TIGA

245 63 48
                                    

Happy Reading!!!

Jangan lupa vote dan coment yaa!!!
Yang vote aku doain banyak cuannya😋


Arcel melajukan mobilnya hingga sampai pekarangan rumah mewahnya. Ia memarkirkan mobilnya di garasi rumah tersebut. Lalu berjalan ke dalam rumah melewati pintu penghubung yang ada di garasi.

Saat ia melihat ke segala penjuru rumahnya, tidak ada seorang pun yang sedang berada disana. Ia yakini semuanya sedang sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Saat hendak menaiki tangga menuju lantai atas dimana tempat kamarnya berada, hidungnya tak sengaja mengendus bau masakan. Arcel mengurungkan niatnya. Ia beralih menuju dapur.

Arcel tersenyum mendapati seorang wanita paruh baya yang terlihat sedang asyik memasak. Sebuah ide muncul dari otaknya. Ia berjalan dengan mengendap-endap mendekati wanita itu. Dan...

"Mama!" pekiknya.

"Allahuakbar!" teriak Gina terkejut. Ia langsung membalikkan tubuhnya melihat siapa yang mengagetinya.

"Arcel! Astaghfirullah! Kamu gak lihat Mama lagi masak? Hah? Kalo semisal Mama kenapa-kenapa gimana?" omel Gina kesal. Ia menatap tajam anak bungsunya.

Arcel menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia hanya bisa menampilkan cengiran tak berdosa di wajahnya. "Maaf, Mama. Arcel tadi cuma iseng aja kok," ujarnya.

"Iseng kamu bilang? Tengil banget ya jadi anak. Bukannya ucap salam malah ngagetin orang tua. Kamu tau Mama ini udah tua, kalo jantungan gimana Arcel?" ujar Gina menghela napasnya.

"Hehe, maaf Ma. Gak lagi kok,"

"Ya sudah, sana kamu mandi. Kamu kenapa pulang jam segini?" tanya Gina melihat jam dinding yang menunjukkan pukul enam sore.

"Anu, itu. Tadi Arcel nongkrong dulu sama temen. Jadi pulang jam segini deh," jawab Arcel.

"Pantesan baunya gak enak. Sana cepet mandi! Abis itu turun makan malam. Jangan lupa panggil Abang kamu juga."

"Siap, Mama cantik!" Arcel mengacungkan jempolnya. Lalu berbalik badan pergi meninggalkan dapur.

Arcel sampai di kamar miliknya. Kamar tersebut bercat serba hitam dan putih. Memang, hitam dan putih adalah warna favorit Arcel. Cowok itu segera melepas seragam yang melekat di tubuhnya. Lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan badannya yang terasa lengket.

Tak lama kemudian, pintu kamar mandi terbuka dan muncul Arcel yang sudah selesai dengan ritual mandinya. Ia memakai kaos santai dan celana pendek selutut. Ia tak memilih keluar dari kamarnya dulu. Arcel berjalan ke arah nakas dan mengambil handphone miliknya.

Beberapa pesan tertera di layar sana. Tapi matanya hanya tertuju dengan nama orang yang terdapat tanda love di nama kontaknya. Ia mengeklik untuk membuka roomchat itu.

My Sweetheart

| Sayang? Kamu udah sampe rumah?

| Arcel? Kamu udah di rumah kan?

| Kalo udah sampe rumah jangan lupa mandi, terus makan yaa. Jangan minum soda terus!😡

|Oke, sayang?

| Kabarin aku yaa kalo udah sampe, hehe. Love you( ˘ ³˘)

ARCELARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang