03. Salah Valerie?

260 30 0
                                    

Ciluk Ba!

Jangan pikun buat kasih vote dan komennya para makhluk hidup sekalian!

Yang gak vote komen berarti gak hidup dong, wkwkwkw.

-Happy Reading-

***

Kiara menatap pantulan dirinya dicermin sekali lagi sebelum beranjak pergi. Mulai detik ini dirinya akan memainkan perannya sebagai Valerie Arachele Idrisse, sang Antagonis.

"Huft, Semangat Kiara. Ups-- Semangat Valerie!" Ucap Kiara pada dirinya sendiri.

Note: Kiara sekarang dipanggil Valerie aja biar gak bingung.

Begitu keluar dari kamarnya Valerie langsung disambut dengan lorong lorong panjang yang megah.

"Kayaknya Valerie bukan dari keluarga sembarangan" Gumam Valerie lalu berjalan santai menyusuri lorong lorong panjang itu.

"Nona ingin sarapan apa? " Tanya Wenny ketika Valerie baru saja keluar dari lift.

Valerie memandang Wenny sejenak. Wenny ini cukup goodlooking untuk visual seorang maid, tidak heran juga sih, inikan dunia novel. Valerie saja yang Antagonis sangat cantik, apalagi Shanina si Protagonis?

"Gak usah, keburu telat." Ucap Valerie.

"Yasudah, tapi nanti Nona Jangan lupa makan ya disekolah. Oh iya, nona hari ini akan membawa bekal seperti biasa kan? Ini sudah saya siapkan" Ucap Wenny sambil menunjukkan sebuah kotak makan berwarna lilac.

Valerie menatap heran, seingatnya di Novel Valerie itu selalu makan makanan kantin, mana pernah bawa bekal begini.

"Bekal? " Tanya Valerie heran.

Wenny mengangguk. "Iya nona, bekal untuk tuan Arion, seperti biasa. " Ucap Wenny.

Valerie akhirnya mengerti. Jadi Valerie ini setiap hari bawa bekal buat si Arion itu, biar dirinya tebak pasti bekalnya tidak pernah diterima. Walau sekali diterima juga tidak mungkin dimakan, paling paling dibuang.

"Gak usah, buat lo aja. " Ucap Valerie cuek lalu melenggang pergi meninggalkan Wenny yang menatapnya tidak percaya.

"Kenapa hari ini nona sangat aneh dan berbeda? " Batin Wenny.

***

Sebuah mobil sport berwarna hitam keluaran terbaru memasuki gerbang tinggi menjulang SMA Guntara.

Para siswa siswi yang ramai diparkiran berdecak kagum begitu mobil keluaran terbaru itu berhenti. Mereka menebak nebak siapa pengemudi mobil itu, ataukah ada murid baru?

Sementara si pengemudi tersenyum sinis, lalu ia memakai kaca mata hitamnya dan menyampirkan tas hitamnya di bahu kiri.

"Itu siapa sih? "

"Cogan bukan sih isinya?"

"Cogan melulu pikiran lo dasar buaya betina."

"Mobilnya kece Njir, gue tebak pemiliknya juga gak kalah kece"

"Kayaknya murid baru. "

Became Antagonist in The Novel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang