Bagian 05

5.9K 584 58
                                    

Yuta menarik kasar lengan putranya yang baru berumur 10 tahun ke halaman belakang mansion keluarga Nakamoto lalu menghempas kasar tubuh anak itu sehingga terjatuh ke rumput

"Akh!" Pekiknya

"Berdiri anak sialan! Bukankah sudah ku katakan jangan dekati anak anakku yang lain, kau itu hanya pembawa sial! Renjun tenggelam dan menjadi trauma berenang karena mu, shotaro kecelakaan karena mu, Xiaojun hampir di culik karena demi menyelamatkan mu! Dan kau ingin mencelakai putra bungsuku hah?! Sialan!" Teriak yuta

Jaemin menundukkan kepalanya dalam, pasrah saat yuta menariknya dan memberikan pukulan pada tubuhnya, ya semua ini salahnya ia hampir membuat haruto celaka, semua salahnya.

Bruk!

Tubuh jaemin terjatuh, jaemin menahan sakitnya dan menahan Isak tangisnya agar yuta tidak semakin meledak

"Jauhi jeno karena Jeno akan ku jodohkan dengan renjun, kau tidak pantas untuk mencintai Jeno yang sempurna, jangan berani masuk ke dalam sampai demam haruto turun!" ucap yuta lalu pergi

Jaemin terduduk lemas, memeluk kedua kakinya dan menangis tanpa suara, jaemin tidak bisa mengadu pada siapapun, bibi kang sedang mengambil cuti untuk menemui keluarganya di kampung, sedangkan yang lain? Jaemin tidak ingin menyusahkan orang lain

Rintik hujan mulai turun, jaemin membiarkan tubuhnya di basahi oleh air hujan, perlahan dadanya menyesak namun jaemin tidak memperdulikan itu

'ini belum seberapa dengan yang haruto rasakan, jangan lemah jaemin!' pekik nya dalam hati

Jaemin kembali teringat akan kata kata tajam dari ayahnya

'sialan sepertimu tidak pantas mendapatkan cinta dari siapapun!'

'seharusnya kau tidak lahir, kau hanya menyusahkan orang!'

'anggap saja aku baik karena membolehkan mu memakai margaku, tapi kau bukan putraku'

'sialan kau bukan putraku! Kau hanya bisa membuat ku susah!!'

'kau yang mencuri uang di dalam laci kamarku?! Sialan kemari kau anak tidak tahu di untung'

•••

"Nana, bangun nak" ucap bibi kang khawatir saat melihat jaemin yang tidur dengan gelisah, bibi kang menemani jaemin tidur, tapi belum lama jaemin tidur, jaemin malah terserang demam

"Bukan Nana ayah" lirih jaemin dalam tidurnya

'b-bukan.. Nana tidak mencuri, Nana tidak menyakiti siapapun' Lirih jaemin lagi

Bibi kang semakin khawatir dan berusaha membangunkan jaemin

"Nana, astaga demammu tinggi na" ucap bibi kang panik

Bibi kang segera berlari ke luar kamar jaemin untuk mengambil kompresan untuk jaemin

"Bibi kang" panggil winwin yang baru saja turun dari lantai 2

"Iya tuan? Ada yang tuan butuhkan?" Tanya bibi kang

Winwin menggeleng "tidak, kenapa bibi khawatir dan tergesa seperti itu?" Tanya winwin

"S-saya ingin mengambil kompresan untuk Nana tuan" ucap bibi kang gugup

"Kompres? Jaemin sakit?" Tanya winwin dengan nada khawatir, bibi kang bisa melihat guratan khawatir dari wajah winwin

"Nana demam tuan, demamnya sangat tinggi dan dia tidak bisa di bangunkan, saya akan mengambil kompres dulu" ucap bibi kang lalu berpamit untuk pergi

Melihat bibi kang pergi, winwin segera ke kamar jaemin dan benar saja, winwin melihat tubuh jaemin yang bergetar karena kedinginan, bahkan suara ringisan sesekali terdengar

love for me || [HyuckNa] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang