5

1.4K 179 14
                                    

Tinggalkan jejak ya hargai penulis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tinggalkan jejak ya hargai penulis.










Happy reading
••






Haechan sudah sadar sejak setengah jam yang lalu, anak itu kini tengah di suapi oleh Ten. Johnny tadi izin untuk pergi ke kantor. Hanya ada Ten dan Mingyu.

"Jangan sakit lagi ya mbul" ujar mingyu sembari mengusap kepala haechan,"kau sakit aku yang susah nanti" lanjutnya dengan senyum menyebalkannya.

"Yak!" Seru haechan kesal.

"Kau ini hanya menganggu adikmu saja, kau tau haechan. Kemarin mingyu menangis di kamar mandi karena begitu khawatir kepadamu" ujar Ten yang langsung membuat Mingyu panik.

"Mom!"serunya membuat Ten terkekeh

"Dia bahkan hampir memukul Renjun karna dia kira ini karna Renjun" haechan terdiam mengingat kejadian kemarin.

"Renjun kemana mom?"

"Tadi pagi dia pergi, mom yang menyuruh karena kasian dia semalaman menemani mu. Dia sangat panik haechan. Renjun memanglah anak yang baik, peduli kepadamu. Mom tidak salah jika mempercayakan dirimu kepada Renjun" Ten mengusap Surai haechan lembut dan menyerahkan dua pil obat kepada haechan dengan segelas airnya.

Haechan menerimanya dan meminumnya,"mom benar,Renjun adalah orang baik" Ten mengangguk menyetujui.

Klek

Pintu terbuka memperlihatkan Renjun yang datang dengan membawa buah-buahan. Dia tersenyum saat melihat Ten yang berjalan ke arahnya.

"Mom tinggal sebentar ya, Renjun jaga haechan" Renjun hanya mengangguk dan Mingyu ikut pergi bersama Ten.

"Terimakasih bro" ucap Mingyu kepada Renjun dan di balas senyum tipis.

"Sudah merasa baikkan?" Tanya Renjun menyimpan Buah-buahan yang dia bawa di meja nakas samping haechan.

"Sudah, Renjun tidak dengan jaemin?"Renjun menggelengkan kepalanya.

"Tadi jaemin ada urusan,katanya nanti dia kesini. Dia menitipkan salam untukmu,sudah minum obat?" Haechan mengangguk.

"Haechan" Renjun menggenggam tangan haechan lembut,mengusapnya pelan. "Haechan aku--" perkataan Renjun terhenti saat pintu terbuka oleh seseorang.

Tubuh haechan menegang seketika,"M-mark?" Ya,itu adalah Mark yang datang dengan raut wajah yang tidak bisa di jelaskan, ada bekas lebam di wajahnya itu. Sama seperti wajah Renjun, apa mereka bertengkar?

Friendzone [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang