10

636 79 3
                                    

Aku Up biar chapter nya genap. Jadi Jan lupa vote ye
ʕ´• ᴥ•̥'ʔ

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA
TANDAI KALAU ADA TYPO
KALAU ADA KALIMAT YANG GAK BAGUS DI KOMENIN AJA




______ENJOY_____

"Vero,,Jio,,,"


Suara panggilan seseorang cukup terdengar lirih di pendengaran, sampai-sampai membuat pemuda dengan mata setajam elang itu mengernyitkan keningnya.

Namun langkah kakinya dengan segera membawa nya ke sumber suara, karena ia tahu betul dari siapa sumber suara itu berasal.

"Aku disini ma.." Vero__pria park yang kini menempati posisi bungsu_untuk sementara waktu,_menggenggam erat tangan halus sang Mama yang mampu membuat sosok rapuh itu tersenyum teduh.

"Dimana Sunoo? Apa dia sudah pulang  dari sekolahnya?"

Jungwon bertanya dengan suara keibuan, yang membuat Alis Vero sang anak mengerut. Namun sedetik kemudian kembali seperti semula, di ikuti dengan senyuman simpul milik pria itu.

"Belum ma,,,,, kakak dan papa sedang menjemputnya"

Lalu tanpa aba-aba tangan kanan Vero sedikit mendorong bahu Jungwon, berniat membaringkan kembali tubuh sang mama..

"Mama istirahat saja dulu, nanti akan aku bangunkan jika mereka sudah pulang?" Ujarnya

Jungwon merenggut kesal, merasa sedang dibodohi lagi oleh putranya.
"Kamu selalu saja bilang begitu, tapi Sunoo tidak pernah datang. Entah  mengapa, rasanya sudah lama sekali mama tidak melihat adikmu itu"

"Itukan cuman  perasaan mama,,lebih baik mama istirahat saja dulu, biar mama tidak merasa lelah".

Wajah yang sedikit tirus itu bertambah merenggut masam, namun masih menuruti perintah sang anak untuk tidur. "Iya__tapi kamu harus janji untuk membangun kan mama jika mereka sudah pulang" Balas Jungwon dengan wajah serius.

Untuk kali ini dia tidak mau sang anak menganggap candaan lagi perkataan nya.

"Iya"

Dan dengan perkataan terakhir sang anak, Jungwon pun kembali memejamkan kedua matanya.

*
*
*
*
*

Vero masih saja memandangi wajah tertidur Jungwon dalam diam, menelisik rupa orang yang telah melahirkannya itu dengan tatapan sendu.

Vero cukup merasa bersalah untuk keadaan fisik maupun mental sang mama.

Bahkan rasa bersalahnya itu sudah Vero rasakan sejak dua tahun yang lalu.

Berawal ketika sang mama, Park Jungwon divonis mengidap leukimia yang bersarang di tubuhnya. Vero tentu saja sangat syok dengan berita tersebut, begitu pula dengan papa dan juga Jio.

Awalnya mereka bertiga tidak bisa menerima kenyataan, bahwa salah satu orang yang paling mereka sayangi hidupnya tidak akan bertahan lama.

Dokter yang pada waktu itu menangani sang mama pun, mengatakan jika satu-satunya cara untuk menyelamatkan Jungwon dari jurang kematian hanyalah dengan transplantasi sumsum tulang belakang.

Semua setuju dengan itu, namun sepertinya dewi fortuna sedang tidak berpihak kepada Jungwon.

Baik Jio maupun Vero tidak sedikit pun memiliki kecocokan sumsum tulang belakang yang sama dengan sang mama.

Sedang kan dari pihak keluarga Jungwon sendiri _ itu tidak mungkin.

Pasalnya Jungwon adalah seorang Yatin piatu dan dia adalah anak tunggal dalam keluarganya.

please love me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang