KIDUNG SEMANGAT

1 0 0
                                    


Salah satu guru yang harus didampingi Palupi yaitu Lisa. Mengajar di daerah terpencil dan sulit dijangkau. Untuk menuju daerahnya harus menggunakan kendaraan roda dua. Menggunakan kendaraan roda empat sama saja harus mengeluarkan uang ekstra untuk membawa kendaraan tersebut servis di bengkel. Jalan ke sekolah itu sudah banyak memakan korban dimana mobil yang melaluinya mengalami patah as dan keluhan lainnya. Selain medan yang terjal juga rusak, dipenuhi bebatuan dimana dipinggir jalan terdapat jurang dan disisi lainnya mengalir sungai berkelok mengikuti garis jalan. Sehingga menggunakan kendaraan roda dua merupakan pilihan terbaik jika tidak membawa banyak barang.

Seakan tantangan medan tempuh belum cukup. Ternyata fasilitas sekolah juga tidak memadai. Ditambah lagi kemampuan penggunaan informasi teknologi (IT) Lusi tidak memadai. Jangankan menguasai berbagai aplikasi yang mendukung proses pembelajaran. Mengoperasikan aplikasi pemgolah kata dan angka saja belum lancar. Tetapi satu hal yang patut diacungi jempol untuk Lusi. Dalam keterbatasan yang ada, dia mampu membimbing dan mengelola siswa di kelasnya menjadi lebih mandiri dan mahir berbahasa Inggris. Mengajarkan lifeskill yang menunjang untuk siswa terjun di masyarakat. Pendekatan yang dilakukan Lusi sangat mumpuni sehingga mampu merangkul masyarakat untuk turut serta mendukung program sekolah. Sungguh mutiara langka yang harus disebar manfaatnya.

Sebagai pendamping Palupi hanya bisa terpaku dan terdiam melihat kenyataan yang dihadapinya. Seluruh rasa berpadu menjadi satu sehingga membuatnya kehilangan kata hanya untuk sekedar membalas sapaan Kepala Sekolah. Hanya senyum termanis yang bisa diberikan oleh Palupi. Dia sadar bahwa apa yang akan dilalui bukan pekerjaan mudah. Mendampingi Lusi merupakan tantangan sekaligus anugerah yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Palupi merasa harus mengasah mutiara ini agar lebih bersinar dan membawa harum nama sekolah dan desa ini. 

Lematang membelah kota Lahat dengan demikian gagahnya. Liukan dan lekukan alirannya seolah berlenggok menari mengikuti alunan sang kidung yang berkumandang. Gemercik air membawa kedamaian dan ketenangan. Seolah mampu menghapus segala lara dan kegundahan yang membebani. Kesejukan yang ditimbulkan membawa tentram jiwa. Hijau yang mendampingi sang Lematang seolah membawa kesegaran untuk selalu hadir. Membawa rasa optimis dan keyakinan atas semua permasalahan yang ada. 

KIDUNG LEMATANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang