"Eh Jena, Kita ketemu lagi?"
Suara yang tidak asing bagi Jena, gadis itu menoleh dan mendapati gadis dengan rambut pendek dan badannya yang mungil.
"Haloo kok lo bisa ada disini," tanya Jena sambil memberikan uang pecahan lima puluh ribu kepada penjual eskrim disana.
"Main aja sih, ikut aku dong aku mau ngasih sesuatu buat kamu," pinta gadis itu sambil memegangi tangan lengan Jena.
"Sesuatu apa? gue ga ulang tahun kenapa tiba tiba?" tanyanya sambil memakan eskrimnya.
Gadis itu menarik Jena sambil memanyunkan bibirnya membuat Jena pasrah mengikutinya, "gue punya sesuatu dan gue mau ngenalin seseorang juga sama lo."
"Jangan bilang lo bawa pacar? gue bawa temen gue ayo kita jalan bareng," Jena berniat balik ke arah Sungchan tapi dirinya di tahan.
"Enggak Jena enggak, gue ga bawa pacar dia temen gue," ucap gadis itu sambil menggelengkan kepalanya.
"Terus temen lo dimana Yuri? gue ada Sungchan di tempat sana mending gue balik dulu ajak Sungchan terus kesini lagi? gaenak ninggalinnya," ucap Jena ribut.
"Jenaa lo ngga ninggalin dia kokk, lo mampir bentar ke tempat gue terus balik sama sungchan lagi," ucap Yuri meyakinkan Jena.
"Oke sebentar ya," ucap Jena, dirinya melihat eskrim itu sudah mulai meleleh.
Gadis itu menjilat eskrim miliknya, dan mengikuti Yuri pergi ke tempat yang katanya ada teman yuri itu.
"Rin, ini temen gue Jena."
Jena melihat seseorang yang tidak asing, itu Karina.
Karina menoleh dan melambaikan tangannya pada Jena, reflek eskrim yang di pegangnya jatuh dan berlari ingin pergi ke arah Sungchan.
Begitu Jena berbalik Yuri menahan tangannya dan seseorang memeluknya dan menutup pernafasannya dengan sapu tangan yang sudah ada obat biusnya.
Jena berusaha melawan dengan kekuatan yang dirinya punya, mencoba untuk menendang lawan yang sudah di ajarkan oleh Yohan tapi situasinya sangat berbeda.
Tubuhnya melemas dan mukai kehilangan kesadaran.
Jena jatuh pingsan.
Sungchan berlari mencari Jena, mengelilingi taman yang cukup besar dan terbilang semakin ramai. Sudah mengelilingi berbagai tempat bertanya sana sini Sungchan tidak menemukan Jena.
Kakinya melangkah namun malah menginjak eskrim yang sudah cair, Sungchan menahan marahnya ini waktu yang tidak tepat. Menyadari ada jepitan kecil milik Jena yang berada di rumput tidak jauh dari eskrim yang jatuh itu.
Sungchan mengambilnya dan kembali berjalan menuju keluarga yang sedang piknik kecil kecil untuk meminta tissue.
"Maaf menganggu, boleh aku meminta tissu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FAMOUS BROTHER || LEE JENO
Fanfiction[On Going] Bagaimana rasanya menjadi adik yang mempunyai kakak terkenal karena ketampanan dan kemampuannya ? "Kaya lo cantik aja, cantikan juga gue." Lee Jeno, 06 Juli 2021