9. eum hai

20 9 0
                                    

Hari ini Renaya tengah bersiap karena ada tugas kelompok, pandangannya melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 14.30 lalu ia pun keluar dari kamarnya dan berpamitan dengan ibunya.

"Sama Lyra kak?"

"Engga bu, beda kelompok. Yaudah Aya pergi dulu ya bu"

"Hati-hati jangan pulang kemaleman"

"Iya ibuu, dadahhh"

//

"Ck"

".."

"Ck"

"..."

"Ck"

"Bisa diem ga lu?" Gara menoleh pada Lyra karena sebal

"Gar, jujur lu nyogok kan?"

"Nyogok apan dah"

"Masa kita bisa sekelompok sih?" tanya Lyra dan Gara menoleh.

"Nama lu kan Adinara valyra terus gue Adimas gara syahputra" ucap Gara sambil memutar bola matanya malas.

"Apa sih ribut-ribut?" Ucap Aurora datang sambil membawa nampan.

"Kapan ya gw dapet kelompok yang waras" ucap Lyra sambil meletakkan kepalanya di meja.

Aurora dan Gara menoleh, "eh gini-gini gue waras ya, anda perlu kaca" ucap judes Aurora.

"Betul, gini-gini gue juga mau jadi babu" bela Gara.

"Ga seru mainnya mojok-mojokkan"

"Eh pas pensi pas konser tau ga sih?" Ucap Aurora dengan aura julidnya membuat Lyra dan Gara mendekat.

"Si ketos mukanya bener-bener minta di gebukin"

"Masa ya, gue tanya kapan konsernya jawabnya gini 'jam 18.30' singkat udah abis itu gue ditinggal" ucap Aurora

"Yeu itumah ga parah, lah gw ga-"

".. Ga apaan?" Tanya Aurora dengan muka serius

"Ga digubris sama sekali" batin Lyra

"Ga..? Ngga pernah liat mukanya awokawok" lanjut Lyra dengan nada garing.

"Apan sih gaje banget, terus lu liat siapa pas pertunjukkan drama?"

"eee oh? Itu ketos? Baru tau tu" jawab Lyra bohong

Gara menyerit menatap Lyra membuat Lyra menelan salivanya, "hmmm curiga"

"hah apan sih" keringat Lyra mulai muncul dan Gara masih menatap Lyra.

"Pfttt lucu lucu" Ucap Gara dengan kekehannya.

"Ah lu berdua bisa cepet ga seh gue mau malmingan sama ayang Bintang nih" ucap Aurora.

"Ck"

"Ck"

////

"Bun, aku keluar sebentar"

"Mau kemana?"

"ke toko buku"

"Kamu tuh, kapan ya kamu punya pacar. Abang kamu aja udah capcus sama gandengannya"

"Belum waktunya"

"Astaga, Yaudah hati-hati ya"

Noval menyalakan motornya dan mengendarai dengan kecepatan standar karena malam ini cukup banyak kalangan anak muda yang keluar dari kandangnya.

Noval pun memarkirkan motornya dan melepas helm, dan hal itu membuat beberapa orang meliriknya.

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang