05. Motor Farrel Pink?

211 23 3
                                    

Hai!

Selamat membaca, jangan lupa vote dan komen.

- Happy Reading -

***


"Saya antar kalian kesekolah. " Perkataan Ferzo barusan membuat Valerie yang hendak pergi dari meja makan menoleh kaget.

Begitupun Farrel, cowok yang biasanya selalu acuh pada sekitarnya itu juga menoleh menatap heran pada Ferzo.

"Papa sakit? " Tanya Valerie ragu.

"Tidak. " Jawab Ferzo singkat padat dan jelas.

"Aku berangkat sendiri. " Ucap Farrel beranjak pergi.

"Saya antar atau motor kamu akan berubah menjadi warna pink " Ancam Ferzo membuat Farrel menghentikan langkahnya dan Valerie hampir menyemburkan minuman dalam mulutnya.

Farrel berbalik badan. "Jangan memaksa." Ucap Farrel menatap datar Papanya itu.

"Saya tidak memaksa, saya hanya tidak suka penolakan." Ucap Ferzo dingin penuh penekanan.

Valerie merasakan hawa seketika mencekam, kenapa dirinya harus punya ayah dan saudara berdarah dingin seperti mereka, rasanya Valerie ingin menghilang saat ini juga.

"Dan jangan harap saya akan menuruti kemauan anda. " Ucap Farrel

Ferzo menyunggingkan senyum miringnya yang tampak mengerikan. "Yakin? " Tanya Pria itu.

Valerie mendekati Farrel lalu sedikit berjinjit untuk berbisik ditelinganya, Farrel itu tingginya sudah melampaui Valerie yang tinggi badannya 168 cm. Padahal cowok itu masih duduk di bangku kelas dua SMP.

"Nurut aja, lo tau papa gak pernah bercanda. Lagian, lo mau motor lo berubah jadi pink. Kan gak lucu cowok se cool lu naik motor pink pft.. " Bisik Valerie.

Sebenarnya cewek itu terpaksa melakukannya karena kalau dua orang ini tidak selesai selesai dirinya akan telat.

Motor pink? Tidak! Itu sungguh memalukan -- pikir Farrel.

Farrel menghela nafas gusar, perkataan Valerie ada benarnya juga. Papanya itu orangnya keras kepala, apa yang dia mau pasti akan berusaha ia dapatkan.

"Oke" Pasrah Farrel membuat Ferzo menyunggingkan senyum tipis.

***

"Bangke! Telat beneran kan. " Guman Valerie melihat gerbang sekolahnya yang sudah tertutup rapat.

Farrel sudah sampai disekolahnya 10 menit yang lalu karena sekolah Farrel lebih dekat dengan rumah.

Ferzo yang mendengar gumaman Valerie terkekeh kecil tanpa suara. Pria itu menghubungi Arnold, tangan kanannya yang juga ikut mengawal mobil yang ditumpanginya bersama bodyguard di mobil lain dibelakang.

"Lakukan. " Ucap Ferzo lalu mengakhiri sambungan telefonnya.

Valerie menarap bingung papanya itu, kemudian ia melihat Arnold turun dari mobilnya dan menghampiri beberapa security yang berjaga di gerbang.

Anehnya, para security itu terlihat ketakutan ketika Arnold menghampiri mereka dengan wajah dinginnya. Tiba tiba para security tadi membuka lebar lebar gerbang sekolah dan mempersilakan masuk.

"Loh.. Kok dibuka..? " Valerie bertanya bingung.

"Masuk, sebelum kau terlambat lebih lama. " Ucap Ferzo menyadarkan Valerie.

Became Antagonist in The Novel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang