5. dia kembali

26 14 0
                                    

hari minggu pasti menjadi hari yang paling enak untuk bangun siang, tapi hari ini tidak untuk Gara. Gara yang tengah tertidur pulas tiba-tiba dibangunkan oleh alarm berbentuk anak ayam, entah siapa yang memasang alarm sepagi ini Gara pun tidak tau. Sekarang ia sedang duduk memandang ibundanya yang tengah tertawa sambil mengoleskan lipstik didepan kaca.

"oh iya? hahaha Aku sampai kaget lho kok bisa Devin bisa imut gitu sih"

"yaiyalah orang masih bayi, coba kalo udah gede pasti jadi amit-amit" saut Gara yang masih jengkel

"ish diem" ibunda Gara melototi anaknya yang tengah menatap jengkel juga padanya.

"yaudah nanti lanjut lagi ya byeee" ibunda Gara mematikan sambungan teleponnya lalu melirik Gara.

"ITU MUKA KENAPA SIH? GAMAU GANTI EKSPRESI?" Ibunda Gara berkacak pinggang.

"iya iya nih senyum"

"gausah senyum cepet anterin bunda ke rumah oma"

Gara berjalan ke luar rumah lalu memasuki mobil dan menyalakannya, sambil menunggu ibundannya Gara merapihkan rambutnya sambil bergaya

Brummm..brummm..

Brummm...

"udah manasinnya, nanti bunda telat" Gara pun menjalankan mobilnya dan memutar matanya malas.

"Astagfirullah bun ini masih jam setengah tujuh, santai aja kali palingan lagi pada sarapan. ga kaya bunda sarapannya abis subuh" gumam Gara pada akhir kalimat, ibunda Gara menoleh lalu mencubit lengan Gara.

"Bunda! Bun! Sakit tau ini Gara lagi nyupir" eluh Gara.

"pokoknya selama Bunda ke luar kota, Gara jangan lupa-"

"Iya tau Gara udah hapal, sama bunda juga dicatet terus ditempel dikamar Gara, dikulkas, dipintu, bahkan dikamar mandi" ucap Gara

"ihh dikamar mandi ngga ada" sewot ibunda Gara.

Citt

Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai didepan rumah yang bercat abu dengan halaman yang dipenuhi bunga. Gara melihat ibundanya yang tengah cemberut, Gara pun terkikik pelan lalu mematikan mesin mobilnya.

"hehe bercanda bun, lagian abis ini becandanya sampe 5 hari kedepan" ucap Gara lalu memeluk ibundanya, sempat terkejut kemudian ia membalas pelukan anak semata wayangnya itu dengan lembut.

"ayo oma udah nunggu Gara, mau kangen-kangenan dulu katanya" Gara pun terkekeh lalu membuka pintu mobil dan mengambil koper ibunya itu.

"Siap nyonya Yeri".

////

Panas matahari membuat dahi Lyra berkeringat, bibirnya tak henti-hentinya mengomel karena ia sudah menunggu 1jam diparkiran.

Drrrtt drrrttt

"hal-"

"ANJIR LU DIMANA SIH?! KATANYA GAUSAH NUNGGU DIBANDARA, GW LAGI DI PARKIRAN DEPAN TOKO YANG LU SURUH NIH! APASI NAMANYA ANJIR....AK-AKSESORIS HOME! LAMA BANGET" cerocos Lyra membuat sebagian orang yang lewat menatapnya.

"dih kenapa ga masuk?"

"ANJIR LU NYURUH NUNGGU DEPAN TOKO YA ANJIR?!"

"ck gini nih kalo ngomong sama otak 3G"

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang