Experiment

493 95 4
                                    

"Bagaimana jika kita menggunakan ini untuk menyembuhan kak Jeongyeon? Dokter bilang kalaupun ia sadar dari komanya, kemungkinan besar ia akan lumpuh karena kerusakan pada tulang belakangnya." Tanya Mina.

"Tapi mesin ini belum memilik perijinan, Mina." Ucap sang profesor.

"Aku mohon bantu aku, ahjushi.." Pinta Mina.

"Kak Jeongyeon adalah satu satunya keluarga yang aku miliki." Lanjutnya.

Profesor itupun memeluk Mina dan mengelus kepala anak itu.

"Aku sudah berjanji pada ayahmu untuk menjagamu. Janji itu juga termasuk memastikan kau bahagia. Mulai sekarang aku akan mempersiapkan mesin ini. Tugas mu adalah membantuku dalam mendapatkan sumber daya manusia dan segala alat juga bahan yang akan aku butuhkan kedepannya. Mari kita sembuhkan Jeongyeon." Ajak sang profesor.

"Terima kasih profesor Goyoung." Ucap Mina.

Mulai saat itu Mina disibukan dengan persiapan alat untuk kesembuhan Jeongyeon. Anak 14 tahun itu mempekerjakan begitu banyak ilmuan untuk menyukseskan projek itu. Suatu hari, saat Jeongyeon bangun dari komanya, ia benar benar lumpuh dan tak bisa menggerakan tubuhnya. Hal itu membuat Mina begitu sedih dan semakin berambisius untuk melakukan eksperimen itu kepada Jeongyeon.

Saat itu Jeongyeon dibawa pulang ke rumah Mina. Disana ia segera di bawa ke lab bawah tanah untuk melakukan projek penyembuhan tulang belakangnya. Disana profesor Goyoung bersama dengan begitu banyak ilmuan, menghabiskan waktu lebih dari 6 jam untuk melakukan operasi yang dibantu oleh mesin buatan mereka. Mesin itu bertugas untuk mencetak kembali bagian tulang Jeongyeon yang rusak dan menggantinya dengan graphene. Sebuah material besi yang sangat kuat.

Eksperimen itu berhasil dan Jeongyeon berhasil pulih dari sakitnya. Kini ia dapat bergerak dan bahkan dapat kembali berjalan. Hal itu membuat Mina begitu senang karena ia akhirnya bisa kembali bersama sama lagi dengan Jeongyeon.

"GYAAAAAAA!!!!" Teriak Jeongyeon dari kamarnya.

*Brak.

Mina dan pelayannya segera menghampiri Jeongyeon yang terlihat begitu depresi.

"Kak Jeonyeon!!! Ada apa?!!!" Mina menghampirinya.

"Mereka membunuh ayahku!!! Aku akan matii!!! Mereka akan membunuhku juga!!!" Histeris Jeongyeon.

"Untuk saat ini tolong jangan biarkan dia mendengarkan suara mobil sedikitpun." Perintah Mina yang diangguki pelayannya.

"Baik, nyonya." Pelayannya pun pergi meninggalkan mereka berdua.

"Kak Jeongyeon.." Mina meraih wajah Jeongyeon.

"Mina? Mina kau kah itu?" Lirih Jeongyeon.

"Ya kakak, ini aku." Mina mendudukan dirinya di kasur Jeongyeon.

*Greb.

Jeongyeon menarik tangan Mina sehingga Mina terduduk di pangkuan Jeongyeon.

"Mina.. Sayang.. Apakah kau baik baik saja?" Tanya Jeongyeon.

"Ya kakak, aku baik." Mina perlahan meneteskan air matanya.

"Kakak akan menjaga Mina." Ucap Jeongyeon sambil memeluk Mina.




.
.
.







"Kecelakaan itu membuat trauma besar di otaknya yang menyebabkan depresi dan hilangnya kemampuan Jeongyeon untuk dapat bersikap seperti sebelumnya. Hal itu membuatnya akan sering mengamuk dan berteriak jika mendengar suara suara tertentu." Jelas profesor Goyoung.

"Barusan ia mendengar suaraku dan langsung berteriak histeris. Sebegitu buruknya kah?" Tanya Mina.

"Ne, dan akan lebih buruk lagi jika kita tidak menanganinya sekarang." Angguk Goyoung.

"Maaf nona, tapi sepertinya saya memiliki solusi untuk ini." Ucap seorang ilmuan.

"Profesor Greg?" Bingung Goyoung.

"Sudah lebih dari 12 tahun saya mengembangkan serum ini. Saya menciptakannya untuk menanamkan pemikiran apapun di otak subjek yang sedang kacau. Kita dapat memodifikasi mesin terapi otak di lab bawah tanah untuk penyembuhan Jeongyeon dan memasukan ini juga ke dalam tubuhnya." Jelas Greg.

"Woah woah woah.. Itu adalah hal yang ilegal, Greg. Ini adalah serum cuci otak yang akan membuat Jeongyeon takkan sama lagi. Ia akan hidup seperti boneka bahkan bisa seperti budak dan hewan peliharaan. Ini adalah serum perbudakan!" Tolak Goyoung.

"Nona Mina, bisakah kita berbicara sebentar?" Ajak Greg.

"Ne." Angguk Mina.

"Mina, percayalah padaku jika orang ini tak daoat dipercaya." Ucap Goyoung sebelum keduanya pergi.

"Nona Mina, sejujurnya saya tau betul bahwa anda sangat mencintai Jeongyeon. Tapi saya tau betul jika kita mengobati psikologisnya dengan cara biasa, ia akan sembul dan kembali menganggap anda adik kecilnya. Karena itu saya menawarkan serum yang saya ciptakan. Serum ini dapat membuat anda bisa mengatur apapun yang anda ingin Jeongyeon untuk lakukan. Saya akan membuat chip yang akan di tanamkan di otaknya. Chip itu akan membuat pikirannya dipenuhi oleh anda sehingga ia hanya akan menuruti semua keinginan anda." Jelas Greg.

Mina yang saat itu masih remaja tentu saja belum bisa melihat ketidakberesan dalam serum itu. Ia yang begitu mencintai Jeongyeon pun menyetujui hal itu. Setelah melakukan penyembuhan dan penyuntikan ke tubuh Jeongyeon, gadis itu benar benar berubah menjadi seorang yang penurut dan begitu menyayangi Mina. Goyoung melihat itu sebagai kesalahan, namun melihat Mina bahagia membuatnya membiarkan hal itu. Namun hari demi hari Greg mencuci otak Mina dengan mengatakan bahwa ia juga bisa membalas dendam pada para dalang dibalik pembunuhan sang orang tua.

Hal itu Greg lakukan karena ia membutuhkan seseorang untuk dijadikan kelinci percobaan atas serum serum yang ia ciptakan selama ini. Saat itu Jeongyeon kembali diinjeksikan serum yang dapat memperkuat tubuh 100 kali lebih kuat dari manusia biasa. Semenjak saat itu Jeongyeon dipanggil dengan panggilan Project 100 dan bukan lagi dengan namanya. Semenjak saat itu juga Mina semakin terobsesi untuk menjadikan Jeongyeon alatnya untuk membalas dendam. Melihat itupun Goyoung memutuskan untuk meninggalkan Mina dan segala obsesinya.

Namun hal itu semakin membuat Greg berleluasa membantu Mina memodifikasi tubuh Jeongyeon. Serum demi serum dan operasi demi operasi, membuat Jeongyeon akhirnya menjadi manusia super yang berada di bawah perintah Mina. Lebih dari 10 tahun Mina dibantu dengan para ilmuan, merubah Jeongyeon menjadi seperti sekarang. Tak hanya itu, Jeongyeon juga diharuskan untuk melakukan berbagai latihan bela diri dan menembak. Hal itu semata mata untuk menjadi boneka pembunuh milik Mina.



































Heyyyy long time no see hehe

MarionetteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang