Setelah mengunggahnya, Davina menyimpan ponselnya ke dalam tas berwarna hitam kecil miliknya. Suasana sirkuit hari ini sangat ramai dan bisa dikatakan panas.
Davina, Clara, dan Viona berjalan menuju barisan tiket VIP premiere class. Bagi sebagian orang membeli tiket mahal ada kepuasan tersendiri. Begitu juga dengan ketiga gadis ini.
Ada banyak berbagai media yang sibuk meliput dan beberapa staff yang mondar-mandir. Tidak ingin kehilangan moment, Davina memotret beberapa titik lokasi lalu memasukkannya pada instastory Instagram miliknya. Ia sedikit bermain di Instagram dan melihat instastory milik Fabio
"Hadehh bucinnya sampe ke Instagram" celetuk Clara yang menyadari jika Davina dan Fabio melakukan lovestagram
(Lovestagram : istilah yang digunakan ketika 2 orang menggunakan kode saat memasang foto ataupun caption di Instagram)
Ketiga gadis ini melanjutkan perjalanan menuju ruangan khusus VIP yang telah disiapkan. Di ruangan ini dilengkapi dengan fasilitas ac, beberapa meja, kursi, televisi, dan tidak lupa dengan hidangan makanan minuman yang bisa dinikmati sepuasnya
Sepanjang ruangan ini memang dominan di isi oleh laki-laki lengkap dengan kaos bertuliskan angka pembalap favoritnya. Begitu juga dengan Clara dan Viona yang menggunakan atribut dari pembalap kesukaannya. Hanya Davina yang berbeda, ia hanya menggunakan jeans panjang, sneaker, dan kemeja berwarna hitam
"Davina" seorang laki-laki masuk seorang diri
"Eh tomo, kenapa kesini kan bisa telpon tadi" ternyata laki-laki itu adalah Tomo
"Ini pacar lu nyuruh gw buat jemput. Ayo ke paddock"
"Bentar mau pamit sama clara viona" Davina berjalan menghampiri kedua sahabatnya yang berada di luar ruangan
Setelah berpamitan, Davina dan Tomo berjalan menuju paddock yamaha yang jaraknya tidak terlalu jauh. Sepanjang jalan itu juga, mereka menjadi pusat perhatian banyak orang. Bagaimana tidak, Tomo juga dikenal oleh banyak penggemar Fabio dan sudah menjadi hal biasa jika kamera menyoroti Tomo
Mungkin orang sekitar akan berpikir wanita yang ada disamping Tomo adalah pacarnya. Namun faktanya, Tomo sudah terlebih dulu mempunyai kekasih. Saat sudah sampai di daerah paddock yamaha, Tomo mempersilahkan Davina untuk masuk ke dalam ruangan yang hanya boleh dimasuki oleh rider dan beberapa tim internal
Di dalam sana, sudah ada Fabio yang masih menggunakan kaos dan celana pendek favoritnya. Davina memperhatikan setiap sudut ruangan untuk memastikan tidak ada orang lain selain mereka berdua
"Ga ada yang berani masuk. Aku sudah bilang ke Tomo untuk melarang siapa pun datang ke mari" ucap Fabio
"Kapan akan di mulai? Tanya Davina
"30 menit lagi. Ayo bantu aku pake wearpack" Fabio berjalan lalu membuka kaosnya di hadapan Davina
Nikmat mana lagi yang kau dustakan dav. Batin Davina
"Eh celananya gimana? Ganti dulu sana" Davina mendorong tubuh Fabio untuk mengganti celananya dan setelah selesai dengan urusan celana, Fabio kembali dengan memakai wearpack namun hanya sebatas pinggang
"Ok selesai" Davina berhasil membantu memakaikan wearpack kekasihnya hingga tertutup sempurna
"Ada yang kurang"
"Apa?"
Fabio menyodorkan wajahnya pertanda ingin di cium. Sebagai kekasih yang baik, Davina memberikan kecupan pada pipi kiri dan kanan. Sebagai bonus ia juga mencium bibir sang kekasih
"Lepasss nanti orang masuk" Davina mencoba melepaskan ciuman Fabio yang kini semakin menuntut
"Sayanggggg" ucap Davina sekali lagi dan kini dikabulkan oleh Fabio
"Padahal aku ingin"
"Tidak sekarang sayang. Lebih baik kita berdoa" ajak Davina dan disetujui oleh Fabio
Dalam hati Davina selalu mendoakan yang terbaik untuk sang kekasih karena ia yakin kekasihnya ini bisa memberikan yang terbaik untuk dirinya sendiri, penggemar, dan tim
Setelah berdoa, Fabio mengajak Davina ke ruang internal lainnya.
"Eh fab siapa ni?" Tanya salah satu tim internal
"Pacar"
"Semuanya dengar, pembalap kita sudah punya pacar" ucap salah satu tim internal dan mendapat sorakan 1 ruangan.
Jangan tanya keadaan Davina saat ini. Sudah dipastikan wajahnya merah dan menahan malu
"Selamat datang Nyonya Quartararo" goda Tomo yang tiba-tiba datang dari arah belakang
💗😈💗
Saat ini Davina hanya fokus pada layar televisi yang memperlihatkan berbagai pembalap melaju dengan kecepatan tinggi. Entah kenapa hatinya semakin khawatir terhadap Fabio yang kini lumayan tertinggal
"Posisi 16" ucap Davina seorang diri. Tidak lama setelahnya terdengar suara motor yang ia yakin itu Fabio
Davina menahan dirinya untuk tidak memghampiri Fabio karena banyak kamera yang hadir. Sampai pada akhirnya, Fabio menghampiri Davina yang tengah berdiri di bagian belakangan ruangan
"Kamu sudah bekerja keras" Davina memeluk Fabio sebentar lalu melihat wajah kekasihnya yang terlihat kecewa.
"Masih ada kesempatan hingga 2 hari lagi. Kamu sudah bekerja keras. Terima kasih" ucap Davina menenangkan Fabio
💗😈💗
[FABIO POV]"Kamu sudah bekerja keras"
"Masih ada kesempatan hingga 2 hari lagi. Kamu sudah bekerja keras. Terima kasih"kata-kata itu membuat hatiku merasa damai dan menghilangkan rasa kecewa dengan hasil hari ini. Merasa beruntung pastinya ketika wanita yang kau cintai menghargai kerja kerasmu
Davina adalah sosok wanita yang aku cari selama ini. Ia bisa menjadi rumah untukku saat aku merasa senang maupun sedih
"Terima kasih dukungannya" aku menjawab sambil menatap wajahnya dengan seksama. Bisa aku rasakan ada kekhawatiran dibalik mata indah milik Davina
"Jangan khawatir, aku tidak akan sampai crash"
"Jaga dirimu" jawabnya
"Jangan keluar dari sini tanpa izin atau instruksi dari Tomo. Ada banyak kamera di luaran sana" aku paham jika Davina belum terbiasa dengan ini. Aku berusaha memberikannya ruang dan waktu.
"Baiklah"
Setelahnya, aku meninggalkan Davina untuk segera kembali ke sirkuit
----‐------------------------------------------
#TBC
Still With You - Every Moment - Every Time - Every Problem
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL WITH YOU (Season 2 On Going)
FanfictionPertemuan Fabio Quartararo sang pembalap terkenal dengan gadis bernama Davina membawa mereka dalam sebuah hubungan Perjalanan kisah cinta dengan banyak latar belakang yang berbeda - bahasa non baku - slow update -