4┆CHILDISH

918 136 6
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis, kan? ♡(◍>ᴗ<◍)♡

.
.
.

Chap 4 •
__________

Di perjalanan, Naren lebih banyak diam tidak seperti tadi saat berangkat, mungkin mengetahui Baba-nya yang terlihat bersandar sambil menutup mata untuk menenangkan diri. Dia mengartikannya karena akhir-akhir ini jarang istirahat untuk mengurusi urusannya ditambah harus sepenuhnya mengurus Naren. Parahnya fakta beberapa menit lalu membuat beban kepalanya semakin menjadi.

Apa dulu Minjeong dan Minju sedekat itu?

Bagaimana ekspresi yang akan Minjeong layangkan pada Renjun jika berdua saja saat tahu kebenaran dia sudah membuat Minju dan Jaemin berpisah?

Minjeong seperti orang yang selalu berhasil menutupi ketidak sukaannya pada orang jika sedang bersama Jaemin.

Renjun, lebih baik kau tidak perlu memikirkan itu sekarang. Istirahatkan dulu batin dan fisikmu ya.






───‹‹─Bad Sub─››───




Di rumah Renjun langsung menggendong Naren untuk masuk ke kamar, mengabaikan keberadaan Minjeong yang berdiri memandang punggung sempit itu dengan banyak simbol tanda tanya. Apakah dia melakukan sebuah kesalahan? Atau mungkin hanya karena sedang pusing jadi tidak ingin bicara dulu.

Dia memilih opsi kedua, toh ini adalah pertemuan pertama yang tidak bisa langsung menebak seluruh sifat dari seseorang yang sedang dilanda musibah.

"Baba mau tutu."

Renjun yang masih berusaha menutup mata sambil menepuk-nepuk pantat Naren berharap akan ikut terlelap ternyata tidak semudah itu. Dirinya mungkin masih bisa menahan rasa lapar karena baru terisi sedikit, tapi untuk anak kecil masih membutuhkan asupan.

"Mau digendong atau jalan sendiri?"

"Gendong."

Renjun tersenyum lalu menggendong Naren yang langsung melingkarkan tangan dileher Baba-nya. Renjun berjalan penuh hati-hati karena rasa pusingnya masih terasa meskipun tidak separah tadi. Di dapur dia cukup kesulitan karena Naren tidak mau turun dari gendongan, alhasil hanya bisa menggunakan satu tangan.

", butuh bantuan?" Minjeong datang membuat Renjun seketika ingat kalau ada perempuan lain di rumahnya.

Renjun melirik sekilas. "Tolong ambilkan termos di bawah."

Minjeong mengangguk. Merendahkan tubuhnya untuk mengambil termos besar bewarna biru.

"Berikan airnya setengah botol lalu tambahkan air biasa sampai tiga perempat saja."

"Baik ." Minjeong menurut, menuangkan air kebotol kemudian ditutup rapat. "Aku kocok ya ."

Renjun berdehem. "Terimakasih, kalau kau butuh sesuatu katakan saja pada maid." Mengambil botol susu dan berniat untuk kembali ke kamar.

" tunggu."

"Apa?" balas Renjun tanpa membalikkan badan.

Senyuman diwajah terbit, Minjeong berjalan dan berhenti di depan Renjun yang sepertinya tidak terlalu tertarik dengan pembicaraan.

Bad Sub (2) [JaemRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang