di lanjutin?" Tanya Nathan "Lo kenapa sih dari tadi gua perhatiin ngelamun Mulu ada apaan cerita bro sama kita" lanjut Nathan menepuk pundak Alden

REZA ALVASKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang