Mingi kembali keruangan Destiny setelah istirahat sebentar, ia melihat dari luar kaca lagi. Mereka melakukan aktivitas mereka, Mingi melihat keruangan Seonghwa. Lelaki itu sedang mengelap lantai dimana darah-darah Mingi berada tadi. Mingi yakin ia sudah membersihkannya dengan baik tapi lelaki itu masih saja berusaha membersihkannya sampai lantai mengkilat.
07.59
Jam 8 mereka harus ke lapangan, jadwalnya mengatakan seperti itu. Mingi ragu untuk bahkan mengeluarkan mereka tapi ia harus mengikuti sesuai arahan.
Lelaki itu membuka pintu Wooyoung, disana lelaki kecil itu sedang duduk didepan meja riasnya dan melihat dirinya didepan cermin.
Sadar ada seseorang masuk Wooyoung menoleh dan tersenyum, "hai kak tiang" sapanya lalu kembali melihat kearah cermin. Mingi berdiam sebentar, menoleh kearah kasurnya yang berantakan. Mingi tebak ia loncat-loncat lagi.
Lelaki itu langsung merapikan kasurnya, ia melirik sedikit kearah Wooyoung yang menatap dirinya di pantulan cermin. Entah apa yang lelaki itu pikirkan sekarang, dengan tatapan kosongnya.
"Hm kak tiang..." Panggil Wooyoung tanpa menoleh kearah Mingi
"A-ada apa?"
"Menurutmu apakah aku cantik?" Wooyoung menoleh kearah Mingi tatapannya kosong namun Mingi bisa melihat kesedihan dimatanya"T-tentu saja! Kau cantik sekali!" Jawab Mingi lalu sedetik kemudian Wooyoung tersenyum
Mingi menghela napasnya lalu melirik kearah jam tangannya, sudah jam 8.
"Wooyoung, sudah saatnya ke lapangan" kata Mingi dan Wooyoung diam sebentar sebelum ia mengangguk dan berdiri. Mingi terkejut mendapati Wooyoung menurut, lalu saat Mingi akan keluar ia merasakan tangannya dipegang. Lelaki itu melihat kebelakang mendapati Wooyoung memegang tangannya, "b-biarkan aku memegang tanganmu...kak tiang" jawabnya sambil menunduk, ia kelihatan meremas rok gaunnya. Mingi terdiam lalu ia hanya mengangguk.
Mingi dan Wooyoung berhenti didepan kamar Seonghwa, terlihat lelaki itu masih membersihkan lantainya dengan teliti. Disini Mingi bingung dengan cara apa ia harus membawa Seonghwa keluar, ia takut di serang lagi karena kejadian itu.
Mingi melirik kearah Wooyoung yang mengikutinya, "k-kau tau cara mengajaknya?" Tanya Mingi dan Wooyoung diam sebentar terlihat sedang memikir
"Biasanya kak Min- ...biasanya yang dikeluarkan pertama itu kak Hongjoong, trus dia bisa bujuk kak Seonghwa keluar" jelas Wooyoung, Mingi penasaran nama siapa yang tadi hendak Wooyoung sebut tadi. Mingi pun maju ke arah kamar Hongjoong
Lelaki itu duduk disana dengan tatapan kosongnya, sedetik kemudian ia menoleh lagi kearah jendela membuat Mingi merinding. Mingi langsung membuka pintu kamar Hongjoong disana lelaki itu berada duduk, ia tersenyum saat berpandang mata pada Mingi. Ia akui Hongjoong memang menyeramkan.
"Kak Hongjoong!" Wooyoung melepas tangan Mingi berlari dan memeluk lelaki itu
"Hmm apa kabarmu Wooyoungie?" Tanya Hongjoong, lelaki itu berubah menjadi lembut saat berbicara dengan Wooyohng. Sedangkan Mingi disana mempelajari mereka.
"Baik kak ehehe, aku cantik gak kak?" Tanya Wooyoung sambil tersenyum dan Hongjoong hanya mengangguk sebagai balasan
Mingi berjengkit saat Hongjoong menoleh kearahnya dan tersenyum, "kau tidak ingin membawa ku ke lapangan?" Mingi sadar lalu berjalan maju mendekati dua orang itu
Mingi bingung harus membawanya seperti apa juga...karna Mingi juga ragu.
"Buka rantai leher dan kaki ku, kau bawa rantai tanganku" perintah Hongjoong membuat tubuh Mingi langsung bergerak. Seakan ia di gerakan, Mingi mencoba menghindari tatapan Hongjoong namun aura lelaki itu tetap terasa.
Akhirnya mereka keluar dari kamar Hongjoong untuk ke arah kamar Seonghwa lagi, Wooyoung kembali menggandeng tangan Mingi dengan tangan satunya menggenggam tangan Hongjoong. 'mereka dekat?' pikir Mingi dan akhirnya ia diam saja
Mingi membuka perlahan pintu Seonghwa dan Hongjoong sendiri masuk, "t-tunggu-"
"Kak Hongjoong tau kok kak cara bujuk kak Seonghwa, tenang aja." Kata Wooyoung memberhentikan Mingi, lelaki itu hanya diam lalu mengangguk ia mundur dan menunggu. Tidak butuh 2 menit Hongjoong sudah keluar dengan Seonghwa menggelung di lengannya.
Mingi merasakan merinding saat Seonghwa menataonya tajam, Mingi diam sebentar melihat Seonghwa dan Hongjoong yang sangat berdekatan. Info yang Mingi tau, Seonghwa tidak sudi menyentuh siapapun karena ia pikir semuanya sangat kotor tapi lihat sekarang Seonghwa terang-terangan memegang bahkan memeluk Hongjoong membuatnya bingung.
"Apa kabarmu Joongie? Kau tau aku sangat sangat kangen padamuu?!?" Seonghwa bersuara dan Hongjoong lagi-lagi hanya tersenyum dan mengecup kepala Seonghwa, Mingi disana memerah malu melihat adegan mesra mereka dan berlanjut jalan sambil menggenggam erat tangan Wooyoung ke kamar selanjutnya. Jangan lupa tangan Mingi satunya memegang rantai Hongjoong, ia tidak boleh lepas.
Mereka sampai didepan kamar San, Mingi melihat lelaki itu masih saja ketawa didepan dinding dengan banyak coretan-coretan.
Mingi membuka pintu kamar San dan masuk dengan Wooyoung yang masih menggandeng tangannya, San membalik badannya lalu ketawa
Wooyoung kelihatan tidak suka dengan itu "apa yang kau ketawakan?!?" Mingi mundur untuk memberi jarak antara Wooyoung dan San, supaya tidak terjadi perkelahian.
"Kau ahahaha! Kau pakai dress hihi!!" Wooyoung menggenggam erat tangan Mingi dia seakan menahan diri untuk tidak meledak emosi, Mingi bisa mengerti setelah melihat Wooyoung menunduk.
"Kita harus ke lapangan" kata Mingi, San berhenti ketawa tapi masih terkekeh kecil. Ia berdiri dan berjalan dibelakang Wooyoung, Mingi mau mengawas pada San juga tapi melihat Wooyoung ia ragu untuk menaruh San disebelahnya.
"Jangan dekat-dekat! Berdiri jauh dari ku" Mingi menoleh kebelakang, disana ada Seonghwa dan Hongjoong. Mingi sekali lagi bertemu dengan tatapan Hongjoong, lelaki itu tersenyum lagi-lagi. Mingi merasa ia tidak perlu khawatir dan lanjut berjalan, kekamar selanjutnya.
Mingi mengetok pintunya saat membuka kamar Yeosang, lelaki itu menyadar lalu berdiri. Tidak lupa dengan bukunya.
"Ahahaha! Kau pegang buku!! Ahaha" Yeosang hanya menatap datar kearah San, lalu lelaki itu melihat Hongjoong dan Seonghwa
"Hai Kak.." sapanya lalu keluar mengikut barisan sambil membaca bukunya
"Kau jadi makin giat belajar Yeosangie" sahut Hongjoong dan Yeosang tidak menjawab, ia lanjut membaca bukunya.
Lalu mereka lanjut mengajak Jongho keluar, akhirnya semua terkumpul kecuali satu.
Mingi lupa bertanya pada Lisa apakah ia harus membawa orang terakhir ini keluar, Mingi kembali ke rasa ragunya.
"Apakah biasanya dia diajak keluar?" Tanya Mingi pada Yeosang
"Sebenarnya dulu kak Min-....dulu dia diajak keluar tapi sekarang tidak lagi, dia tetap di kamar" jawab Yeosang
Mingi pun hanya mengangguk dan akan segera pergi keluar membawa mereka, "apa bedanya tempat ini dengan penjara?" Ucap Hongjoong dan semuanya terdiam
'semuanya terasa aneh dan mencurigakan...'
┏PSYCHO┛
∘˚˳°to be continued...

KAMU SEDANG MEMBACA
P S Y C H O ➝ ( A T E E Z )✓
Fanfiction[BxB] "Aku ada tempat yang lagi membutuhkan orang, tapi pekerjaan ini harus siap mental dan fisik..." Kata seseorang pada lelaki didepannya "Kasih tau cepat! Aku harus pulang" seseorang itu berdecak kesal atas sifat lelaki didepannya "Kau mau bekerj...