Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis, kan? ♡(◍>ᴗ<◍)♡
.
.
.Chap 10 •
__________Selang seminggu sejak peluncuran pertanyaan oleh anaknya sendiri yang semakin meragukan dengan apa yang telah Minhyung perbuat untuk banyak hal meyakinkan buah hatinya untuk menerima Hyona sebagai Mama barunya.
Shuyu sudah tiga hari mengunci diri di kamar, dia tidak menghiraukan bujukan dari kedua orang dewasa dari balik pintu yang terlihat ingin menyerah, tak kuasa kalau anak sembilan tahun itu harus merasa kelaparan dan akan berwajah pucat.
Sampai dimana Hyona tidak sengaja mendengar sebuah pecahan kaca dari dalam kamar, membuat Minhyung harus menindaklanjuti dengan mendobrak pintu sampai knopnya rusak dan pemandangan kacau membuat air mata Hyona meleleh begitu saja. Dia melihat Shuyu yang tengah tertidur lemah dengan sebuah bingkai foto yang pecah di dekat kasur.
Minhyung segera membawa anaknya untuk pergi ke rumah sakit karena tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa gadis kecil yang belum paham dengan segala hal yang ada. Hyona berpikir kalau kehadirannya yang ditolak mungkin merupakan sebuah balasan akibat perbuatannya dulu, alasan mengapa Shuyu bisa hadir di dunia adalah kesalahan yang berpikir bahwa Lulu akhirnya bisa menaklukkan Minhyung. Namun nyatanya, semuanya berjalan berkebalikannya.
Mimpi buruk menimpa perempuan polos yang mencintai sosok pria populer yang berakibat pada kehancuran masa depannya.
“Mark, sepertinya aku memang harus menebusnya dengan menjauh darimu, Shuyu tidak akan pernah bisa bahagia kalau ada aku.”
Ucapan itu berhasil membuat Minhyung marah bukan main, dirinya sudah diberi cobaan dengan Shuyu yang tak berdaya dibrankar rumah sakit, ditambah Hyona yang tiba-tiba saja meminta sebuah perpisahan.
“Apa maksudmu?”
“Kupikir lebih baik aku tidak menggantikan peran Nyoya Cheng atas Shuyu.”
Tangan Minhyung mengepal kuat, langsung menghantam tembok membuat Hyona terkejut bukan main, baru kali ini dia melihat emosi kekasihnya meluap, sejak pertemuan di kencan butanya, Minhyung selalu memancarkan energi positif yang membuatnya seperti seorang putri, tanpa adanya kekerasan dan tatapan tajam.
“Lalu kau pikir hubungan kita hanya main-main untukmu?” tanya Minhyung dengan suara berat sehingga Hyona tidak sanggup membuka mulut, dia terlalu takut dengan perubahan sifat kekasihnya yang mendadak.
“Apa kau tidak punya mulut?”
“Mark, a-aku—”
“Aku apa? Bicara dengan jelas.”
Hyona pikir suara rendah dan penuh intimidasi Minhyung adalah mimpi buruk yang paling buruk yang pernah ada. Kalau dia bisa memutar waktu, dia seharusnya berpikir berulang kali sebelum mengatakannya.
“Maaf.” Hyona tidak lagi berani menatap manik jelaga kekasihnya yang penuh kobaran api itu, memilih untuk menunduk menyesali keputusannya.
“Kata maafmu tidak pernah kuterima kalau kau sampai meminta perpisahan lagi.” Minhyung memutuskan untuk pergi daripada kemarahannya semakin menjadi sehingga menimbulkan kekerasa fisik. Satu fakta darinya adalah, kalau sudah main tangan, dia akan lupa dengan segalanya. Karena yang orang-orang tahu kalau dirinya adalah pria yang sabar, ramah, dan supel. Namun, kalau sudah marah, tidak ada yang bisa menghentikannya.
“Argh!” Minhyung mengusak surainya kasar saat mendapati lampu merah, setelah berubah hijau dia langsung membelah jalan dengan kecepatan penuh, beruntung ini sudah hampir tengah malam. Tidak ada polisi yang berjaga. Mungkin akan ditilang karena tertangkap CCTV jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Sub (2) [JaemRen]
Fanfiction[Follow me before read] "Whatever Your Reason, You're Still Mine." . . . Little Mature! Bxb book, jangan salah lapaak! ©VLNurulimams Started : 21 Mei '22 Finished : Highest Rank : 7 in #huang [17 Nov '22] 5 in #jamren [4 Jul '23]