Pagi ini Alden sedang berjalan santai mengitari halaman rumahnya. Entah apa yang di lakukan pria berumur 23 tahun itu. Alden belum puas melihat-lihat halaman sekitar rumahnya memutuskan untuk sedikit mengintip halaman tetangganya.
Alden sedikit memiringkan badannya kekanan dan kekiri. Alden dengan perlahan mulai mengelilingi rumah tetangganya itu.
"Lagi apa Den?"
"Eh Victor anu lagi nyari inspirasi" Alden terkejut dengan kehadiran Victor yang tiba-tiba muncul entah dari mana.
"Ohhh mau cari yang kek mana emang?"
"Ehmmm yang kek gini tor" Alden mengambil smartphone miliknya, membuka galeri dan menyerahkan itu kepada Victor.
"Loh kebetulan banget design rumah ku kek gini, mau masuk gak?" Tawar Victor
"Ehh aku gak ngeropotin kamu?"
"Enggak kok"
Dengan senang hati Victor menerima Alden dan menuntun Alden masuk ke rumah miliknya. Victor memasukkan Alden ke rumah tak lupa ia menutup pintu. Alden tercengang melihat design rumah Victor yang pas dengan ide yang akan ia gunakan sebagai barang pameran di galeri. Dengan ijin Victor dan di temani oleh Victor, Alden berjalan mengitari rumah Victor.
Alden sudah puas untuk mengelilingi rumah Victor, Alden terhenti di salah satu pintu yang belum ia masuki padahal kata Victor sudah semua ruangan ia masuki. Dengan penasaran Alden menggenggam gagang pintu.
"Alden sini deh"
"Eh ia tor" Alden tersadar dari pemikirannya. Dengan tergesa ia menghampiri Victor di halaman miliknya.
"Maaf ya kamu nunggu lama kan?"
Alden terkejut dengan apa yang ia lihat. Kini Victor sedang duduk di meja bundar dengan taplak meja yang berwarna putih dan tak lupa dua cangkir teh dengan camilan manis.
"Eh enggak kok tor"
"Sini duduk kenapa malah berdiri di situ" ajak Victor.
Alden mendudukkan dirinya kursi yang berhadapan dengan Victor. Untung sekali Victor membuat pesta teh kecil-kecilan bersama Alden di bawah pohon sehingga udara yang dihasilkan sejuk-sejuk dan tidak begitu panas.
"Wah kamu buat apa nih tor?"
"Ini cuman minum teh kecil-kecilan Den"
"Hahaha keliatannya enak banget tuh"
"Kamu ini bisa aja, ayuk di makan camilannya kamu suka makanan manis kan?"
"Eh tau dari mana aku suka makanan manis?"ucap Aldens sambil mendudukkan dirinya.
"Dari mukamu"
"Mukaku?"
"Ia keliatan banget manis"
Muka alden memerah mendengar pernyataan Victor. Jika dilihat-lihat memang sosok Victor ini sangat tampan dan berwibawa terutaman saat ini di sedang mengenakan kemeja putih dengan kancing atas yang di buka memperlihatkan dada bidang miliknya, tema minum teh ini membuat Victor seperti seorang pangeran yang ingin sekali Alden abadikan.
"A-ah Victor jangan begitu aku malu" tanpa di sadari wajah Alden memerah di bagian pipinya.
"Hehehe maaf ya Alden soalnya kamu lucu"
Lagi lagi Alden tak dapat menyembunyikan ekspresinya untuk Victor. Kerap kali Alden tertangkap oleh Victor sedang melamun memerhatikan nya yang membuat Victor tertawa kecil.
"Ah andai saja Victor dapat menjadi modelku" Alden tak sengaja mengucapkan yang ada di dalam pikirannya. Walau terdengar kecil namun dapat di dengar jelas oleh Victor.
"Tentu Alden aku akan senang jika dapat membantumu menjadi model"
Alden yang ketahuan terkejut mendengar pernyataan Victor. Alden lagi-lagi salah tingkah di depan Victor namun tak bosan bosannya Alden mengumpat dalam hati betapa tampannya pria di depannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Picture [Completed]
AksiOrang bilang jika kekasihmu adalah seorang seniman maka kamu akan hidup selamanya di karya itu. Karya yang cantik dengan elokan badan di lukisan membuat Alden terlihat indah di lukisan itu. Karya buatan kekasih hatinya yang memiliki banyak makna yan...