002.

129 9 1
                                    

Sandy telah tiba di Hairshop milik Yuvi. Ia pun di sambut oleh beberapa karyawan disana dan langsung dipersilahkan masuk ke ruangan Yuvi tanpa harus melapor terlebih dahulu. Setelah tiba di ruangan dan melihat Yuvi tidak ada di ruangannya, ia langsung saja duduk di sofa karena sepertinya Yuvi masih belum menyelesaikan pekerjaannya. Dia menunggu Yuvi sambil memainkan ponselnya. Membalas pesan - pesan yang belum sempat dia balas. Hanya beberapa menit Sandy bermain dengan ponselnya, dia pun tertidur karena sedari tadi matanya sedikit berat.

Setelah beberapa menit, pintu ruangan terbuka. Yuvi masuk ke ruangannya dan melihat Sandy terlelap di atas sofa. Ia pun mendekati Sandy perlahan. Tetapi, alih - alih membangunkan Sandy, ia berbaring dengan meletakkan kepalanya di pangkuan Sandy dan ikut memejamkan matanya. Sandy yang merasakan ada pergerakan itu perlahan membuka matanya. Apakah dia terkejut? Tidak sama sekali. Karna ini bukan yang pertama ataupun kedua kalinya. Apakah dia keberatan? Jawabannya sama. Tidak sama sekali. Sandy hanya tersenyum melihat Yuvi yang tidur di pangkuannya. Jujur dia senang disaat-saat seperti ini. Saat-saat dimana Yuvi tidak ragu bersandar dengannya untuk alasan apapun itu.

"10 menit..." kata Yuvi tiba-tiba karna ia sadar Sandy sudah terbangun dari tidurnya yang lumayan singkat.

"Hm?"

"Gue mau tidur bentar. Klo udah 10 menit bangunin gue" jawab Yuvi lagi.

"Mau lebih dari 10 menit juga gapapa, Vi". Yuvi menggelengkan kepalanya.

"Gue laper.." lanjut Yuvi lagi.

"Hahaha yaudah ntar gue bangunin. Habis makan mau langsung pulang aja atau balik kesini?"

"Pulang aja deh. Gue capek. Kan lo bilang boss bebas"

"Oke deh kalo gitu"

Melihat Yuvi yang sudah terlelap, Sandy mengambil ponselnya lagi untuk menyetel alarmnya agar berbunyi 20 menit lagi. Sengaja ia tambah waktunya 10 menit agar Yuvi bisa tidur lebih lama. Setelah selesai menyetel alarmnya, ia pun ikut memejamkan matanya.

Setelah 20 menit, Sandy terbangun karna suara alarmnya. Dan seperti janjinya tadi, ia membangunkan Yuvi yang masih tertidur.

"Vi, bangun yuk. Katanya laper.." kata Sandy membangukan Yuvi dengan suara pelan sambil menepuk lembut pipi Yuvi.

Tak lama kemudian Yuvi pun terbangun dan langsung memposisikan badannya dalam posisi duduk. Sandy dengan spontan menyisir pelan rambut Yuvi yang sedikit berantakan menggunakan jari-jarinya.

"Gue ambil tas dulu. Lo duluan aja ke parkiran, San"

"Bareng aja"

"Oke. Bentar". Yuvi beranjak dari duduknya dan segera mengambil tasnya yang tadi ia letakkan di atas kursi kerjanya.

"Yuk!" ajak Yuvi sambil mengenakan sling bagnya.

Mereka berduapun keluar dari ruangan dan berjalan menuju mobil Sandy.

"Mau makan apa, Vi. Gue ngikut lo aja" tanya Sandy ketika mereka berdua sudah berada di dalam mobil.

"Kok ngikut gue??"

"Lo kan picky eater. Gue sih apa aja yang bisa dimakan ya gue makan. Hahaha.."

"Rese lo. Gue bukan yang pemilih banget lo padahal. Tapi gue lagi pengen daging - dagingan deh, San"

"Steak mau ngga?"

"Boleh"

"Oke meluncur..". Sandy pun menjalankan mobilnya.

—☆—

Housemate | The Boyz & GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang