𝟎𝟑. 𝐌𝐲 𝐁𝐚𝐛𝐲 𝐃𝐨𝐥𝐥 - 𝐀𝐥𝐢𝐯𝐞

1.1K 219 94
                                    

↭Happy Reading↭

Mata boneka bayi yg terduduk diatas kasur baby blue milik veronica bergerak, melirik ke kanan dan ke kiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata boneka bayi yg terduduk diatas kasur baby blue milik veronica bergerak, melirik ke kanan dan ke kiri. Saat dirasa tidak ada siapapun didalam ruangan itu, bonekanya berubah menjadi manusia.

Iya, boneka itu hidup menjadi seorang laki-laki tampan dan tinggi.

"Akh, akhirnya." gumamnya merasa lega, suasana kamar veronica sangat sepi. Namun kamar itu sangat berantakan seperti kapal pecah, buku-buku berceceran dimana-mana. Seprei dan selimut yg sudah entah bagaimana bentuknya, jangan lupakan juga beberapa baju kotor yg tergeletak diatas kasur.

"Ya ampun, ini kamar apa tempat pembuangan sampah?" tanya niki tak percaya, matanya menelusuri setiap sudut ruangan kamar veronica.

Niki menggerakkan kakinya untuk turun dari atas ranjang veronica, tangannya dengan telaten mengambili pakaian kotor milik veronica dan menaruhnya dikeranjang baju.

Bukan hanya baju kotor yg niki rapihkan, namun buku-buku serta seprei dan selimutnya juga. Semuanya dia rapihkan hingga kamar itu kembali rapih,

"Nah, kalo gini kan enak. Rapih, jadi nyaman buat tiduran."

Niki kembali merebahkan tubuhnya diatas kasur veronica, menghirup aroma anggur yg berasal dari bantal sang gadis. Harum dan segar, niki menyukainya.

"Mama nica lagi ngapain ya sekarang," gumamnya, melirik jam yg berada diatas nakas samping tempat tidur. Baru jam setengah sepuluh

Cklek

Suara pintu kamar veronica terbuka, dengan secepat kilat niki kembali berubah menjadi boneka. Seorang wanita paruh baya masuk kedalam, sekedar mengamati setiap inci ruangan.

"Tumben kamar adek rapih begini," katanya, menghampiri niki yg tergeletak lucu diatas ranjang. Membawanya kedalam gendongannya seperti bayi sungguhan

"Kasian, masa ditinggal sendirian." mama veronica —panggil saja mama lina— membawa niki keluar, menutup pintu kamar dan menuju keruang keluarga.

Dia menaruh niki diatas pangkuannya, tak lupa juga dia menyalakan televisi.

'Ini mamanya mama ya? Pantes mama cantik, mamanya mama juga cantik.' batin niki, merasa nyaman berada dipangkuan mama lina.

Tangan wanita itu senantiasa mengelusi rambut niki, sesekali mencubit pelan pipinya dengan gemas. Sepertinya dia lupa akan acara televisi yg sedang ditonton, fokusnya terpaku pada boneka bayi milik putrinya.

"Lucu banget sih, namanya siapa ya tadi?"

"Niki."

"Hah? Siapa tadi yg ngomong?" mama lina langsung mengnengok-ngengokkan kepalanya, namun tak juga mendapati ada seseorang disekitarnya. Lalu, siapa yg menjawab pertanyannya tadi?

Wanita itu bergidig ngeri, dia kemudian mematikan televisi dan bergegas pergi kekamarnya untuk mengambil tas kecil miliknya. Mencoba melupakan kejadian tadi

𝐌𝐲 𝐛𝐚𝐛𝐲 𝐝𝐨𝐥𝐥 - 𝐍𝐢𝐤𝐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang