Chapter 14

887 115 4
                                    

Yeosang duduk di ujung taman, semua kelihatan sedang menikmati waktu mereka. Yeosang bisa melihatnya sendiri.

Seonghwa dan Hongjoong sedang menikmati diri berdua disana, cih umbar kemesraan.

San ketawa pada sebuah batu kerikil, udah gila. Eh bukankah kita semua gila?

Mingi sedang duduk ditengah Jongho dan Wooyoung. Kelihatan tertidur dengan Jongho yang cerita lalu Wooyoung yang diam-diam menatap San. Cih bucin..

Lalu Yunho, yang Yeosang tebak pasti sedang tertidur sekarang. Seperti biasanya...

Yeosang menggaruk-garuk tangannya yang sudah kelihatan beberapa korengan disana, Mingi tidak tau ia kembali duduk disana. Ya Yeosang lebih suka seperti ini, sakit.

Oh? Apakah dia akan berubah seperti Yunho nantinya?

Yeosang bisa merasakan kaki kecil semut berjalan di tangan dan kakinya, lalu gigitan gigitan mereka. Sedangkan mata Yeosang kembali ke bukunya. Belajar.

"Maafin mamah papah sang-"
"Saya tidak butuh mendengar lagi dari kalian"
"T-tapi sang...-"
"Ngomong maaf sekali lagi dan aku akan menghancurkan wajahmu dengan buku ini!"

"Sudah dek..." Seorang lelaki tua menenangkan istrinya didepan Yeosang, ia melihat kearah Yeosang dengan tatapan takut dan bersalahnya

Just what Yeosang always thought.

"Kalian bawa apa yang aku inginkan?" Tanya Yeosang dan tuan kang mengangguk kaku, ia mengambil tasnya dan mengeluarkan sebuah buku

Yeosang mengambil buku itu dan membalik lembar demi lembar, sampai ia berhenti di satu halaman.

Seluruh perasaan dari dalam dirinya datang. Marah, muak, sedih, senang(?) Entahlah...

'puk'
Sebuah boneka kelinci jatuh diatas bukunya, Yeosang terbuyar dari lamunannya. Yeosang memegang boneka kelinci itu dan menoleh, melihat sosok Jongho berdiri tidak jauh darinya. Lalu senyum mengembang di wajahnya.

Apa apaan itu?

"Kak sangie! Makasi uda nangkep Mr.Bunny" ucap lelaki lebih muda itu, Yeosang menatapnya datar lalu melempar boneka kelinci itu padanya.

Jongho berhasil menangkapnya dan berdiri disana sebentar, "kak ayo main sama hoho!" Jongho berujar, Yeosang berdecak kesal

"Tidak" dan Yeosang sendiri bisa mendengar hela napas dari lelaki paling muda

Lalu hal selanjutnya yang Yeosang lihat adalah Jongho duduk didepannya sambil memeluk boneka kelincinya, kedua kaki mereka tersentuh. Yeosang langsung menekuk kakinya

"Apa yang kau lakukan?" Tanyanya sinis

"Duduk disini sama kakak" jawab Jongho lanjut bermain bonekanya

"Aku ingin sendiri, pergi sana!" Namun Jongho mengacuhkan perkataannya

"Kak San pernah bilang, kalau seseorang yang sendiri itu butuh teman. Hoho mau jadi teman kak Sangie" ucap Jongho dengan senyuman cerahnya kepada Yeosang, sedangkan lelaki itu meremas bukunya menatap Jongho datar.

"Menyebalkan..."

;

Mingi menutup pintu ruangan Destiny, saatnya ia makan siang.

"Ah aku lapar dan capek..." Mingi membawa dompet dan botol minuman yang ia bawa dari rumah menuju ke kantin, biasanya bagian depan Destiny selalu sepi namun saat Mingi keluar ada seorang ibu berdiri tidak jauh dari pintu.

'bukannya ini?'

"Loh bu? Disini lagi?" Sapa Mingi, menyapa ibu yang kemarin lalu sempat tersesat. Kenapa ia bisa berada disini lagi?

P S Y C H O ➝ ( A T E E Z )✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang