"umurku delapan ribu tahun, kami para elf dan peri kecil menua sangat lambat dibanding manusia" ucapnya dengan nada yang terdengar sedikit ironis serta cengiran khasnya.
Membuat Kageyama membelalakkan matanya terkejut dan hampir terjungkal jatuh di atas rumput jika saja tangannya tak di tarik oleh Shouyo yang lagi-lagi tertawa melihatnya.
Peri-peri kecilpun terdengar berdenting, dari ekspresi mereka yang tampak jelas tengah menertawakannya.
Lalu merekapun kembali membicarakan banyak hal, lebih tepatnya Kageyama yang terus bertanya dan akan langsung di jawab oleh Shouyo, mengobati rasa penasarannya.
Tapi tiba-tiba Shouyo berkata "disini bukan tempatmu Tobio, kau harus segera pergi" dengan nada dan ekspresi serius yang langsung saja di mengerti oleh Kageyama yang tahu mungkin ini menyangkut keselamatan eksistensi para elf dan peri kecil.
Tapi hatinya masih belum ingin menjauh dari Shouyo.
"aku akan mengantarmu keluar, nanti" ucap Shouyo lagi yang kemudian membuat atensi Kageyama kembali padanya.
"nanti?" tanya Kageyama ragu, entah kenapa sedikit senang mendengarnya.
"yaa~ nanti" jawab Shouyo ceria dengan senyum lebar yang menambah kadar manis pada dirinya.
"aku masih ingin mengajak Tobio ke tempat lain, tentu saja secara diam-diam" lanjutnya sembari meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya dan membuat ekspresi jahil.
Senyum di bibir Kageyama mengembang tanpa disadari oleh sang empu, yang mana hal itu membuat kesenangan sendiri pada Shouyo karena berhasil membuat manusia di hadapannya tersenyum walau tipis.
"kalian tidak akan memberitahunya pada Raja dan Ratu, kan guys?~" tanyanya jahil pada para peri yang sedari tadi menonton interaksi mereka.
Lalu Kageyama dapat mendengar para peri membalas dengan denting lonceng indah dan berseru entah apa yang tidak Kageyama mengerti.
"kami tidak akan, Shouyo-sama"
"benar! Pergilah bersenang-senang dengan kekasih manusiamu~ hihi"
"dia terlihat sangat kuat walaupun bodoh, pasti dia bisa bertahan lama"
"dan bisa memberikanmu banyak bayi~ hihi"
"memangnya seperti apa membuat bayi?"
"bukankah bayi datang dari bunga?"
"ne ne ne~ Shouyo~ seperti apa membuat bayi?"
"apakah sama seperti bayi bayi kami datang?"
Lalu pertanyaan perihal bayi mulai membanjiri Shouyo yang datang dari para peri kecil, membuat wajah elf cantik itu memerah padam.
Kageyama menoleh ke arah Shouyo meminta penjelasan, tapi sang empunya nama tak memberikan jawaban. Hanya memberikan wajah merona merah yang sangat cocok dengan kulit putihnya.
"ada apa? Apa yang mereka katakan?" tanya Kageyama mendekat sembari menangkup wajah mungil elf itu, membuat sang empu makin memerah padam.
"tidak ada!" jawab Shouyo gelagapan, sembari berdiri dengan gugup. Kageyama mau tak mau mengikutinya berdiri, ia masih memasang wajah penuh tanya tapi selalu dihindari oleh Shouyo.
Elf itu menarik tangannya keluar dari sana, tempat yang mungkin rahasia. Kaki jenjangnya terus melangkah mengingat Shouyo menariknya.
Dan betapa terkejutnya ia saat melewati pagar berdaun merambat manik biru kelamnya melihat istana yang menjulang tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Curse [KageHina] TAMAT✅
FantasyElf cantik itu... Tinggal di dunia yang seperti surga... Tapi kenapa, ia merasa elf cantik itu terlihat sedih? >M-preg ⚠️typo, BL, BXB, GAY, HOMO⚠️