29

7.4K 114 131
                                    

Keluarga kerajaan minus Henna tampak berdiri sejajar didekat gerbang masuk istana. Sementara seorang yang ditunggu melangkah pelan dari kejauhan. Jemima melihat keseluruhan halaman istana yang luas. Aula yang beberapa bulan kedepan tak akan dia lihat lagi. Pun tanaman cantik berjajar yang menambah hijau warna istana ini. Dia seakan merekam semua yang bisa tertangkap oleh matanya begitupun ingatannya.

Terlihat Yang Mulia Ratu, Sisilia dan Irene nampak sudah menunggunya. Melemparkan seulas senyum lembut, Jemima berpaling menghadap dua wanita lain yang menatap ramah ke arahnya. Dia tidak bisa berpura-pura tegar jika dihadapkan pada ketulusan Yang Mulia Ratu. Sebab dirinya sendiri tidak pernah benar-benar menampakan ketulusan yang nyata pada wanita tersebut. Berikut pada keluarga kerajaan yang lain. Hanya pada Baginda Raja dia berperilaku apa adanya. Itupun penuh dengan aturan etiket yang sebenarnya tidak disukai Raja jika menghabiskan waktu berdua.

Namun mempertimbangkan posisinya yang hanya Selir kedua. Meski diminta dia tidak bisa sepenuhnya menanggalkan etiket sebagai wanita bangsawan. Kepalanya menunduk melihat sepatu berpergian yang sudah terpasang indah dikedua tungkainya.

Elizabeth menggenggam kedua tangan Jemima. Membuat si empunya sadar akan perhatian yang diberikan seorang dihadapannya.

"Jangan memasang wajah murung seperti itu Jemima. Kamu bukan akan pergi dari istana ini untuk selamanya. Kamu pergi bertugas, untuk kembali membawa kehormatan. Jadi tiada alasan melunturkan raut bahagia diwajah ini," tuturnya lembut seraya sebelah tangannya membelai pipi Jemima.

Irene yang berada tepat disamping Ratu ikut mengulas senyum. Memberikan semangat dan kekuatan pada Jemima. Meski dalam selubung mereka seperti saingan. Tapi dalam hatinya Jemima sudah dia anggap sebagai kakak perempuannya sendiri.

"Benar apa kata Yang Mulia Ratu kak. Kakak akan kembali dengan kehormatan. Kami akan selalu berdoa untuk kebaikanmu dari sini," kata Irene menambahkan.

Sisilia melihat Jemima yang masih tampak murung ikut mengangkat kedua sudut bibirnya. "Kami akan menunggu kepulangan kakak. Jangan lupa untuk berkabar setibanya disana."

Menghela napas halus, Jemima tetap harus tenang meski hatinya kini berkecamuk. Mau tidak mau, Jemima mengangkat pandangannya. Meski sulit dia tersenyum penuh rasa terimakasih pada mereka. Walau Raja tidak terlihat dimanapun ketika dia akan pergi. Dia memaklumi jika Baginda Raja terlalu sibuk untuk bisa meluangkan waktu. Memang apa yang dia harapkan.

Tanpa diketahui siapapun Harold menyaksikan keberangkatan Selir kedua dari jendela ruang kerjanya. Hanya sekilas, kemudian berlalu setelah kereta melaju pergi keluar gerbang istana. Dia berharap semoga Jemima merenungi segala perbuatannya selama menjalani tugas. Selirnya itu, tanpa diberitahu pasti sudah dapat membaca apa yang sebenarnya menimpa dirinya. Meski tiada pertanda apapun, seolah kepergiannya adalah murni mandat Ratu.

Harold sebenarnya menyesalkan perbuatan Jemima pada Henna. Meski sudah waspada, dia tidak menyangka jika Jemima bermain dengan cara seperti ini. Diluar perkiraan Harold, salah satu selirnya itu memang cerdas. Tidak menutup kemungkinan kejadian semacam ini tidak akan terjadi lagi.

Dengan hati-hati dia sudah membereskan semua orang dibelakang Jemima. Tanpa sepengetahuan wanita itu tentunya. Dengan menghilangkan jejak mereka. Dan dengan dikirimnya Jemima keluar istana sementara waktu, akan memudarkan semua jejak itu.

Melihat cahaya orange diluar jendela kerjanya. Sepertinya waktu berjalan cepat ketika sedang sibuk-sibuknya seperti ini. Melirik sekertarisnya sekilas, dia lalu beranjak dari kursinya.

"Bereskan sisanya," katanya dengan jelas memerintah. Sekertaris tersebut dengan tenang berdiri memberi hormat pada junjungannya, yang sudah melangkah keluar bersama Eric.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sang RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang