Sementara itu, Satria dan Cherry telah berada sebuah pantai. Pantai itu berjarak sekitar satu setengah jam dari Mansion. Disepanjang jalan Cherry terus melihat kearah luar jendela mobil sambil menangis. Satria yang bingung harus berbuat apa hanya diam dan melanjutkan perjalanan. Karna ditanyapun Cherry tetap memilih untuk diam. Untuk pertama kalinya Satria melihat sisi Cherry yanng seperti ini. Cherry yang ia kenal selalu kuat, seperti tidak takut apapun, terlihat lemah seperti takut akan sesuatu.
Benar saja setelah sampai dipantai, tangisan Cherry berhenti. Kedua matanya perlahan tertutup. Sepertinya ia sudah sedikit lebih tenang.
"Cherry?"
Satria mencoba memanggilnya. Akan tetapi tidak ada jawaban dari Cherry. Cherry tetap diam dan tetap menutup matanya. Satriapun berasumsi sepertinya Cherry sedang tertidur karna lelah menangis. Ia pun berinisiatif mengambil sebuah selimut kecil yg ada pada backseat, dan menyampirkannya ke tubuh Cherry agar gadis itu tidak kedinginan. Setelah itu ia pun keluar dari mobilnya. Tak lupa menguncinya dari luar untuk berjaga - jaga agar tidak ada orang jahat yang masuk seenaknya.
Satria mendatangi sebuah pondok yang ternyata pondok tersebut adalah tempat untuk menyewa sebuah tenda atau camping car yang ada di pantai tersebut. Ia menyewa sebuah camping car yang isinya dilengkapi tempat tidur, toilet, dapur kecil, juga tempat untuk sekedar bersantai.
Setelah selesai dengan urusannya, Satria langsung saja menghampiri mobilnya dan mengangkat tubuh Cherry lalu memindahkannya ke tempat tidur yang ada di dalam camping car yang dia sewa. Ia membiarkan Cherry tidur dengan tenang dan nyaman. Setelah itu ia pun memilih tidur di sofa yang ada pada ruang istirahat karna merasa sangat lelah.
Saat sedang asyik dengan dunia mimpinya, Satria tiba - tiba menderngar suara yang mengusik tidurnya. Ia pun terbangung dan melihat - lihat sekitar. Ternyata suara tersebut berasal dari Cherry yang sepertinya sedang mengigau. Satria segera bangun dan menghampiri Cherry. Ia melihat keringat yang bercucuran di pelipis Cherry. Sepertinya Cherry bermimpi buruk. Satriapun menepuk pundak Cherry pelan agar gadis itu bisa tenang kembali. Setelah Cherry kembali tenang, ia segera beranjak untuk kembali duduk di sofa. Akan tetapi, sebuah tangan menahannya, seolah tak mengijinkannya untuk pergi. Ya, tangan Cherrylah yang menahan tangan Satria sehingga pria itu tidak mempunyai pilihan lain selain kembali duduk di sebelah Cherry yang sedang tidur sambil menyenderkan punggungnya. Satria memandang Cherry heran. Banyak pertanyaan yang berputar di kepalanya.
'Sebenernya dia kenapa ya?' batinnya.
Tapi dia tidak akan memaksa Cherry untuk bercerita. Dia juga tidak mau bertanya kepada Stevy yang sepertinya paham akan kondisi Cherry. Walaupun dia sangat ingin tau, tapi dia ingin mendengar dari Cherry sendiri dan akan menunggu sampai Cherry mau menceritakannya. Meskipun dia tidak tau secara detail, tapi dia tau masalah ini bukan masalah yang mudah bagi Cherry melihat keadaannya sekarang.
Karna masih lelah, Satriapun ikut terlelap sambil membiarkan lengannya yang masih di peluk erat oleh gadis disebelahnya.
- ❤︎ -
KAMU SEDANG MEMBACA
Housemate | The Boyz & Girls
FanfictionJust a daily life about The Boyz & Girls Buat cerita yg lebih lengkapnya bisa cek pinned tweet @thenewthings_ Enjoy the story 🥰