Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis, kan? ♡(◍>ᴗ<◍)♡
.
.
.Chap 11 •
__________Perjalanan pulang ke rumah setelah selesai mendatangi acara pernikahan Hyona dan Mark, Kepala Keluarga Na itu dibuat terheran-heran dengan tingkah aneh suami kesayangannya yang nampaknya sejak tadi tersenyum sendiri sambil sesekali memandangi jalanan luar sambil memainkan jemari tangan lentik diatas pahanya. Lebih misteriusnya lagi senyuman itu dengan tempo yang paling lama dihabiskan untuk memandangi pahatan wajah si Kepala Keluarga. Membuat degup jantung seakan tak waras hanya karena tatapan teduh yang sayangnya terkesan mengerikan.
“Apa ada yang salah dengan wajahku?” tanya Jaemin saat mendapati lampu merah, dia mengalihkan pandangan dari jalanan. Kini terpaku pada pahatan cantik itu dengan seksama.
Renjun sambil tersenyum menangangguk, membuat mata elang itu membesar.
“Katakan, apa itu?” tanya Jaemin risau, seingatnya dia tidak makan berat tadi saat ke pesta pernikahan, hanya sekedar menikmati makanan kecil dan minuman. Itu pun hanya sekali. “Sayang, jangan mempermainkanku.” Timbul rasa curiga saat senyum Renjun semakin lebar dan berubah menjadi tawa kecil.
“Tidak ada kotoran Na, hanya ada ketampanan milikku.” Tawa kecil kini berubah menjadi saat semburat merah muda mulai menghiasi wajah suaminya yang langsung membuang muka dan memilih mengontrol emosinya, Jaemin berdehem pelan sambil kembali fokus mengemudi.
Jujur saja, Renjun itu jarang sekali melontarkan kalimat yang selalu berhasil membuat detak jantung Jaemin berdebar seakan itu adalah ucapan terindah yang didapatkan. Dan itu tentu saja sangat tidak baik untuk kesehatannya. Astaga, seperti anak muda yang baru dilanda cinta.
Tapi memang benar, dahulu saat remaja Jaemin jarang sekali mengekspresikan ketertarikannya, lebih memilih memendamnya dalam diam. Maka dari itu kalau sikap Jaemin berubah menjadi kekananakan setelah menikah, membuat kerutan terus muncul didahi Renjun saat pertama kali mengetahui itu, harap dimaklumi saja.
“Aigoo, lucunya Nana saat malu-malu.” Renjun menusuk pipi Jaemin yang secepat kilat menjauh daripada jantungnya semakin berceceran tak berbentuk. “Jangan menghindar, sini, aku mau memainkannya.”
“Tidak boleh.” Jaemin mengatakannya dengan wajah datar, masih berusaha tidak terpancing dengan ucapan Renjun daripada menanggung malu. Jika diingat-ingat yang suka membuat malu diri sendiri bukannya Na Jaemin, ya?
Renjun tergelak. Dia kalau dalam suasana hati yang bagus, dia suka sekali menggoda Jaemin. Entahlah, hatinya merasa tenang saat melihat ekspresi anaknya saat berbicara melalui telphon jika rindu dengan kedua orang tuanya dan menginginkan untuk segera kembali ke rumah, tanpa memerdulikan eksistensi diluar keluarganya.Sesampainya di rumah, Jaemin langsung keluar mobil tanpa menunggu Renjun seperti biasanya. Rasa malunya ternyata masih tersisa sehingga membuat Renjun yang melihat salah tingkah suaminya menjadi ingin tertawa lagi.
“Nana, tunggu aku lah.” Renjun ternyata masih ingin menggoda, dia berlari kecil untuk mengejar ketertinggalan dan—
Hap!
Renjun berhasil meraih punggung Jaemin dan memeluknya dari belakang.
“Dapat!”
Jaemin terkesiap dan tidak memperhatikan keseimbangan sehingga terjatuh ke lantai dengan posisinya yang menghadap kebawah dengan Renjun yang menutup mata karena tidak mengharapkan kejadan seperti ini akan terjadi.
Tidak mengerti dengan situasi saat ini, Jaemin merasa Renjun tidak kunjung beranjak malah mempererat pelukannya dan langsung tersadar jika kedua tangan Renjun yang pertama mengenai lantai. Pasti sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Sub (2) [JaemRen]
Fanfic[Follow me before read] "Whatever Your Reason, You're Still Mine." . . . Little Mature! Bxb book, jangan salah lapaak! ©VLNurulimams Started : 21 Mei '22 Finished : Highest Rank : 7 in #huang [17 Nov '22] 5 in #jamren [4 Jul '23]