My Destiny

15. Fisika n Gara

"Val"

Langkah Noval terhenti, ia membalikkan badannya menatap orang yang memanggilnya.

"Vano itu kakak lu.. Bukan rival lu, jadi.. please?"

『My Destiny』

"Ra" panggil Renaya, Lyra menoleh dan bergumam

"Lu nggak papa kan?" tanya Renaya

"gapapa nay, emang gw kenapa yak" tanya balik Lyra

"Lu tumben ga cerita-cerita"

"Keseringan cerita jadi abis nih stok" ucap Lyra

"Gw ke toilet dulu ya"

Renaya menatap Lyra keluar kelas dan menghembuskan napasnya.

Gara yang baru saja masuk ke dalam pun menghampiri Renaya, "ada tugas ga?"

Renaya menggeleng, Gara tertawa puas lalu berjalan ke mejanya. Renaya menoleh kebelakang dan melihat Gara yang tengah tertidur.

Di toilet Lyra sedang memandang wajahnya, terdapat kantung mata yang menghitam. Lyra mengusap wajahnya.

Tadi malam ia tak bisa tidur, entahlah banyak yang ia pikirkan. Akhirnya semalaman ia belajar dan mengerjakan beberapa tugas yang belum ia kerjakan.

"Ngantuk.." gumam Lyra

Brakk

Lyra terkejut begitu pula dengan orang yang baru saja masuk dengan menendang pintu.

"Anji* kaget!" umpat Sinta

"Bagus lu nendang kek gitu?" ungkap Lyra

"Apasi, ngga boleh?" sewot Sinta

"Serah"

//

Vano duduk dilantai dengan memegang album keluarga, senyumaannya terbit kala melihat dirinya sedang memeluk Noval yang tengah menangis.

"Ava waktu kecil cengeng banget ya bun" ucap Vano

"abang mah gitu, kalo Noval denger kamu masih manggil Ava nanti dia ngambek" ucap Clasrissa

"Engga bun. Dia sekarang udah dewasa, aku aja kalah bun" ujar Vano

Clarissa duduk di sofa dan meletakkan gelas di meja.

"Bunda kepo nih kira-kira Noval udah punya pacar belum ya?" tanya Clarissa, Vano terkekeh dan mengambil ponselnya.

"Nih bun gebetan Noval"

Vano menunjukkan foto Lyra saat mereka SMP.

"Lho.. Dulu yang pernah kesini?" tanya Clarissa

"Heem satu kali, tapi Vano ga yakin kalo Noval suka cewe bun" tutur Vano

"Heh mulutnya" Saut Clarissa

"Engga bun bercanda"

"Kalo kamu gimana bang?"

"Ada cuma belum" ucap Vano