010. Dance Battle

113 6 0
                                    

Sesampainya di venue battle, mereka masuk kedalam dan langsung duduk ditempat yang telah disediakan. Semua anak Mansion duduk di barisan tempat duduk yang sama.

"STEVY?!" teriak Cherry saat melihat Stevy yang hendak duduk di sebelah Shannon.

"Cherry?"

Tanpa berlangsung lama Cherry pun langsung menghampiri Stevy dan memeluk gadis yang lebih kecil darinya itu. Stevy pun membalas pelukannya.

"Ihh lo kok ngga bilang mau dateng kesini??" Tanya Cherry.

"Hehehe..gue juga ngga tau. Tadi ikut kak Hend ke acaranya kak Yuvi. Terus diajak kesini" Jawab Stevy.

Mereka berdua pun duduk bersebelahan untuk menikmati acara battlenya. Semua peserta battle berdiri diatas battle ground. Satu persatu dari mereka maju untuk unjuk bakat menarinya. Termasuk Ella, Kamal, dan..mantannya Ella. Orang yang harus mereka awasi selama acara berlangsung.

"Sudah berapa round, Cob?" tanya Yohan pada Jacob yang duduk di sebelahnya.

"Kalo ngga salah 2 round lagi semi final" jawab Jacob.

"Yang masuk semi final berapa peserta?" tanya Sandy karna kurang paham soal hal begini.

"Empat bang. Ntar mereka kayak cabut nomor lagi gitu siapa yang maju duluan. No. 1 vs No. 2 yang menang nanti lawan no. 3 dan seterusnya" jelas Kevin yang sedikit mengerti soal battle karna sering nonton Ella dan Kamal battle.

Dua round telah berakhir. Saatnya semi final. Ella dan Kamal masih bertahan dan masuk semi final. Begitu juga dengan Malvin, mantannya Ella, dan peserta cewek satu lagi, namanya Rachel. Fyi, Rachel ini adek tingkatnya Audy.

Pembawa acara dari battle tersebut kembali ke battle ground sebelum tadi sempat menghilang beberapa menit. Ia kembali dengan membawa sebuah box yang berisi empat buah bola. Masing-masing bola tertulis sebuah angka diatasnya. Bola dipilih secara random.

Setelah masing-masing peserta memeriksa angka yang mereka dapat, tangan Ella tiba-tiba bergetar hebat. Karena dia mendapatkan no. 1 yang artinya kesempatan untuk melawan Malvin lebih besar. Tapi ia segera menyembunyikannya dengan langsung membalikkan badannya. Iya berharap Kamal atau Rachel mendapatkan nomor urut sebelum Malvin. Dia bisa saja sengaja membuat dirinya sendiri kalah agar tidak berhadapan dengan Malvin. Sayangnya, Malvin mendapatkan no. 2. Kamal dan Rachel menatap Ella khawatir sekaligus pasrah. Sedangkan Malvin, ia tersenyum miring seakan-akan dia mengharapkan ini semua.

"What?? Jadi kak Ella mesti lawan si Malvin dulu gitu???" ucap Eric yang menonton acara battle di screen backstage. Ya, dia, Juna, Satria, dan juga Yuna stand by di backstage seperti yang sudah dibicarakan sebelumnya.

"Ngga bisa ditukar aja apa ya nomornya?" Tanya Yuna.

"Setau gue sih gak bisa kak. Dan lagi mana mau tuh setan tukar nomor. Gue yakin dia seneng sama nomor urutnya." jawab Satria.

"Sialan. Lo liat gak tadi Malvin senyum-senyum jelek?" umpat Satria yang di jawab dengan anggukan kepala yang lainnya.

Juna hanya diam menatap screen dengan tajam.

-----

Semi final pun akan dimulai dalam 1 menit lagi. Kamal berjalan mendekati Ella. Menepuk kedua pundak gadis itu untuk memberinya sedikit ketenangan.

"Lo pasti bisa, La" ucapnya. Ella menggelengkan kepalanya dengan pelan.

"Ngga La. Lo pasti bisa. Anggep aja yang di depan lo itu gue. Oke?" lanjutnya lagi.

Ella mengatur nafasnya berharap itu dapat memberikannya ketenangan. Beberapa detik kemudian ia pun maju ketengah stage. Terlihat Rachel yang sedikit manganggukan kepalanya untuk memberi semangat pada Ella.

Anak-anak mansion yang menonton juga berharap Ella bisa melakukan yang terbaik.

"Kayaknya gue harus ke backstage juga. Ngga tenang gue" kata Sandy sambil beranjak dari tempat duduknya. Tapi tak lama kemudian ditarik lagi oleh Yuvi agar dia kembali duduk.

"Mana bisa. Slotnya kan udah habis" kata Yuvi.

"Bisa kak. Tapi masuknya bilang aja atas nama Rachel" kata Audy tiba-tiba.

"Rachel?" kata Sandy masih bingung.

"Iya. Rachel peserta yang cewek itu adek tingkat gue. Dia datang sendirian karna temennya juga pada ikutan battle. Jadi kalo mau pake nama dia buat ke backstage bisa. Dia juga tadi nawarin kok" jelas Audy.

"Yaudah kalo gitu gue backstage dulu ya. Kalian disini aja. Oh iya, siapapun yang bisa tolong rekam Ella sama Malvin. Biar kalo dia macem-macem di panggung kita punya bukti" kata Sandy lagi. Yang lain hanya menanggukan kepalanya tanda mengerti.

"Emang ada apa sih?" bisik Stevy pada Cherry karna kurang paham situasinya.

"Ntar gue ceritain" jawab Cherry.

Kembali ke stage. Ella mulai bergerak mengikuti alunan musik. Seperti yang disarankan Kamal tadi, ia membayangkan yang di depannya sekarang adalah Kamal, bukan Malvin. Unexpectedly, itu memberikannya ketenangan. Sampai pembawa acara battle menghitung mundur tanda waktu Ella sudah habis. Ella pun mundur kebelakang memberikan space pada lawannya untuk maju. Ia sedikit lega karna dapat menyelesaikannya tanpa kesalahan sedikitpun. Kamal tersenyum tipis karna merasa bangga pada sahabat dari kecilnya itu.

Malvin pun sama. Ia mulai bergerak mengikuti alunan musik. Sama seperti peserta yang lain, dia menunjukan bakat menarinya yang bisa dibilang luar biasa itu.

Tidak ada yang aneh.

Pada awalnya.

Perlahan ia menggerakan kakinya mendekat kearah Ella tanpa menghentikan gerakan tarinya. Ella yang menyadari itu perlahan mundur kebelakang dengan harapan Malvin berhenti berjalan mendekatinya. Tangannya sudah keringat dingin. Keningnya berkerut tanda tak suka dan cemas. Alih-alih menghentikan gerakannya, Malvin justru semakin mendekatinya dan menahan pinggang Ella agar tidak berjalan mundur lagi. Beberapa detik kemudian ia mencium bibir Ella dan menggigitnya dengan paksa. Ella pun spontan mendorong tubuh Malvin dan menamparnya. Bibirnya sedikit terluka karna melepaskan gigitan dari Malvin secara paksa.

Kejadian itu berlangsung sangat cepat. Sehingga Kamal tidak sempat menahan aksi Malvin. Malvin terdiam ditempatnya setelah ditampar oleh Ella. Sedangkan Ella mundur kebelakang dan terjatuh karna kakinya sudah tak kuat lagi menahan tubuhnya. Rachel berlari menghampiri Ella, membantunya berdiri dan membawanya ke backstage. Sedangkan Kamal, ia berlari ke arah Malvin, menarik kerah bajunya dan membawanya ke backstage yang agak jauh dari Ella.

Pembawa acara yang secepat kilat membaca situasi tersebut, segera menutup acara untuk break sebentar. Sementara Malvin didiskualifikasi dari battle karna melanggar salah satu peraturan battle. Yaitu larangan kontak fisik pada lawan.

-----

Housemate | The Boyz & GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang