Tiga bulan kemudian...
"JAWAB! ANAK SIAPA ITU?!" teriakan menggema dari raja para elf itu terdengar dari dalam ruang singgasana di istana keluarga kerajaan.
Dimana wanita di sebelahnya menenangkannya dengan air mata yang mengalir.
Serta, seorang elf cantik yang terduduk di atas lantai dengan kepala tertunduk, di tambah dengan tanduk di pelipis kanannya yang semakin membesar dan melingkar di ujung.
"sayang, tenang... Jangan berteriak seperti itu, kau membuat Shouyo takut" wanita cantik dengan surai coklat yang memiliki status sebagai ratu itu menenangkan suaminya.
Ya, yang terduduk di lantai itu adalah Hinata Shouyo. Dengan manik madu yang membola dan kulit pucatnya semakin pucat saat kabar mengejutkan tentang janin yang tumbuh di dalam perutnya di sampaikan oleh tabib para elf beberapa saat yang lalu.
"TENANG KATAMU?! DIA HINATA SHOUYO! PENERUSKU! SESEORANG YANG AKAN MENGAMBIL ALIH TAHTA SEKARANG SEDANG MENGANDUNG! BAGAIMANA AKU BISA TENANG SAAT RAJA MASA DEPAN DIHAMILI OLEH ORANG YANG BAHKAN AKU TAK TAU DARI JENIS APA!"
Tentu saja Hinata Shouyo tau itu siapa, sangat tau. Itu dari manusia yang ia temui tiga bulan yang lalu. Tapi ia tidak akan mengatakannya pada sang ayah tentu saja, itu sama saja menjual nyawa kekasihnya.
"KATAKAN SHOUYO! JANGAN DIAM SAJA!" teriak sang raja lagi.
Tubuh Shouyo bergetar dalam duduknya, ia tetap bungkam walau mendapat intimidasi dari sang ayah yang nontabenya adalah orang yang ia takuti.
~♥~
Seorang pria bersurai raven menoleh ke sekitarnya untuk memastikan, dan saat ia melihat rumah-rumah pohon tak berpenghuni, senyum di bibirnya muncul.
"akhirnya... Aku sampai!" teriaknya senang, sembari mengepalkan tangannya ke atas dan bersorak senang.
"aku tak sabar bertemu ekspresi terkejut Shouyo" gumamnya sembari melangkah ke arah tempat para peri kecil, entahlah sesuatu dalam dirinya mengatakan bahwa Shouyo mungkin saja ada disana.
Tapi betapa terkejutnya ia saat melihat para peri kecil tampak gelisah dan mondar mandir dengan bubuk-bubuk kerlap kerlip mengikuti.
"ada apa?"
Suara yang Kageyama Tobio keluarkan mungkin menyentak mereka, saat makhluk kecil bersayap transparan itu melihatnya mereka langsung mengelilinginya.
Kageyama tertawa kecil saat mereka memeluknya, tapi seketika tawanya hilang saat para peri kecil mencoba mengatakan sesuatu padanya.
"ada apa? Aku tak mengerti dengan apa yang kalian katakan" ucap Kageyama mengakui, yang langsung membuat denting lonceng itu berhenti.
Salah satu peri menepuk dahinya sendiri, baru teringat akan fakta itu.
"tentu saja Tobio-sama tak bisa mengerti dengan apa yang kita ucapkan, dia manusia!"
"lalu apa yang harus kita lakukan? Shouyo-sama membutuhkannya"
"bagaimana jika kita menulis untuknya?"
"tangan kita kecil, dia tidak akan bisa melihat tulisan kita yang kecil juga!"
Lalu mereka terdiam dengan ekspresi berpikir.
"...batu, Iya batu! Kita bisa menyusun batu membentuk tulisan!"
"benar! Dengan bubuk peri!"
"ayo cepat buat!"
Kageyama menaikkan alisnya dengan dahi berkerut saat sadar ia tidak di ajak dalam pembicaraan yang tidak ia mengerti artinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Curse [KageHina] TAMAT✅
FantasyElf cantik itu... Tinggal di dunia yang seperti surga... Tapi kenapa, ia merasa elf cantik itu terlihat sedih? >M-preg ⚠️typo, BL, BXB, GAY, HOMO⚠️