Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BRAK
"Astaga! Ver, Lo kenapa sih?" Jungwon kaget, Veronica si pelaku penggebrakkan pintu kelas XI IPA B itu hanya menatap Jungwon dengan tatapan sendu.
Berlari kecil kearah Jungwon sebelum akhirnya memeluk laki-laki itu sembari menangis tersedu-sedu, kedua tangan Veronica melingkar erat dipinggang sahabatnya.
"W-won, sakit banget." Adunya lirih
Jungwon yg masih bingung hanya diam saja, melirik Niki yg juga sedang menatap Veronica tak kalah terkejutnya.
"L-lo kenapa? Apanya yg sakit? Gue obatin yuk." Cercanya, tak lama Jungwon akhirnya mengulurkan tangannya untuk membalas pelukan Veronica. Mengelusi punggung sempit itu, berharap sang sahabat cepat meredakan tangisnya.
"Kak heeseung."
Sontak Jungwon langsung melepaskan pelukan Veronica, emosinya memuncak begitu saja setelah mendengar nama itu. Seakan paham apa yg terjadi, laki-laki itu segera meninggalkan Veronika dan Niki dikelas untuk menghampiri si pembuat masalah.
Veronica yg ingin menahan Jungwon malah ditahan Niki, Niki menggelengkan kepalanya mengintruksi Veronica agar gadis itu tidak mengejar Jungwon.
"Jangan Nic, gue aja."
"Enggak nik, gue harus cegah Jungwon. Gue nggak mau dia berantem sama kak heeseung, gue takut." Tolaknya
"Tapi ini bahaya buat Lo, gue aja oke? Gue janji, Jungwon nggak akan kenapa-napa. Percaya sama gue." Setelah sekiranya gadis itu tenang, Niki langsung bergegas menggikuti Jungwon menemui heeseung. Dia juga ikut emosi mendengar Veronica menangis karena ulah kakak kelas itu.
"HEESEUNG!"
BUGHH
satu pukulan mendarat dipipi heeseung, Jungwon benar-benar memukulnya begitu keras. Sampai heeseung tersungkur jatuh dan meringis sembari memegangi pipinya yang terasa kebas akibat pukulan tiba-tiba dari Jungwon.
"MAKSUD LO APA BIKIN VERO NANGIS HAH? NGGAK USAH KAYA ANJING LO. KALO LO BENCI SAMA GUE, LAKUIN ITU KE GUE. JANGAN BAWA-BAWA VERO!" Bentak Jungwon, menarik kerah seragam sang sepupu. Kilat matanya sudah dipenuhi dengan kebencian, jika saja ini bukan disekolah. Jungwon pasti sudah membunuh heeseung. "INGET YA SEUNG! GUE NGGAK AKAN PERNAH MAAFIN LO KALO SAMPAI VERONICA NANGIS KAYA TADI." sambungnya
Heeseung terkekeh kecil, melepaskan tangan Jungwon yg masih mencekal kerah seragamnya. Dia lalu tersenyum, menepuk kedua pundak Jungwon beberapa kali.
"Harusnya Lo berterima kasih ke gue loh dek, bukannya Lo suka sama Veronica? Ini kesempatan besar buat dapetin dia." Katanya
Jungwon menepis kasar tangan heeseung yg memegangi pundaknya, dia kemudian menggelengkan kepalanya tidak mengerti kenapa heeseung berfikiran seperti itu,
