7

1.5K 154 11
                                    

Tinggalkan jejak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tinggalkan jejak!






Happy reading
°°


















Kini haechan dan Mark sedang berada di lapangan basket,Tadi Mark menyeretnya kemari dan mendudukkan haechan di kursi penonton.

Mark menyerahkan boneka dan juga bunga itu, haechan mengernyit bingung. Dia ingat boneka itu adalah boneka yang di inginkan ya di taman bermain.

"Maaf, aku minta maaf untuk segalanya haechan. Dan juga aku sudah meninggalkan mu, membuatmu kehujanan dan sakit. Aku terlalu bodoh karna sudah mengingkari janjiku padamu--"

"Untuk apa maaf itu Mark? Apa setelah minta maaf kau akan kembali membuat janji dan kembali mengingkari lalu kembali minta maaf, dan begitu saja seterusnya entah sampai kapan" haechan memotong perkataan Mark, dia beranjak dari duduknya menatap Mark tajam namun tersirat luka dalam di tatapan itu.

"Kau meninggalkan ku dan malah asik berpacaran dengan wanita mu itu, dan sekarang untuk apa kau minta maaf dan repot-repot menjelaskan semuanya. Aku tau Mark, kau melupakan ku karena hadirnya orang baru dalam hidupmu" haechan menarik nafasnya untuk menahan emosinya.

"Haechan, bukan begitu aku hanya. Aku sudah berniat mengatakan ini padamu sejak dulu tapi belum mendapat waktu yang tepat, aku menyukai Mina saat masuk JHS dan aku berniat memberitahukan ini kepadamu" Mark mengernyit heran melihat haechan yang tertawa mengejeknya.

"Sekarang aku sudah tau bukan? Tapi Mark, apakah kau tidak sadar? Aku menyukaimu sejak dulu, sejak kita berteman, sejak kau datang dan menjadi tetangga juga sahabatku. Sejak saat itu, dan begitu lamanya aku menunggu dan berjuang untuk memperlihatkan rasa kesukaan ku kepadamu. Apa aku yang terlalu bodoh atau kau yang memang berpura-pura untuk tidak tau dengan perasaan ku? Kau malah memilih Mina orang yang baru beberapa bulan datang ke hidupmu dan meninggalkan orang yang sudah bertahun-tahun bersama mu". Kini haechan sudah tak bisa menahannya lagi, emosinya meluap. Air matanya menetes begitu saja.

"Aku bukan gay haechan!" Haechan tersenyum miris mendengar jawaban Mark.

"Aku tidak ingin mengikuti jalur ibu dan ayahku, mereka gay, ibumu dan ayahmu juga sama. Aku tidak mau seperti mereka! Aku menyukai wanita, kang Mina adalah gadis tepat. Menurutku gay itu adalah sampah" haechan tertegun menatap Mark nanar.

"Jadi, orang tuamu dan orang tuaku adalah sampah?"

"Tidak,kau yang sampah!" Teriak Mark tepat di wajah haechan.

Sakit? Tentu saja rasanya seperti ada ribuan panah yang menusuk ke hatinya, melukainya dan mengorek seluruh luka di tubuhnya. Sangat sakit.

Friendzone [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang