3

771 98 1
                                    

Shouyo menutup pintunya dengan cepat saat ia tak mendengar kepakan dari sayap sang ayah.

Lantas duduk di atas kasurnya, mengusap wajahnya gusar. Tanpa sadar melupakan eksistensi manusia di balik gorden jendelanya.

Kageyama keluar dari tempat persembunyiannya setelah perang batin, menatap elf cantik yang di kenalnya itu tampak sedang ketakutan.

"Shouyo" panggilnya lembut. Yang membuat Shouyo tersentak kaget, lantas menoleh ke arahnya.

"ada apa?" tanya Kageyama, sembari berjongkok di hadapan Shouyo. Membuat ia harus mendongak dan Shouyo menunduk, saling tatap.

"maaf aku mendengar semuanya" ucap Kageyama lagi penuh sesal, yang di balas gelengan kuat oleh Shouyo yang secara tak langsung mengatakan tidak apa.

"apa kau bertengkar dengan ayahmu?" tanya Kageyama ragu, lalu ia makin merasa bersalah saat melihat mata Shouyo mengeluar muatannya.

"tanduk yang kau katakan keren ini..." ucap Shouyo di sela-sela tangisnya, sembari menarik tangan Kageyama agar menyentuh tanduk di pelipis kanannya.

"...karena kutukan" lajutnya dengan isak tangis yang semakin keras.

Kageyama tertegun mendengarnya, lalu memutuskan memeluk tubuh mungil sang elf dengan elusan di punggung, memberi kekuatan.

"maafkan aku" ucap Kageyama penuh maaf, menyesal telah mempertanyakan rasa penasarannya.

"tidak, ini bukan salah Tobio" ucap Shouyo sembari melepaskan dirinya dari pelukan Kageyama, dan menenangkan dirinya agar tak kembali menangis.

"aku berbeda dari yang lain, hanya aku elf yang memiliki tanduk" ucap Shouyo lirih, sembari membuka laci yang ada di samping kasurnya, mengeluarkan sesuatu.

Kageyama memperhatikan ketika elf cantik itu mengeluarkan sebuah kertas gulungan yang sedetik kemudian Shouyo buka dan memperlihatkan isinya pada Kageyama.

"dahulu kala, seorang iblis jatuh cinta pada salah satu elf" Shouyo mulai bercerita walau masih sedikit terisak, pada Kageyama yang mendengarkan dengan seksama.

"tidak... Dia bukan iblis" ucap Shouyo lagi mengoreksi kalimatnya sendiri, membuat alis Kageyama terangkat bingung.

"dia dark elf, memiliki kekuatan yang dapat memusnahkan satu pulau, memiliki tanduk yang sama seperti milikku" ucap Shouyo membenarkan.

"karena ketakutan raja elf pada saat itu, takut pada kekuatannya. Dark elf itu di keluarkan dari desa, disebut iblis dan dicemooh" lanjutnya sembari mengelus gambar di dalam kertas gulungan itu.

"tapi pada saat itu, dia jatuh cinta pada salah satu elf cantik. Dan elf itu juga mencintainya, namun sang raja tak mengizinkan mereka bersama, membuat dark elf itu murka dan mengutuk keturunan raja" saat Shouyo menceritakan bagian ini, air matanya kembali keluar.

Membuat Kageyama tak tahu harus melakukan apa selain diam mendengarkan ceritanya yang belum selesai.

"dia mengutuk, salah satu keturunan Raja akan menjadi sepertinya, dark elf yang terasingkan. Tidak ada surga di hidupnya, walau dikelilingi surga ia hanya akan merasakan neraka, pedihnya dicemooh dan ditinggalkan"

Dan bagian itu terucap seolah bukan Shouyo yang mengatakannnya melainkan dark elf itu sendiri.

"itulah kenapa aku sangat senang bertemu denganmu, satu-satunya orang yang menganggap tandukku keren" ucap Shouyo seolah ceritanya sudah berakhir, kini menatap Kageyama penuh cinta.

Kageyama tertegun, terdiam tak tahu harus membalas bagaimana. Ia tanpa sadar mengulurkan tangannya mengusap wajah Shouyo, menghilangkan air mata disana.

Curse [KageHina] TAMAT✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang