I swear this songs will cheer you up,
Thank you, Namjoonie.Happy reading, Folks 🖤
Pekan olahraga yang sedang berlangsung di Westwood International High School membawa kebahagian tersendiri bagi sebagian murid. Bagaimana tidak? Seminggu penuh tanpa kelas. Hanya sorak-sorai dan suasana meriah. Sebagian murid yang tidak menonton pertandingan pergi mengerubungi deretan stand yang menjual berbagai macam barang. Mulai dari minuman, makanan, handycraft, barang-barang preloved, dan lainnya.
Mawa belum sempat berkeliling atau karena memang tidak ingin. Di sela time out babak kedua, timnya sibuk mengatur strategi. Gadis itu mendengarkan sambil meluruskan kakinya sebentar sementara Sage, lelaki yang kalau tersenyum matanya menghilang itu sedang mengusap-usap kepalanya dengan handuk kecil.
"Get up, guys!" Namu--Kapten, mengumpulkan mereka karena pertandingan akan segera di mulai. Mereka membentuk lingkaran dan mengumpulkan telapak tangan di tengah sebelum bersorak dan menyebar.
"Let's make this great! Come on, come on!" Namu menyemangati dengan kepalan tangan yang di acungkan.
Selama pertandingan, Sage memberi ruang untuk Mawa. Bagaimanapun gadis itu sudah bekerja keras sebagai small forward yang berhasil membawa timnya menuju pertandingan semi final. Apakah anggota lain tidak ada yang sehandal itu? Tentu ada. Betrand, namanya. Ada Ardi juga tapi mereka terlalu malas mendebat Sage atau menghadapi Mawa dan ambisinya.
Bola di tangan Mawa memantul-mantul saat Bryan dari tim lawan menghadang jalannya. Dibantu Sissy dan Pete, mereka bertiga membloking Mawa yang berada di tengah-tengah. Anggota satu tim Mawa yang lain termasuk Sage memberi tanda Mawa untuk mengoper bolanya. Tapi Mawa enggan melepas kesempatan untuk mencetak poin.
Pandangan Mawa beredar sejenak. Otaknya berputar seiring adrenalin yang terpacu lebih cepat. Seolah seisi gelanggang ikut membisu dan semua orang bergerak dengan lambat. Mawa beralih ke kiri lalu ke kanan dengan cepat. Ia sedikit merunduk dan mengelak saat Bryan hendak menyambar bola yang ia pegang. Mawa tidak masalah jika Bryan membayang di sekitarnya. Tapi untuk sesaat, Mawa bersumpah bahwa Bryan dengan sengaja menempelkan bagian depannya ke belakang Mawa. Gadis itu terkejut dan segera membalik badan. Ia menatap sengit kepada Bryan.
"What sweetie?" bisik Bryan provokatif. Cowok itu bahkan mengerling.
Mawa bergerak agresif. Ia melempar bolanya ke dada Bryan. "You fucking asshole, you jerk!"
Bryan merespon, "Whoa, chill. Take it easy like your mother does."
"Foul! Foul! 23 Foul!" Wasit meneriakkan nomor punggung Mawa sembari meniup peluit karena Mawa tidak berhenti merangsek ke arah Bryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CATASTHROPE
Teen FictionMars itu dingin. Suhu rata-ratanya -26°c hingga -87°c. Berangin, berawan, dan minim oksigen. Rotasi Mars teratur hingga suatu hari sebuah niatan balas dendam menuntutnya keluar dari orbit. Harusnya ini semudah menjentikkan jari sampai alasan-alasan...