Picture I

141 12 3
                                    

Alden dan Victor sepasang sahabat yang sekarang menempuh pendidikan di tingkat SMA. Dapat dilihat Alden sedang misuh-misuh akibat guru seni mereka yang menyuruh para murid mengerjakan tugas mengamati dan menjelaskan makna dari suatu gambar.

Sekarang Alden dan Victor berada di salah satu museum atau galeri tertua di kotanya. Entah sudah berapa jam mereka habiskan untuk mengitari museum foto atau galeri foto ini. Alden yang makin lelah memutuskan untuk duduk di salah satu kursi.

"Alden gimana nih belum dapet lagi gambarnya"

"Tenang Tor nanti juga ketemu"

Alden celingak-celinguk menatap jejeran gambar. Matanya langsung terhenti ke salah dua gambar yang berdekatan.

"Vic coba ke sana deh" Alden menarik tangan Victor, menenteng Victor ke salah dua gambar di ujung depan jendela.

"Tor gambar ini mirip kamu ya"

"Eh gambar di sampingnya juga mirip sama kamu"

Victor dan Alden kini mengamati kedua gambar tersebut. Alden mendekati gambar yang menyerupai dirinya dan berpose persis dengan gambar itu. Sama halnya dengan Victor yang memperagakan gambar yang menyerupai dirinya.

Mereka kini berhadapan Alden dan Victor saling menatap satu sama lain dengan cahaya sore yang menyinari mereka berdua. Kedua gambar tersebut memang seperti saling berhadapan dengan wajah Alden yang sedikit keatas dan wajah Victor yang sedikit ke bawah seolah-olah mereka saling menatap.

Tanpa disadari mata Alden berubah sepeti kristal. Hampir saja air mata Alden jatuh, untung saja Victor peka dan langsung mengusap air mata Alden.

"Kamu kenapa Den?"

"Enggak Vic gapapa, tapi kita sebelum ini pernah ketemu gak sih?"

"Maksud kamu apa? Aku gak ngerti"

"Sebelum kita lahir, sebelum kita kenal, apakah di kehidupan yang dahulu kita pernah bertemu?" Badan Alden sedikit bergetar. Aneh ia rasakan di dada seperti ada rasa rindu yang melekat sangat dalam ketika ia melihat gambar seseorang yang mirip dengan Victor. Dan ketika ia melihat ke Victor rasa rindu itu makin menjadi.

"Aku gak tau Den tapi aku rasa ada yang aneh dengan gambar ini" Victor juga merasakan apa yang dirasakan oleh Alden. Rasa rindu yang sangat dalam yang ia rindu-rindu kan seseorang yang seperti hilang dari dirinya.

Apakah takdir memang menyatukan mereka bahkan di kehidupan selanjutnya? Alden dan Victor kini saling berpelukan seperti mentransfer rasa satu sama lain.

"Vic coba liat deh nama gambarnya"

Alden melepas pelukan Victor. Mereka membaca nama dari gambar tersebut. Dengan wajah yang sulit di artikan.

"Eternal sama Dove" ucap Victor

"Kalo dipikir-pikir Dove itu kan merpati aku pernah baca bahwa merpati itu adalah cinta yang abadi dan eternal sendiri artinya itu abadi" ucap Alden yang masih memikirkan mengapa gambar itu di sandingkan bersama.

"Jika sang pembuat gambar saling mengenal satu sama lain apakah mereka sepasang kekasih?" Tanya Victor

"Entah lah tapi jika dilihat dari papan informasinya sih ini beda orang yang buat satunya itu dibuat oleh VTR dan satunya di buat oleh ADN eh tunggu"

"Kenapa Den?"

"Ada yang aneh dari nama sang pembuat, coba perhatiin deh namanya kek singkatan nama kita gak sih? VTR itu kami Victor dan ADN itu aku Alden"

"Eh ia juga sih tapi aku...."

"Wah jarang sekali ada orang yang melihat kedua gambar ini" pria itu berkata, ia hanya menggunakan setelah jas hitam dan topi yang menutupi wajahnya.

"Ah apa bapak tau tentang gambar ini?" Tanya Alden

"Hahaha dulu gambar ini penuh dengan teka-teki, banyak sekali pihak yang menganggap bahwa gambar ini saling terhubung satu sama lain. Jika kalian lihat walau kedua gambar ini terpisah mereka bisa saling menatap atau jika ditukar posisi mereka dapat saling membelakangi. Itu karena cerita dibalik gambar ini"

"Eh ada cerita dibalik gambar ini kah?" Victor semakin penasaran dengan cerita di bapak. Victor membawa bapak dan Alden duduk di kursi yang pas sekali di depan kedua gambar itu.

"Haha ada dong, dulu waktu bapak masih berumur 20 tahun bapak pergi ke galeri ini, orang melihat gambar di sekitar galeri namun bapak dapat melihat ada satu orang diam di depan kedua gambar ini. Wajahnya sangat manis menawan dan kulitnya seputih susu. Bapak hanya mengamatinya dari jauh lalu pria itu pergi dari galeri awalnya bapak ingin pergi dari tempat itu juga namun seorang pria datang dan duduk mengamati kedua gambar itu dia pria tampan berkulit Tan dengan pahatan rahang yang tegas tubuhnya juga tinggi dan rambut yang berkibas disisir oleh angin. Bapak terus memperhatikan dia sampai ia pergi, karena bapak penasaran dengan dua gambar itu akhirnya bapak mendekat. Kedua gambar itu persis sekali dengan mereka berdua. Bapak baca deskripsi dari kedua gambari tersebut dan jika dipikir-pikir deskripsi itu saling berhubungan satu sama lain tapi sayang sepertinya dari pihak museum sepertinya menghilangkan deskripsi gambar ini"

"Emang apa deskripsinya pak?" Alden sungguh penasaran dan tertarik dengan cerita si bapak.

"Bapak lupa tapi yang paling bapak inget tuh kalo gambar pria pada sore hari ini itu 'aku akan melindungi mu' dan kalo pria pada malam hari ini itu 'kamu sudah melindungi ku'"

Picture [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang