005. Party

112 10 0
                                    

Seluruh anak Mansion berkumpul di Backyard, taman belakang Mansion. Ini adalah kegiatan rutin anak - anak Mansion jika ada anggota baru yang datang. Mereka pasti berkumpul pada malam harinya. Meskipun hanya sekedar berkumpul dan tidak merayakan secara resmi, hal ini cukup sanggup membuat Yuna, selaku penghuni baru, merasakan kehangatan yang terpancar pada suasana malam ini. Ia sangat senang kedatangannya disini disambut dengan sangat baik oleh anggota Mansion. Kehangatan yang sudah lama tidak ia rasakan. Meskipun anak Mansion memiliki sifat dan kelakuan yang beragam, ia langsung tau kalau mereka semua adalah orang - orang baik. Hidup bergelimangan harta tidak membuat mereka semua menjadi sosok yang arrogant dan manja. Beberapa dari mereka ada yang bekerja keras demi mempunyai penghasilan sendiri dan tidak terlalu bergantungan dengan orang tua mereka. Dan ada juga sedang berjuang menyelesaikan studynya agar dapat mencapai cita - cita mereka masing - masing.

"Kak Yuna, main gitar susah ngga sih?" tanya Hana dengan isi mulut yang masih agak penuh dengan makanan.

"Satu - satu, Han. Makan ya makan aja. Jangan sambil ngomong. Ntar nyembur tuh isi mulut lo ke Kak Yuna" tegur Haikal sambil menoyor pelan kepala Hana.

Hana hanya melirik tajam ke arah Haikal sedangkan Yuna hanya terkekeh pelan.

"Ya ngga susah sih sebenernya. Dari pada belajar gitarnya tau ngga apa yang lebih susah?" kata Yuna.

"Apa tuh, Kak?" ini Haikal yang nanya. Hana masih sibuk dengan makanannya.

"Ngumpulin niatnya hahaha"

"Ya ngga salah sih" lanjut Hana setelah ia selesai dengan kegiatan makannya.

"Soalnya belajar gitar kan mesti ngehapalin beberapa chord, kalo ngga didasari niat yang kuat dulu, hapalannya bisa ngga masuk. Dan itu ngga bisa sehari selesai. Jadi kalo kalian belajar gitarnya cuma karna pengen sesaat doang ya ngga bisa - bisa" jawab Yuna menjelaskan.

"Kalau belajar semua chord dalam waktu sehari ngga bisa emang?" tanya Eric yang tiba - tiba datang bersama dengan Satria. Merekapun langsung duduk di sebelah Yuna.

"Bukan ngga bisa. Tapi agak sulit" lanjut Yuna lagi.

"Sulitnya kenapa tuh, kak?" tanya Haikal.

"Gue sih ngga tau ya orang lain gimana. Tapi dari beberapa murid gue yang gue ajarin, kebanyakan dari mereka jarinya masih kaku buat main gitar. Bagi yang belum biasa, memang kadang agak sakit. Makanya gue ngajarin mereka minimal 3 chord perhari. Dan ini harus dilatih terus biar next pertemuan chordnya ngga lupa"

"Kalau ngga dilatih terus?" tanya Haikal.

"Ya kayak yang Yuna bilang tadi. Belajarnya ngga akan selesai" Jacob yang sedari tadi hanya berdiri di sebelah Hana memutuskan untuk ikut duduk dan menjawab pertanyaan Haikal.

"Nih, misalnya lo belajar 3 chord hari ini. Tapi besoknya ngga lo latih terus sampe hapal diluar kepala karna penyakit malas yang muncul. Dan kalau sewaktu - waktu lo mau belajar lagi chord yang lain, chord yang sebelumnya malah lupa. Jadi kan ngulang lagi tuh. Yaudah berputar di sekitar situ aja ilmunya. Ngga nambah - nambah" lanjut Jacob.

"Lo belajar gitar gimana dulu, Sat?" tanya Eric pada Satria.

"Gue iseng aja sih waktu itu negliat bokap sama om gue asik bener gitaran. Jadi gue penasaran. Ikut belajar deh pelan - pelan. Om gue ngajarin langsung sambil mainin satu lagu yang chordnya ngga banyak. Tapi ya bener kata bang Jacob. Gue mainin itu lagu berhari - hari sampe hapal banget baru gue minta ajarin lagu lain. Jadi otomatis chord yang gue tau juga tambah banyak"

"Bisa banget belajar dengan cara kayak gitu. Yang jelas semua berawal dari kemauan yang besar masing - masing orang. Makanya gue selalu tanya ke orang tua yang anaknya mau belajar private ke gue. Kalau anaknya mau belajar cuma karna kemauan orang tua mereka, agak susah. Ya bukannya ngga bisa sih. Cuma proses belajarnya pasti lebih lama" lanjut Yuna lagi.

Housemate | The Boyz & GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang