*Kring..
"Welcome." Sambut Jeongyeon begitu Irene memasuki restoran Italia tempatnya bekerja.
"Hey.." Sapa Irene sambil memeluk singkat Jeongyeon.
"Sudah lapar?" Tanya Jeongyeon.
"Sangat." Angguk Irene.
"Kalau begitu mari ikut ke dapur. Aku akan memperlihatkanmu cara membuat pasta." Ajak Jeongyeon.
Restoran tersebut memiliki tipe dapur yang dapat terlihat jelas oleh para pelanggan. Hal itu memudahkan Irene memperhatikan Jeongyeon yang membuat pasta dari awal hingga akhir.
*Zrassss.
Pasta yang masih panas dihidangkan oleh Jeongyeon ke atas piring.
"Woahhh.." Mata Irene berbinar menatap makanan di depannya.
Malam itu keduanya pun makan malam dengan begitu nikmat disertai obrolan santai yang membuat mereka lebih mengetahui karakter masing masing.
"Tunggulah sebentar, aku akan menutup restoran." Ucap Jeongyeon setelah merapihkan isi restoran.
Keduanya keluar dan Jeongyeon menggembok pintu restoran.
"Ayo." Ajak Jeongyeon sambil menggenggam tangan Irene.
Malam itu Jeongyeon mengantar Irene pulang ke rumahnya menggunakan bus. Date malam itu berakhir dengan Jeongyeon yang mendapat ciuman di pipi dari Irene sebelum gadis itu masuk ke gedung apartment tempatnya tinggal.
"Yes.." Ucap Jeongyeon sambil berjalan pergi.
Jeongyeon tinggal di wilayah yang berbeda dengan Irene. Walau begitu, jarak rumah keduanya tak begitu jauh. Hanya membutuhkan waktu 20 menit dari apartemen Irene untuk berjalan ke apartemen Jeongyeon.
"Eoh?" Langkah Jeongyeon terhenti saat melihat Mina yang hendak menaiki mobil.
"Kak Jeongyeon?" Sapa Mina.
Jeongyeon menoleh ke club di belakang Mina.
"Baru dari dalam?" Tanya Jeongyeon.
"Yeah." Angguk Mina.
"Kakak sendiri?" Tanyanya.
"Mengantar temanku." Jawab Jeongyeon.
*Puk.
Jeongyeon mengelus kepala Mina.
"Kau sehat?" Tanya Jeongyeon.
"Tentu." Mina tersenyum sambil mengangguk.
"Kakak mau pulang? Butuh tumpangan?" Tanya Mina.
"Rumah kita berbeda arah." Jawab Jeongyeon.
"Kalau begitu menginaplah di rumahku. Bukankah sudah lama kita tidak bertemu?" Ajak Mina.
Jeongyeon pun terkekeh.
"Kau telah bertahan dengan baik sejauh ini." Puji Jeongyeon.
"Awalnya memang sulit, tapi aku lama lama terbiasa." Cerita Mina.
"Kalau begitu kurasa tidak masalah jika menginap malam ini." Angguk Jeongyeon.
Keduanya pun memasuki mobil Mina dan pulang ke tempat tinggalnya.
"Masuklah ke kamarku, mari minum wine dulu sebelum tidur." Ajak Mina.
Jeongyeon pun menurut dan malam itu keduanya duduk sambil berbicara bersama. Menceritakan segala hal yang terjadi beberapa bulan kebelakang.
"Kak, aku rasa aku ingin ke toilet dulu." Ucap Mina.
"Ah, ne." Jeongyeon mengangguk.
Saat menunggu Mina, Jeongyeon yang sedikit bosan pun mulai berkeliling kamar Mina. Saat hendak melihat keluar jendela dengan menyingkap tirai, Jeongyeon justru menemukan sebuah pintu rahasia dibalik tirai itu.
