13

861 84 6
                                    

-happy reading
-Budayakan vote sebelum membaca
-tandai kalo ada typo
-jika tidak menarik silahkan tinggalkan lapak ini



Pagi yang cerah ini di mulai dengan sarapan bersama. Sunghoon sudah duduk di kursi biasa ia duduki bersama istri dan sang putra tentunya.

Berbagai menu kesukaan_buatan sang nyonya_ juga telah tersusun rapi didepan mereka. Dan tanpa mengundur waktu lagi Sunghoon pun langsung mengatupkan kedua tangan nya seraya berdoa.

"Amin." Ucap Sunghoon mengakhiri kalimat pujian untuk Tuhan dan di ikuti "Amin" lain dari dua anggotanya.

.
.
.
.
.

Suara dentingan piring dan sendok beradu padu menciptakan suasana yang khitmat. Sesekali dua orang di antar tiga anggota membuka obrolan ringan untuk membangun suasana yang kondusif.

Jake maupun Sunghoon berusaha saling terhubung di tengah kesibukan masing-masing. Meskipun keduanya sangat jarang berkumpul. Tapi keduanya mampu mengatasi hal yang tak di inginkan dalam sebuah hubungan.

Di dalam kehangatan yang melingkupi keluarga kecil Sunghoon. Tak seorang pun menyadari jika anggota termuda sedikit aneh dari biasanya.

Pemuda berparas cantik yang biasanya berceloteh apa saja mengenai hari-harinya_ menjadi pendiam kala orang tuanya_ mencoba mengakrabkan diri di sela-sela kesibukan mereka.


Hingga sampai sang mami menjadi orang pertama yang menyadari keanehan tersebut.

"Honey, are you ok? Kok diam aja. Apa makanan nya kurang enak?. Apa perlu mami ganti yang lain".

Wajah awet muda itu menampilkan kekhawatiran. Jake yang biasanya selalu menebarkan senyuman, kini di serang takut mengingat sang anak tidak sedikit pun memakan sarapannya.

Jelas Sebagai orang tua hal ini adalah masalah yang serius.

"Tidak perlu mami!... Makanan nya enak kok".


"Kalau makanan nya enak kenapa hanya di aduk-aduk saja. Apa kamu tidak mendengarkan nasehat papi untuk selalu sopan terhadap makanan?" Ujar Sunghoon.

Pria itu tanpa sadar menaikkan sedikit intonasi suaranya sambil memelototi_ yang mana hal tersebut malah membuat Sunoo menunduk takut.

"Yak!!! Kenapa kau berteriak kepada nya!. Liat kau membuat Sunoo takut". kini gantian Sunghoon yang di teriaki oleh Jake. Pria berdarah campuran itu juga memelototi sang suami dengan mata Poppy nya.

Wajah Sunghoon berubah datar 'sulit sekali memarahi anak rubah ini di depan induknya'.

"Lain kali kita cukup menasehatinya, Tidak perlu memarahinya seperti tadi"

Jake mendengus kesal kala Sunghoon tidak merespon nya sedikitpun. Malahan pria yang sering menggombali nya dengan jokes bapak-bapak itu malah kembali asik memakan sarapannya_seperti tidak terjadi apa-apa.

(Kagak tau aja lu Jake, si Hoon mana berani Ama lu. Takut dianya gak lu kasih jatah ntar malam xixixixi).

.
.
.
.
"Sayang~, kamu kenapa hmm? Ada masalah? Kamu bisa ceritain ke mami. Siapa tau mami bisa kasih solusi" Sentuhan lembut Jake di pucuk kepala membuat Sunoo mendongak. Lalu tersenyum manis ke arah Mami nya.

Meskipun jarang menghabiskan waktu bersama. Mami adalah orang yang paling peka terhadap keadaan Sunoo. Dan sang mami pula lah orang pertama yang selalu mengetahui jika masalah sedang menghampirinya. Seperti saat ini, Sunoo tidak dapat menyembunyikan apapun karena itu akan sangat mudah di ketahui oleh mata jeli mami nya. Dan mau tidak mau Sunoo pun harus bercerita tentang kendala apa yang sedang ia hadapi kini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

please love me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang