Klontang-klontang...
"Hahhh.. Nyebelin banget moly harus masuk rumah sakit" eluh Lyra sambil terus menendang kaleng.
Tin
TinLyra memandang jalanan yang cukup ramai membuat ia mendengus pelan, ia kurang suka dengan perkotaan karena ya... Bagi Lyra melihat orang yang sibuk membuatnya juga merasa lelah. Dulu Lyra pernah tinggal bersama neneknya karena suatu peristiwa itu, Lyra menyesal telah mengingatnya lagi tapi jujur itu membuat Lyra rindu masa-masa itu. Dimana ia yang ikut mbak saras ke sawah, ikut kakek Agung ke sungai untuk memancing ikan dan semua itu berakhir dengan omelan neneknya. Tapi Lyra tau jika neneknya pasti khawatir, jadi Lyra hanya tersenyum lalu memeluk neneknya.
Lyra memandang kesamping kiri, bersandar pada tembok pembatas dan melihat bawah, Lyra tersenyum kala melihat dua orang anak sedang memakan ice cream bersama dengan tawa. Lyra mengingat masa itu lagi. Pikirannya kembali di masa ia sedang bersamanya, tentang dimana ia belajar semua darinya. Lalu saat Lyra tersenyum, bayangan lainnya mulai menunjukkan bahwa ia harus ingat bahwa dirinya ternyata salah. Bahwa karena dirinya... Dia. Lyra memejamkan matanya, dan pikirannya mulai melayang saat ia kecil terkurung dikamar dan duduk sendiri menangis ketakutan disudut kamar.
Ma-af ma.. Ara..
TIDAKK!! TIDAK MUNGKIN!! INI MIMPI INI MIMPI
Araku sayang.. Ahahaaha
Aku benci kamu ra
KENAPA KAMU TERUS? KENAPA BUKAN AKU?
Ara, kamu hebat
TOLONGGG!! JANGAN ADA YANG MENANGIS! INI CUMA MIMPI.
LYRAA!!
"Hahhh! Hahh.. Hahhh.." Lyra menarik napasnya dan menghembuskannya perlahan. Suara itu selalu menghantuinya, Lyra memejamkan matanya dan menggeleng pelan. Sekali lagi, Lyra rindu pelukan neneknya.
"Nenek liatin Lyra terus ya! Semangatin juga Lyra dari atas, dan.. Titip salam.." Lyra sebisa mungkin menahan air matanya, ia suka jika saat-saat ia tengah menahan semua yang ia rasakan. Lyra kembali berjalan dan menendang krikil yang tidak bersalah itu.
Citt!
"Mbak!! Mbak tolong! kayaknya orang itu mau..!" Lyra menyerit heran dan langsung mengikuti arah pandang bapak-bapak yang menghampirinya.
Matanya melotot dan langsung menjatuhkan tasnya, "duh!! Pak kenapa bapak malah kesini astaga bukannya..ahk pak jangan ribut dulu !!!" Lyra pun lari sekuat tenaganya.
Gila gila gila!!
"HEIIII" teriak Lyra dan berusaha lebih cepat lagi.
"SIAL GA DENGER LAGI, OIOI!" Teriak Lyra, tangannya yang berusaha melambai lambai pun tak dihiraukannya.
SIAL BAPAKNYA GIMANA SIH. bantin Lyra
Grepp!!
Dapat!!
"UAKHHH"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
Ficção Adolescentekebetulan yang menyenangkan, Lyra baru merasakan hal itu. Namun Lyra juga tidak menyangka jika ia akan mengalami hal ini. Di sisi lain Ia juga mempunyai hubungan yang kurang baik dengan keluarganya. Masa lalu membuat kenangan semakin ingin Lyra kena...