Happy reading 💖
Sirkuit Athena menjadi tempat yang dituju Haura setiap malam. Kenzie memang menunggu Haura di tempat biasanya. Motor Haura masih bersangkar di markas Maldives. Ia membiarkan meninggalkan motornya setelah kemarin berhasil mengalahkan Aron-ketua Veritas.
Udara malam yang dingin namun membuat seseorang candu akan suasananya. Ditambah lagi, Jakarta serasa milik Haura dan Kenzie. Tanpa memedulikan kendaraan lain, Kenzie menancapkan gass dengan kecepatan tinggi. Hal itu membuat Haura melingkarkan tangannya pada perut Kenzie.
"AAAA!" Teriak Haura.
"Seneng banget besok mau wisuda!"
"ENJI!"
"KENAPA?"
"ABIS LULUS KAMU MAU KULIAH DIMANA?"
Kenzie hanya diam. Lelaki itu tidak menjawab pertanyaan Haura.
"Sebenarnya aku takut kalau nanti kamu bakalan ninggalin aku," bisik Haura di samping telinga Kenzie yang tertutup Helm. Tentu saja Kenzie mendengar itu karena dia sudah mengurangi kecepatannya.
Sirkuit Athena masih sepi. Hanya ada beberapa anggota Maldives yang sudah sampai di sana. Kenzie memarkirkan motornya di samping motor Bara, di pinggira jalan.
"Woy, Bro!" Ozi menghampiri Kenzie dan Haura.
"Ey! Dimulai kapan, nih?" Kenzie bertanya.
"Beneran nih mau balapan sambil bonceng cewek?" Bara ikut dalam pembicaraan.
"Iya, lah. Nih, gue udah bawa cewek," tunjuk Kenzie ke Haura dengan dagunya.
"Bentar, deh. Cewek gue belum datang, nih," ujar Bara.
Menit setelahnya, postur tubuh gadis yang mengendarai Scoopy merah tampak datang di Sirkuit dengan helm bogonya. Bara yang melihat itu, tersenyum dan melambaikan tangan.
"Cewek lo, Bar?" Tanya Haura mengejek. Bara mengangguk.
"Dih.. gue kira cewek lo bawa moge. Eh, ternyata cuma ," sindir Kenzie.
"Bacot, lo," kata Bara.
Motor itu berhenti di hadapan Bara. Gadis yang ditunggunya sudah datang dengan senyumnya. Haura yang melihatnya pun merasa merendahkan gadis Bara.
"Heh! Lo ngapain ke Sirkuit bawa Scoopy? Enggak guna banget, deh."
Haura menghampiri gadis itu yang masih belum turun dari motornya. Berdiri di samping Bara.
"Lo kalo milih cewek yang bener napa, Bar!"
"JAGA OMONGAN LO, HAURA!"
"Heh, gue cuma ngomongin lo, ya. Sebagai temen lo, nih, masa lo anak geng motor milihnya yang enggak ada sangarnya," ejek Haura.
"Maaf ya, Kak. Motor saya emang Scoopy. Emang masalah buat kakak? Enggak, kan?"
"Bacot!"
"Motor matic aja belagu, lo. Ayo sini lawan gue naik moge! Cewek yang gandeng cowok. Gak ada penolakan!" tantang Haura. Gadis itu meraih dagu cewek di depannya.
"Hah.." Bara menghela nafas.
"Dia gak bakal takut, Ra,"
"Ayo, Ran! Kamu naik motor aku, kamu yang nyetir, aku yang kamu bonceng," ujar Bara.
"Siapa takut, Kak."
Haura pergi meninggalkan mereka berdua dengan perasaan yang tidak baik-baik saja. Rupanaya, Kiran-pacar Bara itu menerima tantangannya. Itu yang membuat dirinya berapi-api.
![](https://img.wattpad.com/cover/309345016-288-k438126.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ELHAURA [Sudah Terbit]
Fiksi Remaja"Pulang!" "Sebelum lo menyesal, Ra." *** Haura harus mau menjalankan hukuman dari papanya karena sudah melanggar peraturan untuk tidak balapan dan clubbing. Pondok Pesantren. Yang katanya adalah penjara suci, tempat dimana Haura harus menjalani hidu...