10

554 65 9
                                    

Istana keluarga kerajaan para elf itu bisa di bilang puncaknya surga. Dimana keindahan dan kesuburan berpusat disana.

Apa lagi di puncak istana dimana kamar sang pangeran elf berada, matahari yang baru terbit atau akan tenggelam memperindah pencahayaan disana.

Dekorasi yang detail penuh ketelitian itu serta seseorang yang tampan berbaring di atas kasur.

Dengan tubuh pucat dan kaku, seperti boneka. Tapi tampak bagian dada naik turun teratur menunjukkan pria itu masih bernafas.

Kageyama Tobio. Dia manusia. Yang seharusnya tak tinggal di dunia para elf.

Inilah alasan kenapa sang Raja elf sedikit murka saat tau seorang manusia datang ke wilayahnya dan menghamili putranya.

Manusia tidak bisa tinggal di dunia para elf.

Bukan hanya karena perbedaan waktu yang sangat jauh, juga karena bahan makanan disana tidak bisa diterima pencernaan manusia jika di konsumsi terus-menerus.

Jika manusia sudah menghamili putranya, artinya keduanya akan terikat. Dan mustahil memisahkan mereka dengan mengusir Kageyama dari dunia elf.

Dan sangat mustahil bila Shouyo sang elf tinggal di dunia manusia.

Keduanya tak cocok. Sebenarnya.

Tapi janin tumbuh di dalam perut Shouyo yang seharusnya tak akan pernah bisa terjadi.

Artinya, dewa menyetujui hubungan keduanya.

Itulah mengapa akhirnya sang Raja elf perlahan menerima kehadiran Kageyama menjadi bagian keluarganya.

Mengira manusia itu bisa bertahan.

Tapi baru empat tahun --hampir lima tahun Kageyama baik-baik saja disini. Sang Raja mulai tenang.

Tapi apa yang tak ia sangka adalah saat mendapati kemarahan putranya mengenai Kageyama Tobio yang terbaring lemah.

Berbagai cara pengobatan dilakukan, tapi tak ada satupun yang berhasil --malah memperburuknya.

Usulan dari salah satu tabib adalah membawa Kageyama Tobio kembali ke dunia manusia.

Yang mana hal itu di tolak mentah-mentah oleh Shouyo yang saat itu sedang di lingkupi amarah.

Bahkan pribadi Shouyo yang dulu mulai menerima darah dark elf-nya, menjadi pribadi yang baik hati dan sangat manis, kini berubah menjadi sangat beringas.

Tak segan menggunakan kekuatannya untuk membunuh.

Ngomong-ngomong tentang Shouyo, ia sekarang sedang duduk di kursi yang membelakangi jendela besarnya. Duduk dengan tangan orang lain ia genggam.

Kedua tangan mungilnya yang putih cantik itu menggenggam tangan suaminya, kekasihnya, pasangannya, yang sedang terbaring di atas kasur dengan mata terpejam.

Pangeran elf itu dengan nyaman menempelkan punggung tangan Tobio pada dahinya, berharap mendapat elusan darinya.

Dengan bulir-bulir bening perlahan jatuh dari kelopaknya, membasahi wajah cantiknya yang semakin hari semakin menawan.

Tiba-tiba telinga dengan ujung runcing miliknya bergerak waspada saat mendengar langkah kaki terburu-buru ke arah kamarnya.

Ia mendongak bersamaan pintu kamarnya di buka tanpa permisi. Niatnya mau marah, tapi saat melihat yang baru saja masuk adalah Tsukishima Kei, salah satu kepercayaannya.

Elf tinggi dengan surai pirang pucat itu masuk dengan nafas terengah-engah seperti habis berlari. Dan sepertinya memang habis berlari, elf pintar itu sepertinya melupakan sayapnya untuk terbang saking buru-burunya.

Curse [KageHina] TAMAT✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang