Pertemuan Fabio Quartararo sang pembalap terkenal dengan gadis bernama Davina membawa mereka dalam sebuah hubungan
Perjalanan kisah cinta dengan banyak latar belakang yang berbeda
- bahasa non baku - slow update -
Hari ini menjadi hari tersibuk untuk Fabio. Ia harus menghadiri acara salah satu brand ternama yaitu Dolce & Gabbana. Dengan pakaian santai namun tetap formal, Fabio tampil percaya diri dan sudah banyak media yang menyorotinya terlebih dengan status baru yang sudah memiliki kekasih
Setelah 5 jam berlalu, Fabio kembali menuju hotel untuk beristirahat dan tentunya menemui sang kekasih.
"Aku pulang" ucap Fabio sembari menutup pintu. Kamar ini tampak ramai karena ada kedua keponakan Fabio yang sibuk menonton kartun dan tentunya ditemani oleh Davina
"Langsung mandi ya" jawab Davina tanpa menoleh
"Besok kita naik kapal lagi" ucap Fabio keluar dari kamar mandi lalu menghampiri Davina dan dua keponakannya
"Besok aunty pake gaun ini ya" gadis kecil itu berlari mengambil paper bag yang ada di dekat lemari kamar hotel
"Oh tunggu ada rencana apa kalian bertiga" Davina mulai curiga dengan menatap Fabio
"Ini aku beliin kamu dress itu doang kok" tepis Fabio menghilangkan rasa curiga Davina
Dress keluaran terbaru Dolce & Gabbana menjadi pilihan Fabio untuk diberikan kepada Davina.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ok baiklah tuan tapi untuk sekarang biarkan aku mengantar keponakanmu kembali ke kamar orang tua mereka" Davina berjalan mengandeng dua ponakan Fabio keluar
Pemandangan manis untuk Fabio. Ia harap ini bisa terjadi pada dirinya. Membangun rumah tangga dan memiliki anak yang nantinya akan ia ajarkan semua tentang motor
💗😈💗
"Eh kenapa ditutup?" Tanya Davina saat matanya ditutup menggunakan kain oleh Fabio
"Ada kejutan"
"Hah? Kejutan apa?"
"Nanti juga bakal tau" Fabio menuntun Davina berjalan keluar mobil menuju pesisir
[Davina POV]
Fabio menuntunku berjalan entah kemana karena yang hanya aku rasakan saat ini adalah kegelapan dan dingin.
"Oke boleh buka sekarang" ucap Fabio
Aku melihat kebawah dan ya Fabio berlutut dihadapanku. Belum bisa berkata-kata, aku melihat sekeliling pesisir ini. Penuh bunga mawar, lilin, balon, dan 1 kalimat bercahaya
"WILL YOU MARRY ME"
Itulah tulisan yang aku baca.
"Fab..." aku kembali menoleh ke arah Fabio dengan menahan air mata
