031 | MINTA DUIT

171 24 1
                                    



*****

"Wihhh bro bagi duit gua mau beli makanan di kantin" kata Nathan yang tiba - tiba datang di belakang kantin

"Lo ke kuyang datang gak di undang pergi pun Lo gak bilang ke kita" balas Azka dengan sinis nya

"Muka Lo biasa aja gak usah ke gitu kalau jelek ya udah jelek jangan sok ganteng. Di sini gua yang ganteng" kata Nathan membuat teman - teman nya membalikan bola matanya malas

"Nih" Reza mengulurkan tangan nya dengan uang merah yang sekitar empat lembar itu "beli aja semua apa yang Lo mau. Kalau bisa habisin"

Cowok itu mengambil uang dari tangan kanan sahabat nya itu "widihhh gini ke empat ratus wuhhh padahal uang jajan gua lima puluh ribu doang bahh" Nathan mengipaskan uang merah itu ke arah muka farel yang menatap nya tak kalah sinis dari Azka

"Sana pergi Lo bau ketiak gak di ajak" cibir farel dengan nada ngegas

Nathan segera melangkahkan kaki nya untuk pergi dari tempat basecamp mereka yang kedua itu

"Boss dia doang yang di kasih? Kita nya kapan aelah pelit Lo sama kita" sahut bara yang berdiri dari duduknya

"Nanti aja gua kasih kalian, soalnya lagi malas buat berdebat" cicit Reza

Bara mengangguk.

Azka berdiri dari duduk nya "ke kelas yuk malas gua di sini. Apalagi gak ada cecan yang lewat ygy" gumam Azka yang di segani tatapan mematikan oleh Alden dan juga Reza

Tamat riwayatnya hidupnya. Habis gua dalam hati Azka ia berlari ke kelas untuk menghindari aksi pukulan dari kedua sahabatnya itu

"Awas Lo" Reza menatap Azka yang sudah lari terbirit - birit ke kelas, sedangkan farel dan juga bara saat ini hanya menertawakan sahabat nya

"Ngabrut dah lah capek gua" farel dengan antusias mengangkat lengan kanan nya dan menaruh di atas punggung bara

Cowok itu menatap sahabat nya "apaan Lo?" Tanya bara dengan nada tinggi yang membuat kedua sahabat nya melihat ke arah belakang

"Maaf gak lagi" tunduk bara dan juga farel serempak "hampir aja gua babak belur" dalam hati keduanya

"Cabut ke kelas"

Di sepanjang koridor sekolah dari tingkat satu yang isi oleh ruangan kelas sepuluh hingga IPA dan juga IPS dan sampai ke tingkat dua. Ke empat cowok itu berjalan dengan elegen

Mata ke empat cowok itu tertangkap ke arah gadis yang saat ini duduk di teras ruang XI IPA 3

Dengan postur tubuh yang tinggi dan tangan yang sedikit menampakan urat - urat nya itu dengan cepat ia melangkahkan kaki nya ke arah gadis tersebut, gadis itu mendongakan pandangannya dan terkejut

"Eza?" Panggil zera dengan kaget. Ia sungguh tidak menyangkal bahwa laki - laki yang berada di depan nya adalah sahabat nya sejak SMP

"Ngapain di sini?" Tanya Reza singkat

"Kamu gak liat aku pake baju seragam sekolah? Yah otomatis aku sekolah di sini juga dong. Kamu sekolah juga di sini? Ruangan kamu yang mana?"

Pertanyaan - pertanyaan itu tidak di tanggapi oleh Reza cowok itu hanya menatap ke arah gadis yang saat ini tersenyum ke arah nya

Tidak ada yang membuka suara di antara mereka. Ke tiga sahabat Reza hanya menatap cowok itu dengan senyuman miring. Why?

"Kamu kenapa liatin aku kaya gitu?" Ujar zera yang membuat lamunan Reza buyar seketika. Senyuman kini yang mengalihkan lamunan itu

REZA ALVASKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang